Penetapan Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman Pangan

46 unggulan yang diusulkan untuk pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah adalah padi, jagung dan ubi kayu.

5.2 Penetapan Prioritas Komoditas Unggulan Tanaman Pangan

Analytic hierarchy process AHP digunakan untuk menentukan prioritas komoditas unggulan tanaman pangan berdasarkan hirarki masalah yang disusun berdasarkan hasil studi pustaka dan konsultasi ahli. Kriteria yang digunakan dalam hirarki ini adalah ekonomi, ekologi, dan sosial. Subkriteria yang menjelaskan kriteria adalah peluang pasar, peluang peningkatan pendapatan, kesesuaian lahan, kelestarian lingkungan, penguasaan teknologi, dan ketersediaan sarana dan prasarana produksi. Kriteria ekonomi berhubungan dengan keuntungan finansial dalam usahatani yang mencakup peluang pasar dan peluang peningkatan pendapatan. Peluang pasar dimaksudkan sebagai kemampuan pasar dalam menyerap produksi tanaman pangan. Padi merupakan bahan pangan utama penghasil kalori bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Kondisi ini merupakan jaminan bagi terserapnya komoditas padi. Di samping itu tersedianya RMU rice milling unit dan lumbung desa modern serta lumbung pangan modern di Kabupaten Lampung Tengah juga turut mendukung penyerapan produksi padi. Peluang pemasaran langsung untuk produksi jagung adalah industri pakan ternak, sedangkan untuk ubi kayu adalah industri tapioka dan alkohol. Peluang peningkatan pendapatan petani digunakan untuk melihat sumbangan hasil usahatani terhadap pendapatan petani. Kriteria ekologi berkaitan dengan masalah lingkungan yaitu kesesuaian lahan dan kelestarian lingkungan. Dalam berusahatani perlu diperhatikan kondisi lahan untuk memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan. Kesesuaian lahan dapat mempengaruhi produksi tanaman pangan. Tanaman yang ditanam pada lahan dengan kelas kesesuaian lahan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula. Di samping kesesuaian lahan juga harus diperhatikan masalah kelestarian lingkungan. Masalah ini muncul terkait dengan degradasi lahan akibat kegiatan budidaya pertanian yang tidak mengikuti kaidah kelestarian lingkungan. 47 Kriteria sosial berhubungan dengan tingkat penguasaan teknologi budidaya tanaman pangan oleh petani dan ketersediaan sarana dan prasarana produksi. Penguasaan teknologi diartikan sebagai kemampuan petani dalam mengadaptasikan inovasi teknologi dalam budidaya tanaman pangan. Dalam berusahatani, petani memerlukan sarana produksi yang diperoleh dari kios pertanian atau koperasi di sekitar mereka. Sarana produksi meliputi benih, pupuk, pengendali hama dan sebagainya. Selain itu juga diperhitungkan ketersediaan jaringan irigasi, jalan usahatani dan sebagainya. Dari AHP diketahui bahwa kriteria ekologi menempati peringkat pertama dengan nilai 0,412, diikuti oleh ekonomi dengan nilai 0,356 dan yang terakhir sosial dengan nilai 0,232 Gambar 10. Pada tingkat sub kriteria, kesesuaian lahan menempati peringkat pertama 0,220, diikuti dengan kelestarian lingkungan 0,192, kemudian berturut-turut peluang peningkatan pendapatan 0,188, peluang pasar 0,168, dan penguasaan teknologi 0,136, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung produksi 0,096. Hasil AHP dengan tujuan penentuan prioritas komoditas unggulan tanaman pangan menunjukkan bahwa padi merupakan komoditas dengan prioritas pertama dengan skor 0,432, sedangkan prioritas kedua adalah jagung dengan skor 0,372 dan yang ketiga ubi kayu dengan skor 0,196 Gambar 10 dan Gambar 11. Nilai inkonsistensi secara keseluruhan sebesar 0,02 menunjukkan bahwa pengisian skala perbandingan berpasangan antara kriteriaaspek yang dipertimbangkan maupun antar jenis komoditi yang dilakukan oleh responden konsisten dan dapat diterima Gambar 11. 48 Keterangan : M = peluang pasar I = peluang peningkatan pendapatan LS = kesesuaian lahan ES = kelestarian lingkungan T = penguasaan teknologi P = ketersediaan sarana prasarana pendukung produksi Gambar 10 Hirarki penetapan komoditas unggulan tanaman pangan. Gambar 11 Diagram bobot prioritas komoditas unggulan tanaman pangan berdasarkan seluruh kriteria yang dipertimbangkan. PRIORITAS KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PANGAN EKONOMI 0,356 EKOLOGI 0,412 SOSIAL 0,232 M 0,168 I 0,188 LS 0,220 ES 0,192 T 0,136 P 0,096 PADI 0,432 JAGUNG 0,372 UBI KAYU 0,196 49

5.3 Arahan Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan