Ergonomika Uji beban kerja alat perontok padi tipe pedal berbasis sepeda (bicycle type mobile thresher)

5 Pada sistem konversi kayuhan sepeda, manusia secara normal menghasilkan tenaga putar sekitar 0.075 kW, dengan efisiensi sekitar 16 persen Wilson, 1975. Untuk sistem kayuhan kontinu dengan menggunakan kaki rotary pedalling, panjang lengan kayuhan yang nyaman untuk orang dewasa adalah 15-20 cm dan kecepatan putarannya adalah sebesar 50-60 RPM Andersen dkk, 1971. Berdasarkan cara penanganan padi terhadap alat perontoknya, proses perontokan padi dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tipe pemegangan hold on dan tipe pelemparan throw in. Pada tipe pemegangan hold on, padi yang masih bertangkai dipegang dengan menggunakan tangan dan butir-butir padi dikenakan pada silinder perontok. Dengan demikian butir-butir padi akan rontok karena adanya efek pemukulan yang ditimbulkan dari perputaran silinder perontok. Sedangkan pada tipe pelemparan throw in, seluruh bagian tanaman padi termasuk jerami dimasukkan ke dalam alat Araulo, 1976. Beberapa jenis alat perontok padi yang telah beredar di masyarakat dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Jenis-jenis alat perontok padi

C. Ergonomika

Kata ”Ergonomika” berasal dari bahasa yunani. Berdasarkan asal katanya Ergonomika tersusun atas Ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan atau hukum. Pada mulanya ilmu ini hanya terbatas pada studi waktu dan gerak, namun kemudian di Amerika berkembang dan Pedal Thresher tipe lipat eproduk.litbang.deptan.go.id Power Thresher srindustry.tradeindia.com Pedal Thresher www.tokomesin.com power Thresher wb3.itrademarket.com 6 terkenal dengan nama Ergonomies, di Belanda Ergonamie, di Jepang Labor Science dan di Indonesi dikenal dengan nama Ergonomika Morgan, 1989. Ergonomi sebagai suatu disiplin ilmu yang berkaitan dengan interaksi antara manusia terhadap sistem dan lingkungan kerjanya, dapat mengambil peran yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemilihan, diseminasi dan implementasi teknologiSyuaib, 2006. Aplikasi dari ergonomi digunakan untuk menambah tingkat keselamatan dan kenyamanan manusia dalam pemakaian alat dan mesin yang digunakan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada alat dan mesin yang digunakan manusia akan berpengaruh terhadap pemakaian energi, resiko kecelakaan, dan efek terhadap kesehatan Mc.Cornick, 1987 dalam Pritikasiwi, 2007. Menurut Adyana, 2000 dalam Pritikasiwi, 2007 istilah ergonomi didefinisikan sebagai satu upaya dalam bentuk ilmu, teknologi, dan seni untuk menyerasikan peralatan, mesin, pekerjaan, sistem, organisasi dan lingkungan dengan kemampuan, keahlian dan keterbatasan manusia sehingga tercapai satu kondisi dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman, efisien, dan produktif melalui pemanfaatan fungsional tubuh manusia secara optimal dan maksimal. Tujuan ergonomi adalah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada suatu institusi atau organisasi. Hal ini dapat tercapai apabila terjadi kesesuaian antara pekerja dengan pekerjaannya. Banyak yang menyimpulkan bahwa tenaga kerja harus dimotivasi dan kebutuhannya terpenuhi. Dengan demikian akan menurunkan jumlah karyawan yang tidak masuk kerja. Pendekatan ergonomi mencoba untuk mencapai kebaikan bagi pekerja dan pimpinan institusi. Hal ini dapat tercapai dengan cara memperhatikan empat tujuan utama ergonomi, yaitu: 1 memaksimalkan efisiensi karyawan 2 memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja 3 menganjurkan agar bekerja aman, nyaman, dan bersemangat, dan 4 memaksimalkan bentuk performance kerja yang meyakinkan. Banyak penerapan ergonomi yang hanya berdasarkan sekedar ”common sense” dianggap suatu hal yang sudah biasa terjadi, dan hal itu benar jika sekiranya suatu keuntungan yang besar bisa didapat hanya sekedar dengan penerapan suatu prinsip yang sederhana. Hal ini biasanya merupakan kasus dimana ergonomi belum dapat diterima sepenuhnya sebagai alat untuk proses desain, akan tetapi masih banyak aspek ergonomi yang jauh dari kesadaran manusia. Karakteristik fungsional dari manusia seperti kemampuan penginderaan, respon tanggapan, daya ingat dan lain-lain adalah merupakan hal yang belu sepenuhnya dipahami oleh masyarakat awam.

D. Tingkat Beban Kerja dan Kebutuhan Energi Kerja