15 •
Terbatasnya penanganan teknologi pasca panen produksi buah-buahan dan penguasaan teknologi proses produksi di tingkat usaha skala kecil dan
menengah masih rendah. b.
Produksi •
Rendahnya kemampuan inovasi produk di bidang pengolahan buah; •
Belum optimalnya peran litbang untuk kegiatan R D bidang pengolahan buah.
• Buah olahan umumnya diproduksi oleh industri skala menegah kecil yang
masih terkendala dalam kemasannya. c. Pemasaran
• Kurangnya promosi pemasaran produk buah olahan di dalam negeri dan
luar negeri. d. Infrastruktur
• Rendahnya kemampuan penyediaan modal khususnya bagi pelaku industri
skala kecil. Rendahnya mutu buah-buahan Indonesia merupakan persoalan yang
serius. Rendahnya mutu ini terkait sangat erat dengan sistem produksi buah- buahan, sistem panen, penanganan pasca panen dan terutama pasar yang dapat
menyerap produk buah-buahan. Karena itu untuk bisa memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan global, masalah mutu buah-buahan harus ditangani.
Penerapan jaminan mutu terutama pasca panen buah-buahan harus dikembangkan agar dapat diterapkan oleh petani buah.
2.3. Buah Nenas
Nenas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Anenas comosus
. Nenas berasal dari Brasilia Amerika Selatan yang telah di domestikasi disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol
membawa nenas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15, 1599. Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman
pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering tegalan di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan sub tropik.
16 Nenas Anenas comosus L Merr yang kerap dikonsumsi sebagai buah
segar dapat tumbuh dan berbuah di dataran tinggi hingga 1.000 meter dpl. Tanaman buah yang tidak menyukai air yang menggenang ini, kini ditanam luas
di Indonesia. Sentra produksinya terdapat di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis golongan nenas, yaitu : Cayene daun halus, tidak berduri, buah besar,
Queen daun pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut, SpanyolSpanish daun panjang kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar
dan Abacaxi daun panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida. Varietas cultivar nenas yang banyak ditanam di Indonesia adalah golongan
Cayene dan Queen. Golongan Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia. Golongan Abacaxi banyak ditanam di
Brazilia. Dewasa ini ragam varietascultivar nenas yang dikategorikan unggul adalah nenas Bogor, Subang dan Palembang.
Nenas yang dikembangkan di Pusat Kajian Buah Tropika PKBT LPPM IPB adalah varietas Mahkota Bogor dan varietas Delika Subang. PKBT didirikan
sebagai peran serta IPB dalam mendukung pengembangan buah‐buahan Indonesia melalui kegiatan‐kegiatan riset yang terpadu intensif dan terintegratif.
Peningkatan dayasaing buah nasional dilaksanakan melalui pengembangan varietas unggul dan teknologi untuk menghasilkan buah berkualitas serta
membangun suatu sistem penelitian dan pengembangan jaringan kerjasama strategis yang mendukung agribisnis buah‐buahan unggulan Indonesia melalui
koordinasi dan penyatuan sumberdaya. Karakteristik nenas varietas Mahkota Bogor dan varietas Delika Subang dapat dilihat pada Tabel 6.
17
Tabel 6.
Karakteristik Nenas Varietas Mahkota Bogor dan Delika Subang Karakteristik
Varietas Mahkota Bogor
Delika Subang Tinggi tanaman cm
101 ± 10 101 ± 10
Lebar tajuk cm 86 ± 10
86 ± 10 Umur panen bst
16 ± 4 14 ± 2
Potensi hasil Ha ton 50 ± 5
80 ± 8 Berat buah gram
1000 ± 300 2000 ± 500
PTT ˚Brix 18 ± 2
16 ± 2 TAT
11,7 6,93
Rasio PTTTAT 1,54
2,67 Ca‐oksalat ppm
640 704
Bromelain unitgram 1,78
1,31
Sumber : PKBT LPPM IPB, 2009
Bagian utama yang bernilai ekonomi penting dari tanaman nenas adalah buahnya. Buah nenas selain dikonsumsi segar juga diolah menjadi berbagai
macam makanan dan minuman, seperti selai, buah dalam sirop dan lain-lain. Rasa buah nenas manis sampai agak masam segar, sehingga disukai masyarakat luas.
Disamping itu, buah nenas mengandung gizi cukup tinggi dan lengkap. Buah nenas mengandung enzim bromelain, enzim protease yang dapat menghidrolisa
protein, protease atau peptide, sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Enzim ini sering pula dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi Keluarga
Berencana. Buah nenas bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebagai obat penyembuh
penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang darah. Penyakit kulit gatal-gatal, eksim dan kudis dapat diobati dengan diolesi
sari buah nenas. Kulit buah nenas dapat diolah menjadi sirop atau diekstrasi cairannya untuk pakan ternak
. Riset terkini menunjukkan nenas sarat dengan
antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stres. Sebagai salah satu famili Bromeliaceae,
buah nenas mengandung vitamin C dan vitamin A retinol masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan Tabel 7.
Kedua vitamin sudah lama dikenal memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker,
jantung koroner dan penuaan diri.
18
Tabel 7. Kandungan Gizi Buah Nenas Segar 100 gram bahan
No Kandungan Gizi
Jumlah 1
Kalori 52,00 kal
2 Protein
0,40 g
3 Lemak
0,20 g 4
Karbohidrat
16,00 g
5 Fosfor
11,00 mg 6
Zat Besi
0,30 mg
7 Vitamin A
130,00 SI 8
Vitamin B1
0,08 mg
9
Vitamin C
24,00 mg 10
Air
85,30 g
Sumber : Buletin Teknopro Hortikultura Edisi 71 Juli 2005. Manfaat Nenas
Tingkat kematangan buah nenas yang baik untuk dikonsumsi dapat dilihat dari warna buahnya yaitu bila warna kuning telah mencapai 25 dari total
permukaan buah. Pada tingkat ini buah mempunyai total padatan terlarut yang tinggi dan keasamannya rendah. Demikian pula tingkat kematangan buah dapat
dilihat dari warna pada mata dan kulit buah yaitu tidak kurang dari 20 tetapi tidak lebih dari 40 mata mempunyai bercak kuning. Umur simpan buah-buahan segar
antara 1 sampai 7 hari pada 21,11
o
C, sedangkan buah-buahan kering umur simpannya dapat mencapai 1 tahun atau lebih, sedangkan kadar air buah kering
antara 18 sampai 25 persen. Nenas tidak tahan lama disimpan, nenas yang dipanen pada tingkat setengah matang dapat disimpan pada suhu 7-13
o
C selama 2 minggu. Buah yang telah matang sebaiknya disimpan pada suhu sekitar 7
o
C, buah nenas dapat mengalami kerusakan dingin pada suhu lebih rendah dari 7
o
C .
2.2. Penelitian Terdahulu