2. Proses process, metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam
suatu urutan yang telah ditetapkan. 3. Produktivitas produkctivity, seberapa efesien pengubahan input jasa
menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. 4. Kualitas quality, sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan
memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka. 5. Orang people, karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. 6. Promosi dan edukasi promotion and education, semua aktivitas dan alat
yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.
7. Bukti fisik phisical evidence, petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa.
8. Harga dan biaya jasa lainnya price and others cost service, pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan
mengkonsumsi jasa. Menurut Rangkuti 2003 nilai didefinisikan sebagai pengkajian
secara menyeluruh manfaat suatu produk yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah
diberikan oleh produk tersebut. Pelanggan membutuhkan pelayanan serta manfaat dari produk. Selain uang pelanggan juga mengeluarkan waktu dan
tenaga guna mendapatkan suatu produk.
2.11. Lembaga Pendidikan
Pendidikan secara umum merupakan usaha yang sengaja diadakan dan dilakukan secara sistematis secara terus menerus
dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan tingkatannya guna menyampaikan, menumbuhkan dan mendapatkan pengetahuan, sikap,
nilai, kecakapan, atau keterampilan yang dikehendaki Hardjana, 2001.
Menurut Atmodiwirio 2000 pendidikan adalah pembelajaran yang dipersiapkan untuk meningkatkan pelaksanaan pekerjaan pada masa yang
akan datang atau meningkatkan seseorang untuk dapat menerima tanggung jawab atau tugas-tugas baru.
Pasal 2 PP 301990 dalam Indriyanto 2005 mengungkapkan bahwa fungsi utama lembaga pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik
agar pada waktunya menjadi anggota masyarakat yang berguna. Fungsi ini diselenggarakan melalui kegiatan fungsional yang dikenal sebagai Tridarma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selanjutnya kebijakan Depdikbud dalam meningkatkan
relevansi pendidikan yaitu: relevansi dengan kebutuhan pembangunan pada umumnya dan dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia
industri pada khususnya melalui apa yang disebut Link and Match keterkaitan dan kesepadanan. Aspek relevansi ini akan berkaitan pula
dengan aspek
pemerataan kesempatan,
kualitas dan
efesiensi Indriyanto, 2005.
2.12. Lingkungan Akademik
Perguruan Tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberi sumbangan
kepada pembangunan. Perguruan Tinggi sebagai wadah untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa memerlukan suatu pengelolaan yang berbeda
dengan pengelolaan instansi non-pendidikan, karena dalam wadah ini berkumpul orang-orang yang berilmu dan bernalar Artawan, 2004.
Proses pendidikan tinggi berada dalam suatu lingkungan akademik. Lingkungan akademik perguruan tinggi adalah ruang lingkup tempat proses
belajar dan tempat berlangsungnya visi dan misi perguruan tinggi sebagai salah
satu lembaga
pendidikan tinggi
Kurniawan, 2005.
Di dalam lingkungan akademik terdapat beberapa komponen, yaitu : dosen, mahasiswa, manajemen perguruan tinggi dan sarana untuk mendukung
kegiatan perkuliahan. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan
persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya diangkat oleh rektor
untuk menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen merupakan staf perguruan tinggi yang bertugas mengajar dan membimbing para mahasiswa,
sedangkan mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah dan belajar di perguruan tinggi. Manajemen perguruan tinggi harus mampu
melakukan sinkronisasi antara tujuan pribadi dengan visi dan misi lembaga. Peningkatan kinerja manajemen tidak terjadi secara acak atau
kebetulan tetapi lebih merupakan akibat dari tindakan pengelolaan atau pembinaan yang direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan
dikendalikan secara komprehensif dan terintegrasi. Pada manajemen perguruan tinggi terdapat staf-staf yang mendukung kelancaran kegiatan
perkuliahan seperti staf akademik, staf keuangan dan staf administrasi. Sarana dalam mendukung kegiatan perkuliahan diantaranya seperti:
ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dan berbagai sarana lain yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perkuliahaan.
2.13. Budaya Akademik