4.889,63 jiwa per kilometer persegi sedangkan Kabupaten Kapuas Hulu memiliki kepadatan penduduk terendah sebesar 7,47 jiwa per kilometer persegi.
Pada tahun 2009 jumlah penduduk di Kalimantan Barat adalah 4,3 juta jiwa. Penduduk berjenis kelamin laki-laki 2.181.614 sebanyak jiwa dan 2.137.528
jiwa berjenis kelamin perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2008-2009 sebesar1,64. Untuk lebih jelasnya luasan Wilayah dan jumlah
penduduk disajikan dalam Tabel 4.
Tabel. 4. Sebaran Penduduk dan Luasan Wilayah Provinsi Kalimantan Barat
No Kabupaten
Jumlah Penduduk
2009 Persentase
Penduduk 2009
Pertumbuhan Penduduk
2008-2009
Luas Wilayah
km² Persentase
Wilayah
1 Bengkayang 209.927
4,86 2,07
5.397,30 3,68
2 Kapuas Hulu 222.893
5,16 1,87
29.842,00 20,33
3 Kayong Utara 92.382
2,14 1,33
4.568,26 3,11
4 Ketapang 417.974
9,68 2,31
31.240,74 21,28
5 Kota Pontianak 527.102
12,20 1,06
107,80 0,07
6 Kota Singkawang 177.701
4,11 1,43
504,00 0,34
7 Kubu Raya 502.845
11,64 1,95
6.985,20 4,76
8 Landak 331.171
7,67 1,91
9.909,10 6,75
9 Melawi 171.362
3,97 1,81
10.644,00 7,25
10 Pontianak 220.231
5,10 0,80
1.276,90 0,87
11 Sambas 496.464
11,49 1,10
6.394,70 4,36
12 Sanggau 395.061
9,15 1,58
12.857,70 8,76
13 Sekadau 180.649
4,18 1,41
5.444,30 3,71
14 Sintang 373.380
8,64 2,28
21.635,00 14,74
Total 4.319.142
100,00 1,64
146.807,00 100,00
BPS Kalimantan Barat, 2010
3.3. SOSIAL BUDAYA DAN PEREKONOMIAN
Kondisi Sosial Budaya Kalimantan Barat saat ini umumnya relatif baik setelah berlalunya masa krisis sosial budaya akibat terjadinya konflik antar etnis
pada tahun 2000-an. Hal ditandai dengan semakin kokohnya persatuan dalam keragaman, tumbuhnya suasana kehidupan penuh toleransi, berkembangnya
budaya damai dan kemauan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan serta
kondusifnya interaksi antarbudaya. Selain itu juga terjadi penguatan peranan kearifan lokal serta peningkatan pemahaman terhadap keragaman sosial budaya
Agama yang dipeluk penduduk Kalimantan Barat pada tahun 2009 adalah Islam sebanyak 2.628.258 jiwa, diikuti oleh Katolik sebanyak 953.173 jiwa,
Protestan 522.818 jiwa, Budha 349.166 jiwa, Hindu 13.396 jiwa, Kong Hu Chu 15.687 jiwa dan yang lainnya 46.706 jiwa.
Pada tahun 2009 jumlah angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2.200.895 jiwa dengan komposisi memiliki pekerjaan 2.081.211 jiwa
94,56 dan yang tidak bekerja 119.684 5,44. Angkatan kerja di provinsi Kalimantan Barat masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan rendah
SLTP kebawah sebesar 79,67. Bidang usaha yang paling dominan adalah sektor pertanian dengan angkatan kerja sebanyak 1.314.077 jiwa atau 63,14 dari
total angkatan kerja yang bekerja. Pertanian disini mencakup pertanian tanaman pangan, perkebunan antara lain kelapa sawit, kelapa,karet, kopi, lada dan kakao.
Sedangkan penduduk yang bukan angkatan kerja berjumlah 795.701 jiwa. Sebanyak 222.111 jiwa 27,91 bersekolah, 480.765 jiwa 60,42 mengurus
rumah tangga dan lain-lain sebanyak 92.825 jiwa 11,67 . Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat tahun 2009 sebesar 4,76 lebih
rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2008 sebesar 5,42 yang disebabkan pertumbuhan yang melambat pada sektor industri pengolahan yang
memiliki kontribusi ketiga terbesar. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada Kabupaten Kubu Raya sebesar 5,87, yang dihasilkan dari sub sektor
pertambangan, industri pengolahan dan bangunan, diikuti Kabupaten Sanggau sebesar 5,59 yang didukung oleh pertumbuhan sub sektor perkebunan.
Kabupaten yang mengalami pertumbuhan terendah adalah Ketapang dan Kabupaten Pontianak. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi kedua kabupaten
tersebut masing-masing sebesar -1,22 persen dan 1,40 persen. Rendahnya pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Ketapang terutama disebabkan turunnya
pertumbuhan sektor Pertambangan dan Penggalian -25,99 serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,32 . Untuk Kabupaten Pontianak, relatif
kecilnya pertumbuhan ekonomi terutama disebabkan melemahnya pertumbuhan sektor Pertanian 1,59 .
IV. BAHAN DAN METODOLOGI