Parameter Hidrostatis Sampan Ember Bekas Tempat Cat EBTC
                                                                                displacement kapal, dengan kata lain stabilitas  statis kapal  diukur pada  kondisi beberapa  sudut  kemiringan  pada  nilai  ton  displacement  yang  berbeda.  Righting
arm  GZ  merupakan  jarak  titik  G  pada  kondisi  awal  dengan  saat  kapal  telah dimiringkan,  apabila  sudut  kemiringan  diplotkan  dan  dihubungkan  dengan  besar
GZ  dalam  suatu  grafik,  maka  akan  dihasilkan  kurva  stabilitas  statis.  Sumbu  X merupakan nilai sudut kemiringan sedangkan sumbu Y merupakan tinggi GZ.
Kualitas stabilitas kapal dikatakan baik bila luasan dibawah kurva stabilitas dinamis besar, titik potong kurva stabilitas dengan sudut heels terletak pada sudut
yang  besar.  Kondisi  stabilitas  kapal  dapat  diketahui  dengan  menelaah  kurva stabilitas  yang  bersangkutan.  Kurva  stabilitas  menunjukkan  nilai  lengan
pengembali  righting  arm  pada  nilai  sudut  oleng  yang  berbeda.  Hasil  analisis terhadap  sampan  yang  dipasang  bilge  keel  pada  sudut  30;  45  dan  60  derajat
dibandingkan  dengan  sampan  tanpa  bilge  keel  di  tunjukkan  pada  Tabel  4.2  di bawah ini.
Tabel 4.2 Nilai righting arm meter pada sampan tanpa dan dengan bilge keel Sudut
Sudut kemiringan sampan derajat
O
10
O
20
O
30
O
40
O
50
O
Tanpa Bilge 0,039
0,06 0,069
0,069 0,064
30
O
0,041 0,067
0,078 0,078
0,071 45
O
0,04 0,066
0,077 0,077
0,07 60
O
0,039 0,065
0,076 0,076
0,07 Sudut
Sudut kemiringan sampan derajat 60
O
70
O
80
O
90
O
100
O
110
O
Tanpa Bilge 0,056
0,045 0,032
0,019 0,004
-0,01 30
O
0,059 0,045
0,03 0,013
-0,004 -0,021
45
O
0,059 0,045
0,029 0,013
-0,004 -0,021
60
O
0,058 0,044
0,029 0,012
-0,005 -0,021
Adanya penambahan bilge keel diharapkan dapat mengurangi sudut rolling pada sampan. Beberapa peneliti tersebut antara lain Chang 2008, Bangun et al.
2009  dan  Ikeda  et  al.  2005,  mengemukakan  bahwa  ukuran  bilge  keel  sangat berpengaruh  terhadap  efektivitasnya.  Selain  itu,  penggunaan  bilge  keel  juga
memberikan  pengaruh  yang  sangat  signifikan  terhadap  pengurangan  amplitudo oleng.  Pengurangannya  dapat  mencapai  kisaran  antara  40-80.  Dari  hasil
penelitian diperoleh bahwa pemasangan bilge keel pada sampan memberikan efek terhadap  stabilitas  sampan  yang  mengurangi  sudut  rollnya.  Gambar  4.5  dibawah
ini,  menunjukkan  grafik  perbandingan  stabilitas  antara  sampan  yang  dipasang bilge keel dengan sudut 30; 45 dan 60 derajat dan tanpa dipasang bilge keel.
Gambar 4.5 Kurva stabilitas sampan tanpa dan dengan bilge keel bersudut 30; 45
dan 60 derajat Dari  Gambar  4.5  diatas  diketahui  bahwa  luas  area  di  bawah  kurva  terkecil
dimiliki oleh sampan tanpa bilge keel. Sementara itu untuk sampan dengan bilge keel,  sudut  30  derajat  memberikan  luas  yang  lebih  besar  dibandingkan  dengan
sudut  45  dan  60  derajat.  Dari  sisi  stabilitas,  luas  area  di  bawah  kurva  tersebut menunjukkan jumlah energi  pembalikan  yang dimiliki sampan saat  terjadi oleng
untuk kembali ke posisi semula. Meskipun perbedaan luas antara sudut bilge keel 30; 45 dan 60 derajat relatif tidak besar namun dari sisi energi pembalikan, sudut
bilge keel 30 derajat memiliki energi pembalik lebih besar dibandingkan 45 dan 60 derajat atau tanpa bilge keel.
