Percobaan IV: Uji ketahanan tubuh terhadap berbagai stressor lingkungan
                                                                                Penyerapan  yang  tinggi  menggambarkan  kemampuan  selenometionin  dalam memanfaatkan mekanisme transpor aktif yang tersedia pada asam amino metionin
Bell  Cowey 1989. Selanjutnya dikatakan bahwa selenometionin kemungkinan lebih  mudah  bergabung  ke  dalam  plasma  dibandingkan  dengan  sodium  selenite
karena  selenometionin  dapat  dengan  mudah  mengganti  metionin  dalam  sintesis protein.  Burk  1976  juga  melaporkan  bahwa  selenometionin  mempunyai  dua
jalur  metabolisme  utama,  yaitu  metionin  dan  selenium  sehingga  memungkinkan dicerna dan diserap dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan Se dari
sumber  lain.  Hasil  yang  didapatkan  pada  percobaan  ini  sejalan  dengan  Bell  dan Cowey  1989  yang  melaporkan  bahwa  pada  ikan  salmon,  kecernaan
selenometionin  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  sodium  selenite,  selenosistein, dan tepung ikan.
4.3 Hasil Percobaan II: Penentuan dosis optimal dan sumber Se terbaik 4.3.1 Kinerja pertumbuhan
Pemberian  pakan  dengan  penambahan  dosis  dan  sumber  Se  berbeda selama  40  hari  masa  pemeliharaan  memberikan  pengaruh  yang  berbeda  nyata
P0,05  pada  tingkat  kelangsungan  hidup,  laju  pertumbuhan  harian,  konsumsi pakan,  efisiensi  pakan,  retensi  protein,  dan  retensi  lemak  juvenil  kerapu  bebek
Tabel  6  dan  Lampiran  13.  Secara  umum,  hasil  yang  didapatkan  menunjukkan bahwa  ikan  yang  diberi  pakan  dengan  penambahan  selenometionin  memiliki
kinerja  pertumbuhan  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  pemberian  sodium selenite,  dan  dosis  4  mg  Sekg  pakan  dalam  bentuk  selenometionin  adalah
perlakuan terbaik.
Tabel  6.  Tingkat  kelangsungan  hidup  TKH,  laju  pertumbuhan  harian  LPH, konsumsi  pakan  KP,  efisiensi  pakan  EP,  retensi  protein  RP,  dan
retensi  lemak  RL  juvenil  kerapu  bebek  yang  diberi  pakan  dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda
Penambahan Se mgkg
Parameter TKH
LPH KP g
EP RP
RL
86,11+4,82
a
1,18+0,16
a
47,60+5,63
b
46,46+5,68
b
17,85+1,98
b
21,05+2,58
b
0,5 Selenite
2,78+4,81
b
0,14+0,24
b
17,91+0,71
c
1,52+2,63
c
- -
1 Selenite
2,78+4,81
b
0,2+0,35
b
16,60+2,87
c
1,88+3,25
c
- -
2 Selenite
c
- 18,24+0,87
c
- -
-
4 Selenite
c
- 15,84+0,80
c
- -
-
1 Se-Met
86,11+17,35
a
1,2+0,26
a
48,87+10,07
b
46,85+21,56
b
19,74+3,48
b
18,58+3,85
b
2 Se-Met
91,67+0,00
a
1,46+0,17
a
57,1+5,67
a
59,5+4,93
ab
20,77+2,56
b
24,72+3,52
ab
4 Se-Met
97,22+4,81
a
1,5+0,23
a
53,5+4,60
ab
69,95+10,86
a
25,74+3,09
a
31,2+9,75
a
Huruf superskrip di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap lajur yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata P0.05
Hasil perhitungan kadar glikogen hati, glikogen otot dan rasio RNADNA disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kadar glikogen hati, glikogen otot, dan rasio RNADNA juvenil kerapu bebek  yang  diberi  pakan  dengan  penambahan  dosis  dan  sumber  Se
berbeda
Penambahan Se mgkg
Parameter Glikogen hati
mg100 mL Glikogen otot
mg100 mL RNADNA
3,28+0,17
a
2,07+0,60
b
1,03+0,10
a
0,5 Selenite -
- -
1 Selenite -
- -
2 Selenite -
- -
4 Selenite -
- -
1 Se-Met 3,35+1,81
a
3,10+1,13
a
1,16+0,12
a
2 Se-Met 3,50+0,58
a
3,57+0,75
a
1,27+0,37
a
4 Se-Met 3,82+1,83
a
3,89+0,64
a
1,82+1,10
a Huruf  superskrip  di  belakang  nilai  standar  deviasi  yang  berbeda  pada  lajur  yang  sama  menunjukkan
pengaruh yang berbeda nyata P0.05
Tabel  7  menunjukkan  bahwa  pada  pemberian  selenometionin,  kadar glikogen  hati  dan  rasio  RNADNA  juvenil  kerapu  bebek  cenderung  mengalami
peningkatan  dengan  makin  meningkatnya  penambahan  selenometionin  di  pakan. Namun,  nilainya  tidak  berbeda  dari  kelompok  ikan  yang  diberi  pakan  tanpa
penambahan  Se.  Hasil  yang  berbeda  ditunjukkan  oleh  kadar  glikogen  otot,  yaitu ikan yang diberi selenometionin dosis 1, 2, dan 4 mg Sekg pakan nilainya lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok ikan tanpa penambahan Se. Sementara itu, pada  pemberian  sodium  selenite,  jumlah  ikan  tidak  mencukupi  kebutuhan  untuk
pengukuran parameter.
                