Ukuran Utama Sampan Ember Bekas Tempat Cat EBTC
Nilai parameter hidrostatis sangat tergantung pada nilai panjang Lpp, lebar B dan sarat kapal d. Semakin besar ketiga nilai tersebut maka nilai parameter
hidrostatisnya juga akan semakin tinggi. Selain itu, nilai parameter hidrostatis juga sangat dipengaruhi oleh nilai coefficient of fineness yang merupakan
representasi dari bentuk badan kapal yang berada di bawah permukaan air Susanto et al. 2011a, 2011b. Parameter hidrostatik sampan ember bekas tempat
catada pada Tabel 4.1 diatas, yang terdiri dari nilai ton displacement
∆, waterplan area Aw, midship area Am, coefficient of fineness Cb, Cp, Cm,
Cw, ton per centimeter immersion TPC, longitudinal center of bouyancy LCB, jarak maya pusat gaya apung KB, jari-jari metacenter vertikal BM dan
longitudinal BML, dan jarak maya titik metacenter vertikal KM dan longitudinal KML.
Kisaran nilai untuk masing-masing parameter hidrostatik pada garis air maksimum sampan ember bekas tempat catadalah nilai ton displacemet
∆ 0,0182-0,1851 ton; Waterplan area Aw 0,958-1,466m
2
; midship area Am 1,266-3,037m
2
; TPC 0,01-0,015, LCB dan LCF 0; Nilai coefficient of fineness Cb: 0,382-0,613; Cp: 0,761-0,762; Cm: 0,502-0,804; Cw: 0,777-0,824.
Parameter hidrostatis yang memiliki pola yang sama dengan volume dan ton displacement adalah wetted area dan waterplan area. Wetted area dan waterplan
area merupakan parameter yang masing-masing menunjukkan luas badan kapal yang terendam air area basah dan luas penampang pada tiap garis air secara
melintang dari haluan hingga buritan. Semakin tinggi garis air, maka nilai keduanya juga semakin meningkat. Berat badan kapal dibawah garis air dapat
dilihat dari nilai ton displacemet
∆ yang kisarannya adalah 0,0182-0,1851 ton. Waterplan area Aw merupakan luas area kapal pada garis air tertentu secara
horizontal-longitudinal. Luas area pada garis maksimum sampan ember bekas tempat catadalah 0,958-1,466m
2
, dimana nilainya semakin tinggi dengan bertambahnya garis air. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin mendekati dek,
ruang untuk penempatan muatan secara horizontal akan semakin lapang. Area dibagian tengah kapal secara melintang pada tiap garis air ditunjukkan oleh
midship area Am. Kisaran nilai Am sampan adalah 1,266-3,037m
2
; dimana nilai Am terbesar berada pada pada garis air tertinggi.
Pada kurva hidrostatik, parameter hidrostatik digambarkan sebagai fungsi dari garis air kapal yang dapat dilihat perubahan nilai parameter hidrostatik pada
tiap garis air yang memperlihatkan bahwa nilai parameter hidrostatik semakin besar dengan bertambah tingginya garis air kapal kecuali untuk nilai LCB.
Semakin kecilnya nilai LCB seiring dengan bertambah tingginya garis air kapal menunjukkan bahwa letak titik apung kapal secara longitudinal bergerak kearah
buritan. Parameter LCB menunjukan posisi atau jarak titik apung bouyancy kapal dari midship secara longitudinal. Nilai LCB sampan ember bekas tempat
cat0 m yang berarti titik B bouyancy sampan secara longitudinal berada di midship. Kantu et al. 2013 mengemukakan bahwa nilai LCB yang semakin
mengarah ke buritan kapal diakibatkan adanya penambahan volume badan kapal yang besar pada bagian buritan. Begitu juga dengan nilai LCF longitudinal centre
floatation. LCF merupakan jarak titik pusat pengapungan kapal yang dihitung dari midship. LCF juga dapat didefinisikan sebagai jarak dari titik pusat waterplan
area kapal pada draft tertentu terhadap midship, sehingga posisi LCF sangat dipengaruhi oleh bentuk lambung kapal yang terendam air. Pada sampan ember
cat bekas, nilai LCB adalah sebesar 0 m berada di depan midship sedangkan nilai LCF sebesar 0 m yang berada pada midship juga.
Parameter LCB, KB, KMt, BMt, KML dan BML sangat erat kaitannya dengan stabilitas kapal karena dapat mempengaruhi nilai M metacentre, G
gravity dan B bouyancy pada kapal. Titik penting yang memberikan pengaruh besar terhadap keragaan kapal adalah jarak vertikal dari lunas kapal K ke pusat
titik berat G dan titik apung B. Jarak dari lunas kapal ke pusat titik apung disebut dengan KB sementara jarak dari lunas kapal ke titik berat disebut dengan
KG. Nilai KB akan semakin besar seiring dengan pertambahan draft, sedangkan nilai KG akan semakin berkurang seiring dengan dalamnya kapal yang terendam
air. Pada kondisi draft desain, nilai KG sebesar 0,16 m dan nilai KB 0,091 m. Hal ini berarti titik berat kapal gravity berada lebih tinggi dari titik apungnya.
