Metabolisme Se TINJAUAN PUSTAKA

perendaman ikan di air tawar. Kegiatan yang diyakini dapat mengurangi atau menghilangkan ektoparasit pada ikan ini biasanya dilakukan seminggu sekali, bahkan ada yang melakukannya tiga hari sekali.

III. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011-Juni 2012. Pemeliharaan ikan dilakukan di Pusat Studi Ilmu Kelautan PSIK, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Ancol-Jakarta. Pembuatan pakan uji, analisis kimia bahan, pakan, dan ikan, analisis gambaran darah, analisis RNA dan DNA, analisis kualitas air media, analisis kandungan Se pakan dan organ-organ tubuh ikan, analisis aktivitas enzim GPx dan SOD, analisis hormon kortisol, T3, dan T4, serta pengujian histopatologi dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Kesehatan Ikan, Laboratorium Genetika Ikan, dan Laboratorium Lingkungan di Departemen Budi Daya Perairan FPIK IPB; Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak di Fakultas Peternakan IPB; Laboratorium Fisiologi di Fakultas Kedokteran Hewan IPB; Laboratorium Pengujian di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian; dan di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor. Penelitian didesain dalam 4 seri percobaan, yaitu: 1. Uji kecernaan Se 2. Penentuan dosis optimal dan sumber Se terbaik 3. Kinerja pertumbuhan dan daya tahan tubuh juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan sodium selenite dosis berbeda 4. Uji ketahanan tubuh terhadap berbagai stressor lingkungan

3.1 Percobaan I: Uji kecernaan Se

Percobaan ini bertujuan untuk membandingkan kecernaan Se dari dua sumber yang berbeda, yaitu Se anorganik sodium selenite dan Se organik selenometionin. Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berbentuk pellet semi murni dengan isoprotein dan isoenergi. Komposisi pakan uji, hasil analisis proksimat, dan kadar Se pakan disajikan pada Tabel 1. Jumlah Se yang ditambahkan pada percobaan ini adalah 0,1 mg Sekg pakan dari kedua sumber Se tersebut. Tabel 1. Komposisi pakan uji, hasil analisis proksimat, dan kadar Se pakan pada uji kecernaan Se Bahan Sumber Se Sodium selenite Selenometionin Kasein 46,0 46,0 Gelatin 8,0 8,0 Dekstrin 15,0 15,0 Tepung kepala udang 12,0 12,0 Minyak 1 10,0 10,0 Vitamin mix 2 2,0 2,0 Mineral mix tanpa Se 3 4,0 4,0 CMC 3,0 3,0 Sodium selenite mg 0,22 - Selenometionin mg - 0,25 Cr 2 O 3 0,5 0,5 Hasil analisis proksimat bobot kering Protein 45,47 46,37 Lemak 11,45 11,16 BETN 4 26,52 28,63 Energi kkal GE 5 kg 4709,94 4819,59 CP 6 kkalg protein 10,36 10,39 Cr 2 O 3 0,41 0,57 Se pakan mgkg 0,325 0,318 1 = Terdiri atas minyak ikan, minyak cumi, dan minyak jagung 2 dan 3 = komposisi vitamin mix dan mineral mix disajikan pada lampiran 4 = BETN Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen 5 = GE Gross Energy, Protein : 5,6 kkalg; Lemak : 9,4 kkalg; Karbohidrat : 4,1 kkalg NRC 1977 6 = CP KaloriProtein rasio Tahap awal pelaksanaan percobaan adalah persiapan hewan uji. Hewan uji yang telah diadaptasikan dan diseleksi, dimasukkan ke dalam wadah percobaan dengan kepadatan 15 ekorakuarium. Tahap selanjutnya adalah pembuatan pakan uji. Masing-masing pakan uji yang telah dibuat sesuai perlakuan, ditambahkan dengan indikator Cr 2 O 3 sebanyak 0,5. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 14 hari dengan pemberian pakan dua kali sehari pagi dan sore secara at satiation. Untuk menghindari tercampurnya sisa pakan dan feses, dilakukan penyiponan sesaat setelah pemberian pakan. Pengambilan feses dilakukan 1 jam setelah pemberian pakan. Pengambilan feses dilakukan dengan metode penyiponan, dan feses yang terkumpul dimasukkan ke dalam botol film dan disimpan dalam lemari pendingin. Pengumpulan feses dilakukan selama pemeliharaan ikan. Feses yang telah terkumpul tersebut kemudian dikeringkan dan selanjutnya diukur kadar Cr 2 O 3 dan Se-nya. Pengukuran kadar Cr 2 O 3 dan Se juga dilakukan pada pakan uji. Pada akhir percobaan, dilakukan pengukuran kadar Se dalam darah untuk melihat tingkat penyerapannya. Peubah yang diamati dalam percobaan ini adalah koefisien kecernaan Se.

3.2 Percobaan II: Penentuan dosis optimal dan sumber Se terbaik

Hewan uji yang digunakan pada percobaan ini adalah juvenil kerapu bebek berukuran panjang rata-rata 6,39+0,41 cm dan bobot rata-rata 4,49+0,65 g. Ikan yang digunakan berasal dari Balai Besar Pengembangan Budi Daya Laut, Lampung. Ikan dipelihara di akuarium kaca berukuran 90x40x35 cm dengan sistem resirkulasi. Media percobaan adalah air laut yang telah difiltrasi, dengan salinitas 30-31 ppt dan suhu 28-29 o C. Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan berbentuk pellet semi murni dengan isoprotein dan isoenergi. Komposisi pakan uji, hasil analisis proksimat, dan kadar Se pakan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi pakan uji, hasil analisis proksimat, dan kadar Se pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda Bahan Penambahan Se mgkg 0.5 selenite 1 1 selenite 2 selenite 4 selenite 1 SeMet 2 2 SeMet 4 SeMet Kasein 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 46,0 Gelatin 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 8,0 Dekstrin 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 Tepung kepala udang 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 12,0 Minyak 3 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 Vitamin mix 4 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 Mineral mix tanpa Se 5 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 CMC 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 Sodium selenite mg - 1,10 2,19 4,38 8,76 - - - Selenometionin mg - - - - - 2,48 4,96 9,92 Hasil analisis proksimat bobot kering Protein 50,51 51,17 50,39 52,66 52,91 53,52 52,72 52,96 Lemak 9.20 8,95 8,52 8,69 8,99 8,51 8,78 8,90 BETN 6 24,06 23,46 25,44 23,56 21,42 20,06 23,59 22,49 Energi kkal GE 7 kg 4679,82 4668,68 4665,76 4731,78 4686,24 4619,52 4744,83 4724,45 CP 8 kkalg protein 9,27 9,12 9,26 8,99 8,86 8,63 9,00 8,92 Se pakan mgkg 0,03 0,63 1,31 1,85 4,12 1,37 2,03 3,56 1 = selenite = sodium selenite 2 = SeMet = selenometionin 3 = Terdiri atas minyak ikan, minyak cumi, dan minyak jagung 4 dan 5 = Komposisi vitamin mix dan mineral mix disajikan pada lampiran 6 = BETN Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen 7 = GE Gross Energy, Protein : 5,6 kkalg; Lemak : 9,4 kkalg; Karbohidrat : 4,1 kkalg NRC 1977 8 = CP KaloriProtein rasio