45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Penentuan Dua Waktu Sosoh Terbaik
Tahapan penyosohan pada penelitian ini akan memberikan suatu informasi baru terhadap aspek penyosohan dari ketiga jenis komoditi serealia yaitu sorgum,
jewawut  dan  ketan  hitam.  Penelitian  menggunakan  sorgum  dengan  varietas Kawali  karena  varietas  ini  banyak  digunakan  dibeberapa  daerah  penghasil
sorgum. Selain itu, varietas ini mudah dibiakkan dan memiliki potensi hasil yang tinggi  Suprapto    Mudjisihono,  1987.  Ketan  hitam  yang  digunakan  adalah
varietas  Setail  karena  varietas  ini  dinilai  cukup  tahan  terhadap  hama  wereng coklat,  hawar  daun  bakteri,  sesuai  untuk  lahan  sawah  irigasi  dan  telah  banyak
dibudidayakan  di  Indonesia  khususnya  di  daerah  Jawa  Tengah  Anonymous
c
, 2008. Sedangkan untuk jewawut, digunakan varietas Pearl dengan pertimbangan
varietas ini dinilai cukup produktif dan cukup banyak ditanam di Indonesia. Selain itu varietas ini tidak perlu diairi dan dipupuk secara intensif Anonymous
d
, 2008. Pada  proses  penyosohan,  ketiga  komoditi  serealia  disosoh  berdasarkan
pengamatan  secara  visual  dan  waktu,  cara  tersebut  merupakan  metode konvensional  yang  paling  mudah,  murah  dan  hingga  saat  ini  paling  banyak
digunakan di beberapa negara penghasil serealia Sudaryono  et al, 2001. Dalam penelitian ini masing-masing serealia disosoh dengan 3 waktu penyosohan. Untuk
sorgum waktu penyosohan yang digunakan adalah 0, 20, 60 dan 100 detik. Untuk jewawut  0,  100,  200  dan  300  detik  dan  untuk  ketan  hitam  waktu  penyosohan
adalah 0, 5, 15 dan 25 detik. Waktu sosoh yang berbeda antar serealia disebabkan karakteristik fisik dari setiap serealia berbeda. Penggunaan mesin penyosoh yang
sama  juga  merupakan  salah  satu  faktor  yang  menyebabkan  waktu  sosoh  antar serealia  harus  berbeda.  Apabila  waktu  penyosohan  disamakan  untuk  setiap
serealia, perbedaan bentuk, ukuran serta berat serealia akan menyebabkan proses penyosohan tidak dapat berjalan optimal. Serealia yang berukuran lebih kecil akan
melewati saringan mesin penyosoh dan tidak tersosoh secara sempurna. Pembedaan waktu penyosohan untuk masing-masing serealia dimaksudkan
untuk  mengetahui  tingkat  efisiensi  penyosohan  terhadap  aktivitas  antioksidan
46
setelah  disosoh.  Mujisihono  et  al  1991  menyatakan  bahwa  pada  lapisan  testa dalam perikarp pada sorgum, banyak terdapat senyawa fenolik. Ditambahkan oleh
Rooney et al 1980, yang mengemukakan bahwa ada dua jenis pigmen pada biji sorgum  dan  jewawut  yaitu  senyawa  karotenoid  dan  senyawa  polifenol  yang
terdapat  pada  lapisan  testa.  Pembedaan  waktu  penyosohan  juga  dimaksudkan untuk melihat tingkat penerimaan panelis pada berbagai tingkat penyosohan  dan
pengaruh  penyosohan  terhadap  aktivitas  imunomodulator  ketiga  komoditi serealia.  Berdasarkan  hal  tersebut,  maka  dinilai  perlu  adanya  penelitian  lebih
lanjut mengenai penggunaan metode penyosohan dan alat penyosohan yang lebih spesifik  untuk  masing-masing  serealia.  Untuk  mengetahui  kondisi  awal  serealia
setelah  disosoh,  dilakukan  analisa  meliputi  penghitungan  rendemen,  analisa proksimat kadar  air,  abu, protein, lemak, karbohidrat, fenol  total  serta  aktivitas
antioksidan DPPH.
4. 1. 1  Komposisi  Proksimat Serealia pada Berbagai Waktu Sosoh
Dilakukannya analisis proksimat bertujuan untuk mengetahui kondisi awal serealia secara kimia baik sebelum disosoh maupun setelah disosoh. Perbandingan
hasil analisa proksimat dari ketiga jenis serealia baik  yang telah disosoh maupun yang belum disosoh disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10.  Hasil  analisa  proksimat  sorgum,  jewawut  dan  ketan  hitam sebelum dan sesudah disosoh
Jenis serealia
Waktu sosoh
detik Komposisi kimia
Kadar air Kadar abu
Protein Lemak
Karbohidrat
Sorgum 11,42
1,77 6,55
0,99 79,27
20 10,34
1,49 6,23
0,98 80,96
60 8,62
1,17 5,91
0,88 83,42
100 7,31
0,97 5,39
0,82 85,51
Jewawut 8,59
3,02 7,64
2,03 78,71
100 7,61
1,77 7,29
1,63 81,52
200 5,93
1,07 7,11
1,46 84,35
300 5,12
0,95 7,01
1,39 85,49
Ketan hitam
13,14 1,77
5,65 1,28
78,09 5
12,53 1,51
5,22 1,23
79,51 15
10,70 1,03
5,05 1,09
82,14 25
8,14 0,92
4,44 0,98
85,52
Keterangan : Setiap data merupakan rerata dua kali ulangan