22
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Pemasaran
Pemasaran sangat memegang peranan penting dalam daur produk dari produsen ke tangan konsumen. Pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta
nilai dengan pihak lain kottler, 2000. Menurut Boyd 2000, pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang
memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan
hubungan pertukaran. Menurut kotler 2005, pemasaran marketing adalah proses penciptaan nilai dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,
dengan tujuan memperoleh nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
3.1.2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran marketing management merupakan seni dan ilmu memilih target pasar serta menciptakan hubungan yang menguntungkan dengan
target pasar tersebut. Dengan kata lain yaitu menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan,
memberikan, dan mengkomunikasikan keunggulan nilai bagi pelanggan Kotler, 2005. Manajemen pemasaran didefinisikan sebagai analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi. Manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan, yang akhirnya berisi pengelolaan hubungan dengan
pelanggan. Dewasa ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
dalam dunia usaha. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan yang belum pernah terpenuhi, mengidentifikasi dan
mengukur besarnya, menentukan pasar sasaran yang paling baik yang dapat dilayani, menentukan produk, jasa dan program yang sesuai untuk melayani
23 pasar-pasar ini dan meminta setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan
melayani pelanggan.
3.1.3. Perilaku dan Karakteristik Konsumen
Menurut Engel et al. 2002, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka Schiffman dan
Kanuk. 2000. diacu dalam Hasanah 2007. Menurut Guiltinan dan Paul 1994. diacu dalam Hasanah 2007 terdapat
tiga karakteristik konsumen yang dapat digunakan untuk menguraikan konsumen dari segi bentuk produk, yaitu lokasi, demografis dan gaya hidup. Selanjutnya
dijelaskan pula bahwa tingkat pembelian dari berbagai bentuk produk dapat dipengaruhi keadaan lokasi dimana konsumen itu berada, keadaan lokasi tersebut
antara lain, iklim, kerapatan penduduk, tradisi budaya dan faktor-faktor lain yang bervariasi menurut wilayah. Begitu juga faktor-faktor demografis seperti usia,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan serta ukuran keluarga merupakan faktor- faktor yang dapat mencirikan pembeli atau konsumen dari bentuk atau kelas
produk yang dibeli. Selain itu ukuran gaya hidup dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian produk dengan pola hidup normal konsumen dengan cara
menelaah bagaimana konsumen menggunakan waktu, apa yang penting menurut konsumen dan apa pendapat konsumen tentang dirinya sendiri dan lingkungannya.
Ukuran gaya hidup tersebut mencerminkan pengaruh kekuatan sosial terhadap proses konsumsi.
3.1.4. Sikap Pembelian Konsumen