Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

18 Tabel 7. Kandungan Gizi Buah Nenas Segar 100 gram bahan No Kandungan Gizi Jumlah 1 Kalori 52,00 kal 2 Protein 0,40 g 3 Lemak 0,20 g 4 Karbohidrat 16,00 g 5 Fosfor 11,00 mg 6 Zat Besi 0,30 mg 7 Vitamin A 130,00 SI 8 Vitamin B1 0,08 mg 9 Vitamin C 24,00 mg 10 Air 85,30 g Sumber : Buletin Teknopro Hortikultura Edisi 71 Juli 2005. Manfaat Nenas Tingkat kematangan buah nenas yang baik untuk dikonsumsi dapat dilihat dari warna buahnya yaitu bila warna kuning telah mencapai 25 dari total permukaan buah. Pada tingkat ini buah mempunyai total padatan terlarut yang tinggi dan keasamannya rendah. Demikian pula tingkat kematangan buah dapat dilihat dari warna pada mata dan kulit buah yaitu tidak kurang dari 20 tetapi tidak lebih dari 40 mata mempunyai bercak kuning. Umur simpan buah-buahan segar antara 1 sampai 7 hari pada 21,11 o C, sedangkan buah-buahan kering umur simpannya dapat mencapai 1 tahun atau lebih, sedangkan kadar air buah kering antara 18 sampai 25 persen. Nenas tidak tahan lama disimpan, nenas yang dipanen pada tingkat setengah matang dapat disimpan pada suhu 7-13 o C selama 2 minggu. Buah yang telah matang sebaiknya disimpan pada suhu sekitar 7 o C, buah nenas dapat mengalami kerusakan dingin pada suhu lebih rendah dari 7 o C .

