2.16. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti 2007 yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa
MMA-IPB dengan menggunakan regresi berganda dan double-log diketahui bahwa
IPK S1 merupakan salah
satu faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa kelas reguler MMA-IPB. Faktor lain yang mempengaruhi adalah status perguruan tinggi asal,
dan kepemilikan komputer. Sedangkan faktor yang berpengaruh nyata terhadap prestasi akademik mahasiswa kelas eksekutif adalah usia masuk,
tes psikotes, tempat tinggal dan status pernikahan. Ulfah 2007, melakukan analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan
Terhadap Mutu Layanan Jasa Lembaga Pendidikan Musik Farabi Bogor. Berdasarkan jumlah responden sebanyak 51 orang. Dimensi emphaty
merupakan dimensi yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja yang paling rendah. Sedangkan dimensi yang dianggap
paling penting dan paling tinggi tingkat kinerjanya oleh pelanggan jika
dibandingkan dimensi-dimensi
kualitas pelayanan
lainnya adalah dimensi assurance. Dalam dimensi tangible, atribut kualitas jasa
yang dianggap paling penting dan paling tinggi kinerjanya adalah atribut ruang belajar yang kondusif dan nyaman. Sedangkan yang
memiliki nilai rata–rata tingkat kepentingan dan kinerja yang paling rendah adalah atribut penampilan pengajar dan karyawan. Dalam dimensi
reliability, atribut kualitas jasa yang dianggap paling penting dan paling tinggi kinerjanya adalah atribut tenaga pengajar yang kompeten.
Sedangkan yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja yang paling rendah adalah atribut fasilitas pindah jadwal
dan pindah cabang. Atribut kualitas jasa yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan tertinggi dalam dimensi responsiveness adalah
atribut tenaga pengajar dan karywan cepat tanggap terhadap keluhan atau masalah yang dihadapi siswa. Sedangkan yang terendah adalah
atribut kecepatan bagian administrasi dalam menangani transaksi. Berdasarkan Customer Satisfaction Index CSI, tingkat kepuasan konsumen
mencapai nilai
78. Nilai
ini mencerminkan
bahwa secara
keseluruhan responden
merasa puas
terhadap kinerja
dari Lembaga Pendidikan Musik Farabi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Syafrudin 2006 tentang faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap masa studi
mahasiswa yang dilakukan dengan pendekatan Model Persamaan Struktur Structural Equational Modelling. Model keberhasilan studi menggunakan
empat peubah laten dengan sembilan peubah manifest, peubah laten sukses hanya diukur oleh peubah IPK. Faktor internal yang memberikan pengaruh
adalah usia sedangkan faktor eksternalnya adalah status bekerja memberikan kontribusi terbesar dalam membangun proses studi diikuti oleh
penghasilan orang tua. Norman 2006, melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan
terhadap kinerja pelayanan Customer Service Galeri Indosat Bogor. Dari hasil penelitian didapat bahwa, responden yang mengunjungi
Galeri Indosat Bogor, sebagian besar merupakan responden laki-laki berusia antara 19-25 tahun. Pengukuran tingkat kinerja dan tingkat
kepentingan atribut kualitas jasa dari Galeri Indosat Bogor dilakukan berdasarkan lima dimensi kualitas jasa, yaitu dimensi tangible, reliability,
responsiveness, emphaty, dan assurance. Berdasarkan data dari kuesioner, dimensi yang memiliki rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja yang
paling tinggi adalah dimensi assurance. Sedangkan dimensi yang memiliki nilai rata-rata kinerja yang terendah adalah dimensi reliability dan
dimensi yang
memiliki tingkat
kepentingan terendah
adalah dimensi emphaty. Dari importance-performance matrix menunjukkan
bahwa atribut-atribut pelayanan jasa Galeri Indosat Bogor mayoritas tersebar pada kuadran A, B dan C, dan hanya ada satu atribut yang berada
di kuadran D. Sedangkan dari hasil perhitungan Customer Satisfaction Index CSI sebesar 78 berarti secara umum responden yang merupakan
pelanggan Indosat telah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Galeri Indosat Bogor.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti 2005 melakukan pemodelan keberhasilan studi mahasiswa dengan model logistik ordinal.