Gambar  4.6  Perbandingan  righting  arm  stabilitas  sampan  pada  grafik  pucak stabilitas
Kurva  pada  Gambar  4.6  tersebut  juga  menunjukkan  puncak  keempat stabilitas  sampan  berada  pada  rentang  sudut  30-40  derajat  bersamaan  dengan
terjadinya nilai maksimum dari lengan GZ ringhting arm. Kombinasi kedua hal ini  menunjukkan  bahwa  sampan  tersebut  masih  memiliki  stabilitas  yang  baik.
Dari sisi perbandingan nilai rihgting arm Gambar 4.5 antara sampan tanpa bilge
keel  dengan  sampan  yang  dipasang  bilge  keel  mencapai  0,009.  Sebaliknya, perbandingan  antara  nilai  righting  arm  kedua  sampan  yang  dipasang  bilge  keel
dengan sudut 30 dan 45 derajat relatif kecil yakni 0,001 m. Perbandingan antara nilai  righting  arm  kedua  sampan  yang  dipasang  bilge  keel  dengan  sudut  45  dan
60  derajat  relatif  kecil  yakni  0,001  m.  Sedangkan  perbandingan  antara  nilai righting  arm  kedua  sampan  yang  dipasang  bilge  keel  dengan  sudut  30  dan  60
derajat yakni 0,002. Nilai righting arm pada sampan tanpa bilge keel adalah 0,069 pada  sampan  dengan  sudut  bilge  keel  30  derajat  adalah  0,078  pada  sampan
dengan sudut bilge keel 45 derajat adalah 0,077 sedangkan pada sampan dengan sudut bilge keel 60 derajat adalah 0,076.
Selang  stabilitas  ketiga  sampan  ember  bekas  tempat  catberada  pada kisaran  0-110  derajat,  selang  ini  menunjukkan  bahwa  sampan  ember  bekas
tempat  catmasih  memiliki  nilai  GZ  yang  positif  hingga  sudut  kemiringan  110 derajat, secara teoritis sampan masih dapat kembali ke posisi semula.
Titik potong kurva stabilitas dinamis dengan sudut heels terletak pada sudut  yang besar  yaitu
sudut  100  derajat.  Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  sampan  yang terbuat  dari  ember  bekas  tempat  catmemiliki  stabilitas  yang  baik.  Pemasangan
bilge keel sangat berpengaruh terhadap stabilitas sampan ember cat bekas. Sudut bilge  keel  yang  baik  untuk  sampan  ember  bekas  tempat  catadalah  sudut  30
derajat.
Kondisi stabilitas kapal juga dipengaruhi oleh tinggi sarat air kapal draft. Peningkatan  draft  kapal  tergantung  pada  nilai  TPC  dan  bobot  tambahan  yang
diakibatkan  oleh  hasil  tangkapan  yang  diperoleh.  Semakin  besar  bobot  yang ditambahkan  maka  draft  kapal  juga  akan  semakin  besar.  Distribusi  muatan  yang
tepat  diletakkan  serendah  mungkin  akan  menghasilkan  VCG  yang  kecil  dan stabilitas  kapal  akan  tetap  baik.  Sementara  apabila  distribusi  muatan  diletakkan
diatas  dek  kapal,  maka  besar  kemungkinan  akan  berdampak  negatif  terhadap stabilitas kapal Susanto et al. 2011a, 2011b.
Pemasangan  bilge  keel  pada  sampan  ember  bekas  tempat  cat  EBTC mampu menaikkan stabilitas sampan pada area dibawah kurva GZ dibandingkan
dengan  sampan  tanpa  dipasang  bilge  keel.  Kenaikan  stabilitas  sampan  dengan pemasangan  sudut  bilge  keel  30  derajat  mencapai  1,13,  1,11  pada  sampan
yang di pasang sudut bilge keel 45 derajat sedangkan pada sudut 60 derajat hanya mampu  menaikkan  stabilitas  hingga  1,10.  Hal  ini  dapat  dilihat  pada  gamabr
diatas Gambar 4.5.