37
e. Pengukuran Kadar Karbohidrat
secara ”By Difference” AOAC, 1984
Kadar karbohidrat dihitung dengan menjumlahkan kadar air, abu, lemak dan protein, kemudian mengurangkan 100 dengan jumlah tersebut.
karbohidrat = 100 –  air  +   abu  +   lemak  +   protein
3.4.3 Fenol Total Kamath et al, 2004
Sampel  halus  serealia  sebanyak  10  gram  ditempatkan  dalam  botol sentrifuse, selanjutnya ditambahkan 100 ml aseton 70. Sampel di shaker dengan
kecepatan 35 rpm selama 2 jam pada suhu kamar, kemudian disimpan pada suhu - 20
o
C ditempat gelap selama 24 jam. Setelah 24 jam larutan di equilibrium selama 1  jam  pada  suhu  ruang.  Larutan  selanjutnya  disentrifuse  selama  30  menit  pada
3000  rpm.  Residu  sampel  selanjutnya  dicuci  sebanyak  2  kali  dengan  cara menambahkan  aseton  70,  selanjutnya  di  shaker  selama  1  jam  dan  disentrifuse
kembali  selama  30  menit  pada  3000  rpm.  Tiga  supernatan  yang  diperoleh ditampung  pada  erlenmeyer,  disaring  dengan  kertas  Whatman  no.  4  dengan
bantuan  pompa  vakum,  kemudian  di  keringkan  dengan  rotary  evaporator  pada suhu  40
C  untuk  menguapkan  aseton.  Larutan  sisa  pengeringan  dengan  rotary evaporator  selanjutnya  dikeringkan  kembali  dengan  menggunakan  freeze  dryer
pada  suhu  -75 C.  Ekstrak  kering  hasil  freeze  dryer  yang  didapat  selanjutnya
dibuat sebagai larutan stok uji konsentrasi 200 mgml pelarut aseton 70. Ekstrak serealia sebanyak 0,5 ml ditambahkan dengan 0,5 ml etanol 95
didalam  tabung  reaksi,  selanjutnya  ditambahkan  0,25  ml  reagen  folin  calcioteu dalam  air  destilasi  1:1.  Campuran  larutan  selanjutnya  diinkubasi  pada  suhu
ruang  selama  5  menit  dan  ditambahkan  0,5  ml  Na
2
CO
3
5.  Larutan  diinkubasi kembali  selama  60  menit  pada  suhu  ruang  sambil  diaduk  dengan  shaker.
Absorbansi  diukur  pada  panjang  gelombang  720  nm.  Kurva  standar  disiapkan dengan  menggunakan  asam  tanat  dalam  etanol  95.  Larutan  standar  asam  tanat
dibuat  dengan  konsentrasi  0,  6.25,  12.5,  25,  50  dan  100  mgml.  Kurva  standar pengukuran fenol total dengan standar asam tanat dapat dilihat pada Lampiran 1.
Hasil  pengujian  kadar  fenol  total  dibaca  sebagai  mg  TAEg  biji.  Nilai  tersebut menunjukkan  kesetaraan  jumlah  fenol  total  1  gram  serealia  dengan  1  mg  asam
tanat yang dinyatakan sebagai TAE yaitu tannic acid equivalent.
38
3.4.4 Uji Anti Radikal Bebas DPPH Kubo et al, 2002
Buffer asetat 100 mM pH 5,5 sebanyak 1,5 ml ditempatkan pada tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2,805 ml etanol PA, 0,15 ml DPPH 10 mM dalam
metanol  dan  0,045  ml  ekstrak  serealia  yang  digunakan  untuk  pengujian  kadar fenol  total.  Campuran  di  vorteks  dan  disimpan  pada  ruang  gelap  dengan  suhu
kamar  selama  20  menit.  Absorbansi  dibaca  pada  panjang  gelombang  517  nm. Sebagai standar digunakan asam askorbat dengan konsentrasi 0, 6.25, 12.5, 25, 50
dan 100 mgml. Aktivitas penangkapan radikal bebas dihitung sebagai persentase berkurangnya warna DPPH dengan menggunakan persamaan :
Abs kontrol – Abs sampel
Aktivitas antioksidan  = Absorbansi kontrol
Dibuat kurva standar asam askorbat dengan perbandingan antara kapasitas antioksidan    dan  konsentrasi  asam  askorbat  ppm.  Antioksidan  pada  ekstrak
serealia  dinyatakan  dalam  mg  vitamin  C  eqivaleng  biji.  Nilai  tersebut menunjukkan  kesetaraan  aktivitas  antioksidan  1  gram  serealia  dengan  1  mg
vitamin  C.  Kurva  standar  pengukuran  aktivitas  antioksidan  dengan  standar vitamin C dapat dilihat pada Lampiran 2.
3.4.5 Uji Organoleptik Adawiyah et al, 2007
Sebelum  dilakukan  uji  organoleptik,  serealia  yang  telah  disosoh  dimasak secara  konvensional  hingga  menjadi  bubur  siap  konsumsi.  Waktu  pemasakan
untuk  sorgum  adalah  40  dan  45  menit  dengan  perbandingan  air  1:10  dan  1:11 grml.  Untuk  jewawut,  waktu  pemasakan  adalah  20  dan  25  menit  dengan
perbandingan  air  1:7  dan  1:8  grml.  Sedangkan  untuk  ketan  hitam  waktu pemasakan  adalah  25  dan  30  menit  dengan  perbandingan  air  1:7  dan  1:8  grml.
Pada  uji  organoleptik  panelis  membandingkan  bubur  serealia  dengan  bubur oatmeal  yang  dikenal  oleh  masyarakat.  Uji  organoleptik  dilakukan  dengan  uji
deskripsi untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada serealia. Uji organoleptik dilakukan dengan 20 orang panelis. Parameter organoleptik yang
diujikan  adalah  rasa,  warna,  aroma  dan  tekstur.  Pada  uji  organoleptik  bubur serealia  akan  dibandingkan  dengan  bubur  oatmeal,  untuk  melihat  perbedaan
karakteristik sensori dari bubur serealia dengan produk bubur oatmeal yang telah dikenal  masyarakat.  Untuk  lebih  jelasnya  kuesioner  penilaian  dan  lembar  kerja
untuk uji organoleptik disajikan pada Lampiran 3 dan 4.