25 Komoditas dengan prioritas yang lebih tinggi akan mendapatkan alokasi lahan
yang lebih luas daripada komoditas dengan prioritas yang lebih rendah.
3.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu: 1
Peta tanah yang digunakan merupakan peta tanah tinjau 1 : 250.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian pada tahun 1989. Data pada peta tinjau ini masih kurang detil dan lengkap sehingga tidak semua kriteria kesesuaian lahan
dapat dipenuhi oleh data ini. Selang waktu yang cukup lama antara penerbitan peta tanah dengan saat pelaksanaan penelitian ini menyebabkan
data atribut peta tanah menjadi tidak aktual, karena mungkin telah terjadi perubahan karakteristik lahan terutama yang berhubungan dengan sifat
biologi dan kimia tanah. Namun, peta tanah yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data terbaik yang dapat diperoleh saat ini dan
mencakup seluruh wilayah penelitian. 2
Perhitungan permintaan komoditas pangan hanya didasarkan pada konsumsi langsung oleh penduduk, sementara permintaan oleh industri berbahan baku
komoditas ini tidak diperhitungkan. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya data tentang industri pengolah komoditas tanaman pangan. Data
jumlah dan lokasi industri sudah tersedia di Pemerintah Daerah, namun data tentang kapasitas produksi atau kebutuhan bahan baku masih belum tersedia
dan penulis mendapat kesulitan dalam mendapatkannya. Dengan demikian nilai surplusdefisit komoditas tanaman pangan kurang menggambarkan
kondisi yang sesungguhnya.
26
Gambar 4. Bagan alur penelitian
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Lampung Tengah lama menjadi dua
kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro. Sebagai dampak dari pemekaran wilayah tersebut, maka
ibu kota Kabupaten Lampung Tengah yang semula berpusat di Metro, dipindahkan di Gunung Sugih.
4.1 Letak dan Administrasi Wilayah
Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Lampung Tengah terletak antara 104
o
35 – 105
o
50 Bujur Timur dan antara 4
o
15 – 4
o
30 Lintang Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara dan Tulangbawang,
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran; sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus; dan sebelah timur
berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Peta administrasi Kabupaten Lampung Tengah
28 Kabupaten Lampung Tengah mempunyai luas wilayah 4.789,82 km
2
. Sampai dengan tahun 2006, Lampung Tengah secara administratif dibagi menjadi
27 kecamatan serta 293 kampungkelurahan, dengan rincian disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5 Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah
No Kecamatan Ibu
Kota Jumlah
Kampung Kelurahan
Luas km
2
1 Padang Ratu
Haduyang Ratu 14
204,44 2
Selagai Lingga Negri Katon
6 308,52
3 Pubian
Negri Kepayungan 12
173,88 4
Anak Tuha Negara Aji Tua
18 161,64
5 Anak Ratu Aji
Gedung Sari 12
68,39 6
Kalirejo Kalirejo
13 101,31
7 Sendang Agung
Sendang Agung 9
108,89 8
Bangun Rejo Bangun Rejo
15 132,63
9 Gunung Sugih
Gunung Sugih 15
130,12 10
Bekri Kusumadadi
8 93,51
11 Bumi Ratu Nuban
Bulusari 9
65,14 12
Trimurjo Simbarwaringin
14 68,43
13 Punggur
Tanggul Angin 9
118,45 14
Kota Gajah Kota Gajah
6 68,05
15 Seputih Raman
Rukti Harjo 14
146,65 16
Terbanggi Besar Bandar Jaya
10 208,65
17 Seputih Agung
Dono Arum 9
122,27 18
Way Pengubuan Tanjung Ratu Ilir
6 210,72
19 Terusan Nunyai
Gunung Batin Ilir 7
302,05 20
Seputih Mataram Kurnia Mataram
12 120,01
21 Bandar Mataram
Jati Datar 11
1.055,28 22
Seputih Banyak Tanjung Harapan
11 145,92
23 Way Seputih
Suko Binangun 6
77,84 24
Rumbia Reno Basuki
14 201,11
25 Bumi Nabung
Bumi Nabung Ilir 6
108,94 26
Seputih Surabaya Gaya Baru Satu
13 144,60
27 Bandar Surabaya
Surabaya Ilir 9
142,39 Jumlah
293 4.789,82
Sumber: BPS Kabupaten Lampung Tengah 2007
4.2 Kondisi Fisik Wilayah