Titik metacentre M merupakan satu dari 3 titik keseimbangan yang sangat penting artinya bagi kestabilan kapal selain titik berat G dan titik apung B.
Posisi titik M menjadi parameter untuk menentukan kondisi kestabilan kapal. Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 1, maka posisi titik M dibagi menjadi 2
jenis yaitu Mt dan ML. Jarak titik apung terhadap metacentre secara vertikal atau BMt adalah sebesar 0,227 m dan jarak lunas terhadap metacentre KMt sebesar
0,318 m. Sementara itu jarak dari titik berat terhadap metacentre GMt adalah sebesar 0,158 m. Hal ini menunjukkan bahwa posisi titik M sampan ember cat
berada diatas titik G sehingga kapal memiliki kestabilan yang positif. Jarak titik G, B dan K terhadap titik metacentre membujur ML dilambangkan dengan
GML, BML dan KML. ML merupakan titik perpotongan antara garis-garis tegak yang melalui titik B secara membujur. Semakin tinggi draft maka nilai GML,
BML dan KML semakin kecil. Pada kondisi draft desain nilai GML, BML dan KML berturut-turut adalah 18,936 m; 19,076 dan 19,096 m.
Beban yang diperlukan untuk merubah garis air sebesar satu centimeter disebut ton per centimeter immersion TPC. Nilai ini berfungsi sebagai referensi
pada saat akan menambah dan mengurangi muatan ke atau dari dalam kapal. Nilai TPC sampan berkisar antara 0,01 sampai 0,015, yang berarti bahwa penambahan
atau pengurangan muatan sebesar 0,01-0,015 ke atau dari dalam sampan akan menambah dan mengurangi sarat air kapal sebesar satu sentimeter.
Coefficient of fineness kapal yang biasa disebut koefisien kegemukan kapal mencerminkan bentuk badan kapal. Nilai Coefficient of fineness sampan ember
bekas tempat cattertera pada Tabel diatas. Dari beberapa koefisien bentuk kapal, nilai Cb
yang sering digunakan untuk mementukan tingkat kegemukan kapal, karena nilai ini mencerminkan bentuk badan kapal yang terendam di dalam air.
Nilai Cb bergerak dari 0-1, dimana semakin mendekati nilai 1 kapal dikatakan
semakin gemuk dan bila nilai Cb mencapai 1 maka bagian kapal yang terendam di
dalam air berbentuk balok. Berdasarkan hasil analisis terhadap sampan ember bekas tempat
catdiperoleh nilai coefficient of block, bahwa bentuk sampan ember cat memiliki lambung dengan tingkat kegemukan sedang good type. karena nilainya berada
dikisaran 0,613. Utama et al. 2007, bahwa kapal dengan nilai Cb sekitar 0,5-0,6 merupakan kapal yang memiliki bentuk lambung peralihan antara kapal gemuk
rounded menuju kapal langsing chine. Kapal dengan nilai Cb yang kecil akan mengalami tahanan gerak yang lebih kecil, tetapi agak bermasalah dengan
stabilitas. Nilai coeffiicient of prismatik berpengaruh terhadap perubahan bentuk
badan kapal secara horizontal. Cp juga dapat digunakan untuk mengetahui besarnya tahanan gerak yang dialami oleh kapal. Menurut Yaakob et al. 2005
kapal yang memiliki nilai Cp lebih kecil akan mengalami tahanan gerak yang lebih kecil. Sampan ember bekas tempat catmemiliki nilai Cp 0,762 sehingga
sampan ini mengalami tahanan gerak maksimun namun bentuk penampang sampan tidak banyak mengalami perubahan sepanjang LWL.
Susanto et al. 2011a, 2011b mengemukakan bahwa koefisien tengah kapal midship coefficient dapat digunakan untuk menduga seberapa besar jumlah
muatan yang dapat ditampung. Semakin besar nilai Cm maka kapasitas muatnya juga akan semakin besar. Sampan tersebut memiliki nilai Cm yang besar 0,804
mendekati 1 sehingga memiliki kapasitas muat yang besar. Selain koefisien tengah kapal, koefisien garis air waterplan coefficient juga dapat digunakan
untuk memprediksi kapasitas muat suatu kapal. Nilai Cwp yang besar menunjukkan bahwa ruangan muat kapal cukup luas, tetapi berimplikasi pada
bersarnya tahanan yang akan dialami kapal. Nilai Cwp sampan tersebut berada pada kisaran 0,824. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampan ember
bekas tempat catmemiliki kapasitas muat yang besar dan ruang muat yang besar juga.