Peubah yang diukur BAHAN DAN METODE

Gambar 4. Aktivitas enzim GPx plasma juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda Gambar 5. Aktivitas enzim SOD plasma juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda 500 1000 1500 2000 2500 3000 A kt iv itas GPx p lasm a m Um g p ro te in Penambahan Se mgkg 5 10 15 20 25 30 A kt iv itas S OD p lasm a u n it Penambahan Se mgkg Gambar 6. Rasio T3T4 juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda Gambar 4, 5, dan 6 di atas, secara umum memperlihatkan pola yang relatif sama, yaitu pemberian selenometionin memberikan pengaruh yang lebih baik pada juvenil kerapu bebek dibandingkan dengan sodium selenite. Aktivitas enzim GPx plasma Gambar 4 dan rasio T3T4 Gambar 6 terlihat semakin meningkat dengan makin meningkatnya kadar Se di pakan yang bersumber dari selenometionin, dan nilai tertinggi didapatkan pada dosis 4 mg Sekg pakan. Sebaliknya, pada pemberian sodium selenite, jumlah ikan tidak mencukupi kebutuhan untuk pengukuran parameter. Aktivitas enzim SOD plasma seperti terlihat pada Gambar 5 menunjukkan bahwa nilainya sama untuk semua tingkatan pemberian selenometionin dosis 1, 2, dan 4 mg Sekg pakan dan kelompok ikan tanpa penambahan Se.

4.3.3 Gambaran darah

Pengamatan gambaran darah juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda disajikan pada Tabel 9 dan 10. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 R asi o T3T4 Penambahan Se mgkg Tabel 9. Total eritrosit TE, kadar hemoglobin Hb, dan kadar hematokrit Ht juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda Penambahan Se mgkg Parameter TE x 10 6 selmL Hb g Ht 0,96+0,06 a 4,27+0,46 a 16,63+1,45 a 0,5 Selenite - - - 1 Selenite - - - 2 Selenite - - - 4 Selenite - - - 1 Se-Met 1,18+0,22 a 4,37+0,45 a 19,50+6,92 a 2 Se-Met 1,15+0,45 a 4,30+1,10 a 21,26+1,66 a 4 Se-Met 1,19+0,29 a 4,33+0,79 a 19,80+2,28 a Huruf superskrip di belakang nilai standar deviasi yang sama pada setiap lajur yang sama menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata P0.05 Tabel 9 menunjukkan bahwa pada pemberian selenometionin, nilai total eritrosit tertinggi didapatkan pada ikan yang diberi pakan dengan penambahan 4 mg Sekg pakan, dan diikuti secara berturut-turut oleh penambahan 1 mg Sekg pakan, 2 mg Sekg pakan, dan terendah pada ikan tanpa penambahan Se. Nilai kadar hemoglobin tertinggi didapatkan pada penambahan 1 mg Sekg pakan, dan diikuti secara berturut-turut oleh penambahan 4 mg Sekg pakan, 2 mg Sekg pakan, dan terendah pada ikan tanpa penambahan Se. Sementara itu, nilai hematokrit tertinggi didapatkan pada penambahan 2 mg Sekg pakan, dan diikuti secara berturut-turut oleh penambahan 4 mg Sekg pakan, 1 mg Sekg pakan, dan terendah pada ikan tanpa penambahan Se. Namun, hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata P0,05 pada ketiga parameter gambaran darah tersebut. Sebaliknya, pada pemberian sodium selenite, jumlah ikan tidak mencukupi kebutuhan untuk pengukuran parameter. Tabel 10. Jumlah limfosit, monosit, neutrofil, dan indeks fagositik IP juvenil kerapu bebek yang diberi pakan dengan penambahan dosis dan sumber Se berbeda Penambahan Se mgkg Differensial leukosit IP Limfosit Monosit Neutrofil 73,87+3,63 a 15,76+2,80 a 10,37+1,38 a 15,67+2,31 b 0,5 Selenite - - - - 1 Selenite - - - - 2 Selenite - - - - 4 Selenite - - - - 1 Se-Met 71,95+6,61 a 17,16+2,66 a 10,90+3,97 a 22,67+3,21 a 2 Se-Met 71,45+8,93 a 16,74+7,47 a 11,82+2,98 a 22,33+4,93 a 4 Se-Met 70,97+2,44 a 17,53+1,95 a 11,50+4,38 a 26,00+3,61 a Huruf superskrip di belakang nilai standar deviasi yang berbeda pada lajur yang sama menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata P0.05 Tabel 10 menunjukkan bahwa pada pemberian selenometionin, jumlah limfosit, monosit, dan neutrofil juvenil kerapu bebek tidak dipengaruhi oleh pakan uji, tetapi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada nilai indeks fagositik. Indeks fagositik juvenil kerapu bebek cenderung makin meningkat dengan makin meningkatnya dosis penambahan selenometionin. Penambahan 1, 2, dan 4 mg Sekg pakan nilainya lebih tinggi dan berbeda nyata dari kelompok ikan tanpa penambahan Se. Sementara itu, pada ikan yang diberi sodium selenite, nilai keempat parameter tersebut tidak ada. Hal ini disebabkan oleh jumlah ikan yang tidak mencukupi kebutuhan untuk pengukuran keempat parameter tersebut.