17 suatu komoditas menjadi unggulan jika tersedia lahan untuk budidaya dan lahan
tersebut sesuai untuk komoditas itu. Analisis usahatani dilakukan untuk memenuhi kriteria ekonomi yang berarti bahwa komoditas unggulan adalah
komoditas yang memberikan keuntungan secara ekonomi. Dengan demikian, komoditas unggulan yang diusulkan merupakan komoditas basis terpilih, tersedia
lahan dan sesuai untuk budidaya, dan layak diusahakan secara ekonomi.
3.4.1.1 Penentuan Komoditas Basis
Teknik analisis yang digunakan dalam penentuan komoditas basis yaitu analisis Location Quotient LQ. Analisis LQ merupakan salah satu pendekatan
tidak langsung yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor merupakan sektor basis atau non basis. Nilai LQ akan memberikan indikasi kemampuan
suatu daerah dalam menghasilkan suatu komoditas. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data luas panen tanaman pangan per kecamatan dengan total
wilayah kabupaten. Persamaan LQ dirumuskan sebagai berikut modifikasi Bachrein, 2003 dan Hendayana, 2003:
Pt Pi
pt pi
LQ =
Dimana: pi
: luas panen komoditas i pada tingkat kecamatan, pt
: total luas panen subsektor tanaman pangan pada tingkat kecamatan, Pi
: luas panen komoditas i pada tingkat kabupaten, Pt
: total luas panen subsektor tanaman pangan pada tingkat kabupaten.
Perhitungan LQ menghasilkan tiga kriteria Hendayana, 2003 yaitu : a
LQ 1; artinya komoditas itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan. Komoditas memiliki keunggulan komparatif, hasilnya tidak
saja dapat memenuhi kebutuhan di wilayah bersangkutan akan tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah.
b LQ = 1; komoditas itu tergolong non basis, tidak memiliki keunggulan
komparatif. Produksinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah sendiri dan tidak mampu untuk diekspor.
18 c
LQ 1; komoditas ini juga termasuk non basis. Produksi komoditas di suatu wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri sehingga perlu pasokan atau
impor dari luar. Analisis trend luas panen dan analisis penyediaan dan konsumsi produk
tanaman pangan dilakukan untuk mempertegas analisis LQ. Analisis trend luas panen dilakukan dengan menyajikan tabulasi data luas panen untuk semua
komoditas tanaman pangan selama lima tahun terakhir kemudian dibuat nilai rata- ratanya. Rata-rata luas panen yang tinggi menunjukkan tingginya aktivitas
produksi komoditas tanaman pangan. Analisis penyediaan dan konsumsi produk tanaman pangan menghasilkan gambaran kelebihan atau kekurangan pasokan
produk tanaman pangan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah. Ketersediaan produk tanaman pangan dihitung dari produksi tanaman pangan tahun 2006
dikurangi dengan angka penyusutan jumlah produk yang tercecer, digunakan untuk benih, untuk pakan dan lain-lain. Nilai konsumsi dihitung berdasarkan
konsumsi perkapita pertahun dikalikan dengan jumlah penduduk tahun 2006. Hasil analisis LQ, kecenderungan luas panen, dan penyediaan dan
konsumsi pangan kemudian di-ranking untuk menentukan peringkat masing- masing komoditas pada setiap analisis. Komoditas basis terpilih ditentukan
dengan me-ranking semua komoditas berdasarkan peringkat dari setiap analisis. Komoditas dengan peringkat 1 sampai 3 dipilih menjadi komoditas basis yang
akan digunakan dalam analisis selanjutnya.
3.4.1.2 Analisis Ketersediaan dan Kesesuaian Lahan