Keseimbangan Stabil Keseimbangan Kapal

Gerakan yang dominan untuk sebuah kapal yang berlayar dalam gelombang adalah roll, heave dan pitch, karena roll berpengaruh terhadap stabilitas kapal, sedangkan heave dan pitch berkaitan terjadinya slamming pada forefoot, permasalahan deckwetness pada forecastle. Saat kapal mengapung bebas di dalam laut atau perairan, kapal mengalami gerakan translasi dan rotasi dalam enam derajat kebebasan DOF Degree of Freedom. Gerakan ini terjadi akibat gaya- gaya eksternal yang dialami kapal. Ada tiga gerakan translasi ke arah sumbu X, Y dan Z serta tiga gerakan rotasi memutari sumbu X, Y dan Z Gambar 2.13. Sumbu X merupakan sumbu horizontal arah haluanburitan kapal, sumbu Y merupakan sumbu horizontal arah kanankiri kapal dan sumbu Z adalah sumbu vertikal arah atasbawah kapal. Gerakan kapal dalam enam derajat kebebasan adalah: 1. Surging merupakan gerakan kapal maju mundur arah haluan dan buritanarah sumbu X. 2. Swaying merupakan gerakan kapal ke arah samping arah port dan starboardarah sumbu Y. 3. Heaving merupakan gerakan kapal naik turun arah atas dan bawaharah sumbu Z. 4. Rollingheeling atau gerakan angguk merupakan gerakan rotasi kapal dengan sumbu X sebagai sumbu putar. 5. Pitching merupakan gerakan rotasi kapal dengan sumbu Y sebagai sumbu putar. 6. Yawing merupakan gerakan rotasi kapal dengan sumbu Z sebagai sumbu putar. Gerakan kapal dalam enam derajat kebebasan menjelaskan jenis keseimbangan yang dialami kapal. Jenis keseimbangan berdasarkan gerakan kapal dapat disimpulkan menjadi: 1. Gerakan heaving merupakan keseimbangan stabil. 2. Gerakan surging dan swaying merupakan keseimbangan netral atau indiferen. 3. Gerakan yawing merupakan keseimbangan netral atau indiferen. 4. Gerakan rollingheel dan pitch: tidak tentu, mungkin keseimbangan stabil, labil atau netral. Gambar 2.13 Enam derajat kebebasan Sumber: Hutauruk 2012

2.7 Respon Amplitude Operator RAO

Metode spektra merupakan cara untuk mengetahui suatu respon struktur akibat beban gelombang reguler dalam tiap-tiap frekuensi. Respon Amplitude Operator RAO atau sering disebut sebagai Transfer Function adalah fungsi respon yang terjadi akibat gelombang dalam rentang frekuensi yang mengenai struktur offshore. RAO dapat juga didefinisikan sebagai hubungan antara amplitudo respon terhadap amplitude gelombang. Dapat dinyatakan dengan bentuk matematis yait u ζrespon ζgelombang. Amplitudo respon bisa berupa gerakan, tegangan, maupun getaran. RAO juga disebut sebagai Transfer Function karena RAO merupakan alat untuk mentransfer beban luar gelombang dalam bentuk respon pada suatu struktur Chakrabarti 1987. 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan Maret 2014, yang bertempat di Labolatorium Kapal Perikanan, Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit sampan yang terbuat dari ember bekas tempat cat berukuran 25 kg. Alat-alat tulis, meteran, waterpass, jangka sorong, pendulum, benang ukur, kamera. Model dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak yang sesuai untuk mengetahui stabilitas sampan tersebut. Kemudian dilakukan analisis seakeeping untuk mengetahui Respon Amplitude Operator RAO sampan seperti pitching, rolling, heaving. Data yang telah diperoleh dari kedua hasil analisis tersebut dimasukkan kedalam program microsoft excel untuk memperoleh perbandingannya.