Perontokan Manual PENGUKURAN KONSUMSI ENERGI KERJA DAN BEBAN KERJA

25 Dari masing-masing grafik tersebut diperoleh persamaan korelasi antara peningkatan denyut jantung IRHR terhadap peningkatan beban kerja WEC untuk masing-masing subjek. Persamaan grafik dari masing-masing subjek dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Persamaan nilai IRHR terhadap WEC tiap subjek Subjek Persamaan Kalibrasi y = IRHR ; x = WEC R 2 P1 y = 0.191x + 1.182 0.944 P2 y = 0.191x + 1.200 0.976 P3 y = 0.325x + 1.002 0.989 Selanjutnya persamaan korelasi IRHR dan WEC tersebut akan digunakan untuk mengetahui WEC saat melakukan aktivitas kerja perontokan padi dengan cara memplotkan nilai IRHR saat kerja kedalam persamaan grafik tersebut.

B. PENGUKURAN KONSUMSI ENERGI KERJA DAN BEBAN KERJA

Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu pada Bab Metodologi ada dua jenis pekerjaan perontokan padi yang diteliti, yaitu perontokan secara manual dan perontokan menggunakan alat O-belt thresher. Berikut ini akan dibahas pengukuran denyut jantung serta analisis beban kerja dan konsumsi energy untuk masing-masing metode perontokan.

1. Perontokan Manual

Subjek pada pengambilan data denyut jantung kerja perontokan secara manual adalah subjek P1, P2 dan P3, dengan karakteristik antropometri yang tertera pada tabel 3. Dilakukan tiga kali ulangan dalam pengambilan data untuk tiap-tiap subjeknya. Pekerjaan perontokan secara manual dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Pekerjaan perontokan secara manual 26 Skema pengambilan data denyut jantung saat bekerja adalah sebagaimana disajikan pada gambar 17 berikut ini : Gambar 17. Skema Pengambilan Data Data denyut jantung dalam aktivitas tersebut diukur dan data yang terekam oleh HRM dipindahkan ke komputer, contoh grafik denyut jantung untuk satu siklus observasi kegiatan perontokan disajikan pada Gambar 18 dibawah ini. Grafik lengkap untuk subjek lain dan ulangan lain dapat dilihat pada Lampiran 5. Gambar 18. Grafik hubungan antara HR terhadap waktu pada saat perontokan manual oleh P1 ulangan 2 Ket: R = restistirahat; ST = step test Dengan ketentuan yang sama pada saat menentukan nilai HR rata-rata pada KST dilakukan penghitungan untuk HR rata-rata pada masing-masing subjek pada perontokan secara manual. Proses penghitungan IRHR adalah dengan membagi nilai HR kerja dengan HR istirahat terendah. Dalam kasus ini hampir nilai HR istirahat terendah ada pada istirahat pertama R1. Setelah itu dapat diperoleh nilai IRHR saat kerja dari masing-masing subjek. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Rest 1 10 min Step test 5 min Rest 2 10 min Rest 3 10 min Work 10 menit HR P1 MANUAL ULANGAN 2 R1 ST R2 kerja R3 27 Tabel 9. Nilai HR rata-rata dan IRHR perontokan manual Untuk mengetahui nilai WEC maka nilai IRHR rata-rata dari tabel di atas dimasukkan ke dalam persamaan yang ada pada Tabel 8. Setelah itu dilakukan penghitungan nilai TEC. TEC adalah energi total yang digunakan pada saat kerja yaitu total dari energi metabolisme BME dan energi kerja itu sendiri WEC. Kemudian nilai TEC dinormalisasi yaitu dengan membaginya dengan berat tubuh subjek sehingga akan diperoleh nilai TEC. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Nilai IRHR, WEC, TEC dan TEC’ perontokan manual Subjek Berat Badan Rerata IRHR Kerja BME kkalmeni t Beban kerja WEC kkalmenit TEC kkalmenit TEC kkalkg.Jam P1 62 1.531 0.945 Berat 1.826 2.771 2.682 P2 57 1.568 1.065 Berat 1.926 2.991 3.148 P3 58 1.522 0.990 Berat 1.600 2.590 2.680 Rerata 1.540 Berat 1.784 2.837 Dari Tabel 10 secara umum dilihat bahwa aktivitas perontokan secara manual mempunyai tingkat beban kerja berat. Hal ini terlihat dari nilai rerata IRHR 1.540. Sedangkan energi total rata-ratanya TEC adalah 2.784 kkalmenit dengan konsumsi energi rata-rata yang digunakan untuk kerja WEC yaitu 1.784 kkalmenit dan nilai normalisasi rata-ratanya TEC’ 2.837 kkalkg.jam. Subjek Umur A m 2 Ulangan HR IRHR Rerata IRHR kerja R1 ST R2 W R3 ST W P1 25 1.719 1 75.38 103.00 78.00 119.16 78.42 1.37 1.58 1.53 2 75.83 105.27 78.67 118.75 78.90 1.34 1.51 3 73.89 104.64 76.88 110.97 80.21 1.42 1.50 P2 20 1.687 1 71.70 105.80 76.92 114.67 78.45 1.48 1.60 1.57 2 74.64 103.20 74.43 117.15 78.44 1.39 1.57 3 75.78 105.50 76.70 115.96 77.00 1.39 1.53 P3 42 1.627 1 72.38 105.71 78.57 113.63 78.75 1.46 1.57 1.52 2 74.31 103.83 77.25 112.10 78.82 1.34 1.45 3 70.27 104.83 77.22 108.59 77.33 1.49 1.55 Rerata 1.54 28

2. Perontokan dengan Alat Perotok Padi Tipe Pedal