2
2010. Alat yang diberi nama “O-belt thresher” tersebut memiliki susut perontokan sebesar 1.25 ,lebih rendah dibandingkan dengan metode perontokan secara konvensional yang memiliki susut
perontokan sebesar 4.8 . O-belt thresher memiliki kapasitas perontokan sebesar 93.48 kgjam Atmaja, 2010. Selain itu, alat ini juga memiliki mobilitas yang tinggi, karena desainnya yang
dirangkaikan dengan sepeda sehingga memudahkan untuk memindah-mindahkannya sebagaimana memindahkan sepeda. Untuk merontokkan padi, o-belt thresher membutuhkan dua orang pekerja,
yaitu seorang sebagai pengayuh dan seorang lainnya sebagai pengumpan padi. Namun dalam segi tingkat beban kerja, tingkat konsumsi kerja, dan tingkat produktivitas dalam penggunaan alat
perontok padi tipe kayuh pedal tersebut belum dilakukan pengujian. Oleh karena itu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat beban kerja, tingkat konsumsi kerja, dan tingkat produktivitas
pada alat ini perlu dilakukan sehinggadapat diketahui tingkat efektifitas dan efisiensi penggunaannya, serta bagaimanaperbandingannya terhadap metode perontokan manual.
Penelitian ini akan difokuskan pada aspek fisiologi kerja, yaitu tingkat beban kerja dan total konsumsi energi operator dalam mengoperasikan pedal thresher serta bagaimana perbandingannya
terhadap perontokan secara manual.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1.
Mengetahui tingkat beban kerja kejerihan operator dalam mengoperasikan pedal thresher
tipe kayuh berbasis sepeda O-belt thresher. 2.
Mengetahui tingkat konsumsi energi kerja operator dalam mengoperasikan O-belt thresher
. 3.
Mengetahui tingkat produktivitas kerja perontokan dengan O-belt Thresher. 4.
Membandingkan tingkat beban kerja, konsumsi energi dan produktivitas kerja perontok dengan O-belt thresher terhadap kerja perontokan secara manual gebot atau iles.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Padi
Padi merupakan tanaman pangan dan termasuk dalam keluarga famili rumput berumpun gramineaceae. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis
dan subtropis. Padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa. Tanaman padi memiliki ciri-ciri diantaranya berakar serabut, daun sempit memanjang, urat daun sejajar, memiliki pelepah daun, serta buah dan
biji sulit dibedakan karena merupakan bulir grain atau kariopsis. Padi tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di hampir semua bagian dunia yang
memiliki cukup air dan suhu udara cukup hangat. Padi menyukai tanah yang lembab dan becek. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa.
Pendapat ini berdasar pada adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa dapat ditemukan di sejumlah tempat di Pulau Kalimantan, kebutuhan padi yang tinggi akan air pada sebagian tahap
kehidupannya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan oksigen ke bagian akar
Oryza sativa terdiri atas dua varietas yaitu varietas indica dan japonica. Varietas japonica
umumnya berumur panjang, postur tinggi namun mudah rebah, paleanya memiliki bulu, bijinya cenderung panjang. Sedangkan varietas indica berumur lebih pendek, postur lebih kecil, paleanya
tidak memiliki bulu atau berukuran pendek, dan bentuk biji cenderung oval. Walaupun kedua varietas dapat saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil
persilangan ini adalah kultivar IR8, yang merupakan hasil seleksi dari persilangan varietas japonica. Selain kedua varietas ini, dikenal pula sekelompok padi yang tergolong varietas minor javanica yang
memiliki sifat antara dari kedua varietas utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau Jawa. Budidaya padi yang telah berlangsung lama telah menghasilkan berbagai macam jenis padi
akibat seleksi dan pemuliaan yang dilakukan orang Atmaja, 2010. Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami padi. Pemisahan
dilakukan dengan memukulkan seikat padi sehingga gabah terlepas atau dengan bantuan mesin pemisah gabah. Gabah yang terlepas lalu dikumpulkan dan dijemur. Pada zaman dulu, gabah tidak
dipisahkan lebih dulu dari jerami, akan tetapi gabah dijemur bersama dengan merangnya. Penjemuran biasanya memakan waktu tiga sampai tujuh hari, tergantung kecerahan penyinaran
matahari. Penggunaan mesin pengering jarang dilakukan. Istilah Gabah Kering Giling GKG mengacu pada gabah yang telah dikeringkan dan siap untuk digiling. Gabah merupakan bentuk
penjualan produk padi untuk keperluan ekspor atau perdagangan partai besar. Gabah yang telah kering disimpan atau langsung ditumbukdigiling, sehingga beras terpisah dari sekam kulit gabah.
4
B. Perontok Padi Thresher