2.2. Penelitian Terdahulu

Mengkaji penelitian terdahulu merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan acuan dan bahan Informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti, terutama yang berkaitan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti adalah sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Emil Abdilla A 2009 dengan judul “Analisis Persepsi dan Kepuasan Anggota Terhadap Pelayanan KUD Giri Tani 19 Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat” dimana dalam penelitiannya Emil menggunakan metode peneltian Importance Performance Analysis IPA dan Costumer Satisfaction Index CSI dimana hasil yang didapat dari penelitian tersebut ialah dari pengukuran yang dilakukan terhadap persepsi anggota KUD Giri Tani bahwa tingkat kepentingan rata-rata terhadap atribut pelayanan KUD Giri Tani diperoleh nilai sebesar 4,27. Atribut yang memiliki skor tingkat kepentingan yang paling tinggi yaitu Jasa Inseminasi Buatan dengan skor terbesar ialah 4,27 dan tingkat kepentingan terendah ialah Penampilan kerapian pengurus dengan skor 3,81. Pengukuran untuk tingkat persepsi kinerja seluruh atribut diperoleh hasil skor rata-rata sebesar 3,33. Atribut pelayanan yang mendapatkan skor paling tinggi yaitu, Waktu Ketersediaan Pakan, dengan skor kinerja mencapai 4,81. Atribut dengan skor yang paling rendah yaitu, Bantuan Kredit dari Koperasi yang mendapat skor sebesar 1,28. Sedangkan hasil pengukuran dari metode IPA dan CSI menunjukkan hasil yang konsisten. Jika pada pengukuran CSI terdapat selisih kepuasan yang cukup besar 33,32 persen maka pada IPA menunjukkan hasil kinerja atribut 10 atribut berada dibawah nilaii rata-rata tersebut. Penelitian Hasanah 2007 dengan judul “Analisa Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Restoran Ayam Bakar Ganthari Studi Kasus Restoran Ayam Bakar Ganthari Cabang Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan”. Penelitian dilakukan dengan membagi responden menjadi dua, yaitu pelanggan baru responden B dan pelanggan tetap responden A, tujuanya untuk mengetahui konsumen dengan kategori apa yang lebih sering berkunjung di restoran tersebut, selanjutnya dilihat perbandingan penilaian kedua jenis pelanggan terhadap restoran Ayam Bakar Ganthri. Menurut penelitian Hasanah, sebagian besar responden A maupun responden B adalah wanita dan belum menikah. Jakarta selatan adalah domisili dengan jumlah responden terbesar, dimana suku Jawa dan Sunda merupakan proporsi terbesar pada masing-masing responden A dan responden B. Kelompok umur dengan persentase terbesar adalah 16-22 dan 23-29 pada responden A, dan 23-29 pada responden B. Sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir sarjana. Citarasa dan masakan yang enak dan kondisi sedang lapar merupakan motivasi masing-masing responden A dan 20 responden B. Secara keseluruhan berdasarkan nilai indeks kepuasan pelanggan Costumer Satisfaction index baik responen A dan responden B puas terhadap restoran Ayam Bakar Ganthari. Hal ini tercermin dari banyaknya atribut yang telah memenuhi harapan konsumen, yakni 12 dari 26 atribut yang diuji. Dari keduabelas atribut tersebut terdapat kesamaan antar kedua responden, meliputi citarasa masakan, aroma masakan, kebersihan makanan dan perlengkapan makanan, porsi hidangan, harga yang murah, jaminan keamanan, kecepatan dan kemudahan transaksi pembayaran, kenyamanan ruang dan lokasi yang strategis. Konsumen restoran Ayam Bakar Ganthari termasuk konsumen yang loyaly, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden A yang termasuk kriteria clients dan advocates dimana dalam penelitian ini Hasanah menggunakan alat analisis Costumer Satisfaction index , IPA dan validitas dan reabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksana 2009 dengan judul “Faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor buah-buahan Indonesia ke China. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perkembangan ekspor beberapa buah- buahan Indonesia ke China selama dua belas tahun terakhir dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi apa saja yang mempengaruhi volume ekspor komoditi buah-buahan Indonesia ke China. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, dengan kriteria pengujian statistik yaitu koefisien determinasi yang disesuaikan Rsq adj, uji F dan uji t. Hasil analisis menunjukan bahwa peluang potensi ekspor china untuk buah manggis dan mangga serta rambutan sangat besar dimasa yang akan datang. Penurunan ekspor terjadi pada buah jeruk dan papaya. Secara keseluruhan variabel yang berpengaruh nyata terhadap ekspor buah-buahan Indonesia ke China selama dua belas tahun terakhir adalah harga domestic, harga ekspor dan nilai tukar rupiah. Penelitian yang dilakuakan oleh Juita 2008 dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam Supply Chain Management SCM Manggis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM berdasarkan karakteristiknya serta menganlisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan petani untuk 21 berpartisipasi dalam SCM dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan analisis regresi logistic logit. Berdasarkan karakteristik petani responden yang diteliti, diperoleh bahwa petani responden yang bersedia berpartisipasi dalam SCM berjumlah 25 orang dan yang tidak bersedia berjumlah 12 orang. Berdasarkan analisis regresi logistik diketahui bahwa ada lima variabel bebas yang mempengaruhi tingkat kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM yaitu jumlah tanaman manggis yang diusahakan X1, harga yang diterima X2, keanggotaan koperasi X3, pendidikan terakhir X4, dan jumlah tanggungan dalam keluarga X5. Pada taraf nyata α sebesar lima persen, diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM adalah kenggotaan koperasi dan jumlah tanggungan keluarga. Hal tersebut didasarkan pada nilai p p-value lebih besar dari nilai taraf nyata α lima persen. Persentase kebenaran model sebesar 89 persen, artinya sebesar 89 persen kesediaan petani untuk berpartisipasi dalam SCM dapat dijelaskan oleh vaiabel harga yang diterima petani, keanggotaan koperasi, jumlah tanaman mangga yang di usahakan, jumlah tanggungan keluarga dan pendidikan terakhir. Sisanya sebesar 11 persen dijelaskan oleh faktor lain diliar model. Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah alat analisis yang digunakan yaitu, menggunakan alat analisis Index Performance Analysis IPA, Costumer Satisfaction Index dan analisis regresi berganda. Sedangkan untuk mengetahui karakteristik responden dilakukan dengan analisis deskriptif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada beberapa metode dan alat analisis yang digunakan, selain itu variabel yang digunakan juga berbeda dengan penelitian lainnya, karena variabel penelitian ditentukan berdasarkan obyek yang diteliti. 22

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Pemasaran Pemasaran sangat memegang peranan penting dalam daur produk dari produsen ke tangan konsumen. Pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain kottler, 2000. Menurut Boyd 2000, pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran. Menurut kotler 2005, pemasaran marketing adalah proses penciptaan nilai dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan memperoleh nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.

3.1.2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran marketing management merupakan seni dan ilmu memilih target pasar serta menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan target pasar tersebut. Dengan kata lain yaitu menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan Kotler, 2005. Manajemen pemasaran didefinisikan sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan, yang akhirnya berisi pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang belum pernah terpenuhi, mengidentifikasi dan mengukur besarnya, menentukan pasar sasaran yang paling baik yang dapat dilayani, menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani