6
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe dari penelitian ini ialah penelitian hukum doktrinal
5
dan penelitian empiris. Dalam hal ini, penelitian ini mempelajari konsep dan
implementasi penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara oleh Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Penelitian ini mengumpulkan dan lalu
menganalisis beberapa kasus yang berkaitan yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, bersamaan dengan segala hal yang
menyangkut perundang-undangan yang disebut sumber primer. Penelitian ini juga menggunakan perspektif sejarah dan pendekatan kasus melalui
putusan-putusan Mahkamah Konstitusi melalui sumber sekunder seperti artikel jurnal atau tulisan komentar-komentar tertulis terhadap kasus hukum
dan perundang-undangan berkenaan dengan Mahkamah Konstitusi dan peranannya di dalam penyelesaian sengketa kewenangan lembaga negara di
Indonesia. Untuk memperkaya dan mempertajam analisis, pendekatan perbandingan model penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga
negara dengan negara lain akan digunakan. Untuk memperdalam hasil penelitian ini, juga dilakukan penelitian lapangan dengan melakukan
wawancara dengan beberapa ahlipakar di bidang terkait dan responden yan terkait dengan putusan SKLN. Penelitian lapangan dilakukan karena topik
penelitian ini belum banyak diteliti secara mendalam sehinga tidak mudah mencari literatur pembanding.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengambil Jakarta dan Yogyakarta sebagai
tempat utama untuk mengumpulkan data dengan narasumber dan wawancara
5
Lihat juga Mike McConville dan Wing Hong Chui, 2007, dalam Research Method of Law, Edinburg University Press, hlm. 18-19.
7 dengan responden. Data itu diambil melalui studi perpustakaan dan interview.
Penelitian kepustakaan dilakukan di perpustakaan Mahkamah Konstitusi dan beberapa ahli hukum konstitusi akan di interview mendalam untuk menguji
akurasi dari dokumen yang terkumpul. Kemudian, penelitian empiris akan dilakukan dengan mewawancarai para responden yang terkait dengan putusan
SKLN di Mahkamah Konstitusi.
C. Pengumpulan Data
Dalam penelitian kepustakaan, data yang dikumpulkan seperti halnya jurnal, majalah, buku-buku, surat kabar, peraturan perundang-undangan,
putusan Mahkamah Konstitusi, artikel internet dan segala materi sekunder terkait proses munculnya MK, untuk menguji akurasi data yang telah
dikumpulkan, maka akan dilakukan wawancara dengan beberapa orang narasumber yang ahli dalam bidang terkait, untuk wawancara para ahli ini
dipandu dengan adanya daftar pertanyaan. Penelitian lapangan akan dilakukan dengan wawancara dengan responden para pihak yang terkait
dengan proses penyelesaian sengketa lembaga negara di Mahkamah Konstitusi.
D. Analisis Data
Data primer dan sekunder dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan deskriptif. Pada tahap ini, beberapa aktivitas dilaksanakan
seperti halnya mengumpulkan kasus-kasus atau putusan-putusan yang dibuat oleh MK, melaksanakan interview dengan ahli hukum tata negara dan
mengimplementasikan teori hukum konstitusi, melakukan analisis terhadap hasil wawancara dengan para responden terkait, memetakan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam proses penataan lembaga negara melalui Mahkamah
Konstitusi, merumuskan
kesimpulan dan
rekomendasi- rekomendasi model kebijakan yang lebih baik dalam penataan lembaga
negara melalui sengketa lembaga negara di Mahkamah Konstitusi di masa depan.
BAB III MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
INDONESIA
A. Latar Belakang Pembentukan Mahkamah Konstitusi RI