Pengaruh Se pada pertumbuhan dan daya tahan tubuh

Tabel 3. Komposisi pakan uji, hasil analisis proksimat, dan kadar Se pakan dengan penambahan Se dalam bentuk sodium selenite dosis berbeda Bahan Penambahan Se mgkg 0,025 0,05 0,1 0,2 0,4 Kasein 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 Gelatin 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 Dekstrin 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 Tepung kepala udang 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Minyak 1 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 Vitamin mix 2 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Mineral mix tanpa Se 3 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 CMC 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 Sodium selenite mg - 0,06 0,11 0,22 0,44 0,88 Hasil analisis proksimat bobot kering Protein 50,47 50,46 48,54 47,24 50,17 49,56 Lemak 10,43 9,08 9,67 9,40 9,35 7,98 BETN 4 23,80 22,84 25,05 25,79 23,18 25,21 Energi kkal GE 5 kg 4782,54 4615,72 4654,27 4586,43 4638,80 4559,09 CP 6 kkalg protein 9,48 9,15 9,59 9,71 9,25 9,20 Se pakan mgkg 0,02 0,03 0,07 0,09 0,29 0,35 1 = Terdiri atas minyak ikan, minyak cumi, dan minyak jagung 2 dan 3 = Komposisi vitamin mix dan mineral mix disajikan pada lampiran 4 = BETN Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen 5 = GE Gross Energy, Protein : 5,6 kkalg; Lemak : 9,4 kkalg; Karbohidrat : 4,1 kkalg NRC 1977 6 = CP KaloriProtein rasio Percobaan didesain dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah penambahan Se dalam bentuk sodium selenite Na 2 SeO 3 pada berbagai tingkat dosis, yaitu 0, 0,025, 0,05, 0,1, 0,2, dan 0,4 mg Sekg pakan. Prosedur percobaan pada prinsipnya sama dengan percobaan II, hanya ada penambahan jumlah ikan menjadi 15 ekor per akuarium dan lama pemeliharaan menjadi 42 hari. Hasil analisis kualitas air selama pemeliharaan, yaitu suhu berkisar antara 28-30 o C, salinitas 30-32 ppt, oksigen terlarut 5,6-7,2 mgL, pH 8,0-8,1, dan TAN 0,002-0,241 mgL menunjukkan nilai kisaran berada dalam kondisi yang mendukung kehidupan ikan. Hasil pengukuran kadar Se rata-rata pada media pemeliharaan ikan adalah 0,033 mgkg air laut, sedangkan kadar Se rata-rata di air tawar adalah 0,031 mgkg. Pengamatan pengaruh pemberian pakan dengan penambahan Se berbeda pada kinerja pertumbuhan ikan dilakukan melalui penimbangan bobot tubuh ikan, penghitungan konsumsi pakan, dan pengukuran kadar protein dan lemak tubuh ikan, yang dilakukan pada akhir percobaan. Selain itu, dilakukan pula pengamatan gambaran darah ikan, yang juga dilakukan pada akhir percobaan. Ikan yang diambil darahnya terlebih dahulu dianastesi dengan MS-222. Sampel darah diambil dari caudalis dengan menggunakan syringe yang telah diberi antikoagulan. Sampel darah tersebut disimpan di dalam tabung eppendorf untuk dilakukan pengamatan di laboratorium. Sebagai data pendukung, beberapa ekor ikan dibedah dan diambil organ dalamnya untuk pengukuran beberapa parameter lain. Uji perendaman di dalam air tawar dilakukan untuk menguji ketahanan tubuh ikan. Prosedurnya adalah juvenil kerapu bebek yang telah diberi pakan dengan penambahan sodium selenite selama 42 hari dimasukkan ke dalam air tawar tanpa aerasi selama 10 menit Setiawati 2010. Setelah itu, ikan-ikan tersebut dikembalikan ke dalam wadah pemeliharaan. Pengambilan sampel darah untuk pengukuran glukosa darah dan kadar kortisol dilakukan sebelum ikan dimasukkan ke dalam air tawar awal, 10 menit di dalam air tawar, serta jam pertama dan jam kedua setelah ikan dimasukkan kembali ke wadah pemeliharaan. Parameter yang diamati dalam percobaan ini meliputi tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, konsumsi pakan, efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak, glikogen hati, glikogen otot, aktivitas enzim GPx hati, aktivitas enzim GPx plasma, rasio T3T4, rasio RNADNA, retensi Se, kadar Se pada beberapa organ, kadar glukosa darah, kadar kortisol, dan gambaran darah diferensial leukosit, total eritrosit, kadar hemoglobin, persentasi hematokrit, dan indeks fagositik.

3.4 Percobaan IV: Uji ketahanan tubuh terhadap berbagai stressor lingkungan

Hasil percobaan II menunjukkan bahwa Se organik selenometionin memberi pengaruh yang lebih baik pada juvenil kerapu bebek dibandingkan dengan Se anorganik sodium selenite, dan penambahan selenometionin dosis 4 mg Sekg pakan adalah perlakuan terbaik. Oleh karena itu, sumber Se yang digunakan pada percobaan IV ini adalah selenometionin.