3 Pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan perlu dilakukan
dengan memperhatikan potensi yang dimiliki yang langkah awalnya dapat dilakukan melalui pewilayahan komoditas. Pewilayahan komoditas tanaman
pangan yang sesuai dengan daya dukung lahan dimaksudkan agar produktifitas lahan yang diusahakan dapat optimal. Perencanaan pembangunan pertanian yang
berdasarkan pewilayahan akan dapat mengatasi terjadinya persaingan jenis dan produksi komoditas antar wilayah sehingga peluang pasar akan terjamin.
Untuk mendukung pengembangan potensi tersebut dibutuhkan suatu analisis yang menyeluruh yang meliputi berbagai aspek penting, seperti 1
menentukan komoditas unggulan yang tepat, sesuai dengan data-data hasil produksi yang ada; 2 mengetahui komoditas apakah yang sesungguhnya paling
disukai oleh stakeholder selaku pelaku, sehingga dapat ditentukan kebijakan yang dapat mendukung keberhasilan pertanian di Lampung Tengah; 3 analisis tentang
kesesuaian lahan terhadap komoditas tanaman pangan yang ada, upaya ini penting untuk dapat memetakan dengan jelas daya dukung biofisik lahan dan lingkungan
yang ada dan 4 analisis tentang kelayakan usahatani, untuk melihat kelayakakan finansial suatu jenis usahatani.
Perencanaan pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan perlu dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial
sehingga dapat mendukung keberlanjutan kegiatan pertanian tanaman pangan. Di samping itu, perencanaan yang bersifat spasial juga diperlukan untuk
mempermudah pengelolaan dan aplikasinya. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, perencanaan yang
ada saat ini belum didukung oleh data spasial dan tersedia dalam bentuk tabular berbasis wilayah administrasi.
1.2 Permasalahan
Secara nasional, produksi pangan dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi. Data ekspor-impor komoditas tanaman pangan
di Departemen Pertanian tahun 2006 menunjukkan bahwa impor jagung 2,3 juta ton atau senilai 354 juta dolar Amerika Serikat, sedangkan impor beras sebesar
0,28 juta ton atau senilai 83 juta dolar Amerika Serikat Deptan, 2009a; 2009b.
4 Kondisi ini baik dari sisi ketahanan pangan maupun pengembangan wilayah
kurang menguntungkan. Kekurangan pasokan pangan akan mengancam kondisi ketahanan pangan, sementara impor bahan pangan tidak memberikan nilai tambah
bagi sebagian besar petani. Pembangunan pertanian khususnya komoditas tanaman pangan di
Kabupaten Lampung Tengah yang telah dilakukan selama ini masih belum memuaskan. Hal ini terlihat dari rata-rata produktivitas lahan terutama untuk
tanaman padi dan jagung yang masih di bawah rata-rata produktivitas nasional. Peningkatan produksi tanaman pangan di kabupaten masih dimungkinkan baik
melalui peningkatan produktivitas maupun peningkatan luas panen untuk mengisi kekurangan pasokan pada tingkat nasional. Untuk itu diperlukan perencanaan dan
arahan pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah yang mempertimbangkan keberlanjutan sistem produksi.
Perencanaan pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah memunculkan beberapa pertanyaan penelitian yaitu:
1 Masih adakah lahan yang tersedia untuk pengembangan komoditas tanaman
pangan?
2 Bagaimanakah status kesesuaian lahan untuk tanaman pangan?
3 Apakah komoditas tanaman pangan secara ekonomi layak dikembangkan?
4 Komoditas apakah yang menjadi unggulan?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1
Mengetahui komoditas basis tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah
2 Mengetahui ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk komoditas basis
tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah 3
Menentukan prioritas dan arahan pengembangan komoditas unggulan tanaman pangan di Kabupaten Lampung Tengah
5
1.4 Manfaat Penelitian