Hasil analisis model logistik ordinal menunjukkan bahwa lama masa studi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal mahasiswa
pendidikan ayah dan pendapatan orang tua mahasiswa per bulan dan faktor internal setelah masuk ke IPB nilai rataan MIPA TPB dan nilai
rataan mata kuliah wajib statistik. Untuk peubah respon IPK, faktor yang berpengaruh hanya faktor internal setelah masuk ke IPB IP TPB dan
rataan nilai mata kuliah wajib statistik. Wulandari 2004 melakukan penelitian tentang analisis tingkat
keberhasilan mahasiswa dengan menggunakan pendekatan pohon regresi. Pohon regresi yang dibangun pada ketiga gerombol tersebut menunjukkan
peubah yang paling mempengaruhi nilai IPK S2 adalah status perguruan tinggi asal. Peubah berpengaruh lain yang selalu muncul
pada setiap gerombol adalah status pekerjaan, IPK S1 dan usia saat diterima S2. Peubah sumber biaya dan durasi lulus S1 hingga masuk S2
hanya muncul pada gerombol ketiga. Untuk masa studi, peubah-peubah yang paling mempengaruhi adalah kesesuaian program studi S1 dengan S2
gerombol 1, status perguruan tinggi asal gerombol 2, dan sumber biaya gerombol 3.
Pada penelitian terdahulu menunjukkan metode penelitian
yang digunakan
berbeda-beda dalam
mencapai tujuannya.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap
prestasi akademik mahasiswa Perguruan Tinggi X yang memang
belum diteliti pada penelitian sebelumnya dan alat analisis yang digunakan yaitu crosstabs, uji chi-square dan analisis regresi logistik.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Persaingan yang semakin ketat tidak hanya terjadi pada industri besar, namun juga terjadi pada perguruan tinggi. Persaingan antar perguruan tinggi
tidak hanya terjadi pada Perguruan Tinggi Negeri PTN tetapi juga pada Perguruan Tinggi Swasta PTS. Setiap perguruan tinggi harus memiliki
keunggulan masing-masing dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, salah satunya adalah dengan menghasilkan lulusan yang
berkualitas dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Perguruan Tinggi X merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri
PTN terbaik di Indonesia yang diharapkan perannya dalam menghasilkan para lulusan berkualitas di bidangnya. Sebagai salah satu PTN terkemuka di
Indonesia, Perguruan Tinggi X dituntut meningkatkan mutu layanan dan mutu akademik agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
Perguruan Tinggi X PT. X merupakan program penyelenggaraan khusus yang didirikan pada tahun 2006. Program ini diselenggarakan bagi
lulusan diploma yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang strata 1. Sebagai pendatang baru dalam industri pendidikan, PT. X dituntut dalam
menghasilkan sumberdaya yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu layanan dalam menjamin mutu lulusan. Mutu lulusan PT. X dilihat dari
prestasi akademik mahasiswa sebagai tolak ukurnya adalah Indeks Prestasi Kumulatif IPK mahasiswa. Mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian
dalam membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Peningkatan mutu pelayanan diharapkan dapat menciptakan hubungan
yang harmonis antara PT. X dengan pelanggan mahasiswa. Hal ini menuntut PT.X untuk mengetahui respon pelanggan terhadap atribut yang
berkaitan pelayanan pelanggan. Salah satu hal penting yang perlu dipahami oleh pengelola PT. X, yaitu tingkat prestasi akademik dan respon mahasiswa
terhadap pelayanan PT. X. Dengan pemahaman yang baik terhadap hal tersebut, perusahaan diharapkan mampu untuk meningkatkan prestasi
akademik mahasiswa melalui pelayanan yang diberikan sehingga mampu