28
2. Perontokan dengan Alat Perotok Padi Tipe Pedal
Data denyut jantung pada perontokan menggunakan alat O-belt thresher dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian subjek pengayuh dan subjek pengumpan padi. Data diambil dengan metode yang
hampir sama dengan pengambilan data denyut jantung pada saat kalibrasi. Setelah data dari HRM dipindahkan ke komputer maka data ditampilkan dalam grafik untuk membantu perhitungan HR rata-
rata, seperti terlihat pada Gambar 20 dan gambar 21 berikut.
Gambar 19. Pekerjaan perontokan menggunakan alat perontok padi tipe pedal
Gambar 20. Grafik hubungan antara HR terhadap waktu pada saat perontokan menggunakan alat perontok tipe pedal bagian pengayuh oleh P1 Ket: R = restistirahat; ST = step test
HR P1 PENGAYUH ULANGAN 1 R1
ST R2
kerja R3
29
Gambar 21. Grafik hubungan antara HR terhadap waktu pada saat perontokan menggunakan alat perontok tipe pedal bagian pengumpan oleh P2 Ket: R = restistirahat; ST = step test
Dengan ketentuan yang sama pada saat menentukan nilai HR rata-rata pada KST dilakukan penghitungan untuk HR rata-rata pada masing-masing subjek pada perontokan menggunakan alat O-
belt thresher. Proses penghitungan IRHR adalah dengan membagi nilai HR kerja dengan HR istirahat terendah. Dalam kasus ini hampir nilai HR istirahat terendah ada pada istirahat pertama R1. Setelah
itu dapat diperoleh nilai IRHR saat kerja dari masing-masing subjek. dapat dilihat pada Tabel 11 dan Tabel 12 berikut.
Tabel 11. Nilai HR rata-rata dan IRHR dari operator pengayuh pedal menggunakan O-belt thresher
Subjek Umur A
m
2
Ulangan HR IRHR
Rerata IRHR
kerja R1 ST R2
W R3 ST W P1 62
1.719 1 72.50
103.60 73.86
108.62 71.10
1.43 1.50
1.50 2 74.10
101.63 72.00
109.50 81.00
1.37 1.48
3 73.90 100.38
79.09 113.00
74.33 1.36
1.53 P2 57
1.687 1 76.88
95.67 77.33
105.61 84.55
1.32 1.50
1.42 2 72.43
95.42 77.94
108.43 79.56
1.24 1.37
3 78.00 99.17
76.36 109.20
80.71 1.27
1.40 P3 58
1.627 1 73.22
102.12 77.33
109.67 84.55
1.32 1.47
1.47 2 75.07
98.82 73.83
110.62 79.56
1.39 1.50
3 76.64 102.93
78.20 110.73
80.71 1.34
1.44 Rerata 1.46
HR P2 PENGUMPAN ULANGAN 2 R1
ST kerja R3
R2
30
Tabel 12. Nilai HR rata-rata dan IRHR operator pengumpan padi menggunakan O-belt thresher
Subjek Umur A
m
2
Ulangan HR IRHR
Rerata IRHR
kerja R1 ST R2
W R3 ST W
P1 25 1.719
1 73.25 103.00
78.85 100.00
79.55 1.41
1.37 1.37
2 75.25 102.00
78.85 101.25
78.40 1.36
1.35 3 72.31
100.73 79.20
100.75 79.25
1.39 1.39
P2 20 1.687
1 75.29 98.64
77.56 102.45
83.18 1.31
1.36 1.39
2 72.74 97.89
76.09 103.00
76.89 1.35
1.42 3 73.30
98.90 79.17
102.42 76.00
1.35 1.40
P3 42 1.627
1 72.56 100.29
76.78 104.14
84.54 1.38
1.44 1.39
2 74.36 98.56
77.56 102.09
82.60 1.33
1.37 3 75.00
95.90 78.14
102.18 80.67
1.28 1.36
Rerata 1.38
Untuk mengetahui nilai WEC maka nilai IRHR rata-rata dari tabel-tabel di atas dimasukkan ke dalam persamaan yang ada pada Tabel 8. Setelah itu dilakukan penghitungan nilai TEC. TEC adalah
energi total yang digunakan pada saat kerja yaitu total dari energi metabolisme BME dan energi kerja itu sendiri WEC. Untuk mendapatkan nilai BME, kita konversi nilai luas permukaan tubuh subjek
menggunakan Tabel 3. Dari tabel BMEkita peroleh konsumsi oksigen yang kemudian kita konversi menjadi koversi energi dengan mengalikan dengfan 5 kal. Kemudian nilai TEC dinormalisasi yaitu
dengan membagi TEC dengan berat tubuh subjek. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
Tabel 13. Nilai IRHR, WEC, TEC dan TEC’ operator pengayuh pedal menggunakan O-belt thresher
Subjek Berat
Badan Rerata IRHR
Kerja BME
kkalmenit Beban
kerja WEC
kkalmenit TEC
kkalmenit TEC
kkalkg.Jam P1 62 1.500 0.945
Sedang 1.665
2.610 2.697
P2 57 1.420 1.065 Sedang
1.152 2.217
2.106 P3 58 1.470 0.990
Sedang 1.440
2.430 2.349
Rerata 1.463 1.000
Sedang 1.419 2.419 2.384
31
Tabel 14. Nilai IRHR, WEC, TEC dan TEC’ operator pengumpan padi menggunakan O-belt thresher
Subjek Berat
Badan Rerata
IRHR Kerja
BME kkalmenit
Beban kerja
WEC kkalmenit
TEC kkalmenit
TEC kkalkg.Jam
P1 62 1.370 0.945 Sedang
0.984 1.929
1.994 P2 57 1.390 1.065
Sedang 0.995
2.060 1.957
P3 58 1.390 0.990 Sedang
1.194 2.184
2.111 Rerata 1.383
Sedang 1.058
2.020
Dari Tabel 13 secara umum terlihat bahwa kegiatan mengayuh pada perontokan padi menggunakan alat perontok tipe pedal mempunyai tingkat beban kerja sedang. Hal ini terlihat dari
nilai rerata IRHR-nya 1.463. Sedangkan energi total rata-ratanya TEC adalah 2.419 kkalmenit dengan konsumsi energi rata-rata yang digunakan untuk kerja WEC yaitu 1.419 kkalmenit dan nilai
normalisasi rata-ratanya TEC’ 2.384 kkalkg.jam. Dari Tabel 14 secara umum dapat dilihat bahwa kegiatan mengumpan padi pada perontokan padi
menggunakan alat perontok tipe pedal mempunyai tingkat beban kerja sedang. Hal ini terlihat dari nilai rerata IRHR-nya 1.383. Sedangkan energi total rata-ratanya TEC adalah 2.058 kkalmenit
dengan konsumsi energi rata-rata yang digunakan untuk kerja WEC yaitu 1.058 kkalmenit dan nilai normalisasi rata-ratanya TEC’ 2.020 kkalkg.jam.
3. Pengukuran Output Kerja