III. KONDISI UMUM LOKASI
3.1. KONDISI GEOGRAFIS
Berdasarkan BPS Kalimantan Barat 2010, Provinsi Kalimantan Barat secara geografis terletak diantara 2
o
08’ Lintang Utara – 3
o
05’ Lintang Selatan dan 108
o
30’ – 114
o
10’ Bujur Timur, dengan demikian garis khatulistiwa garis
lintang 00 melintasi provinsi ini, tepatnya di Kota Pontianak.
Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 146.807,00 km2 14,68 juta ha, membentang dari utara ke selatan sepanjang 600 km dan dari timur ke
barat sepanjang 850 km, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Utara berbatasan dengan Sarawak Malaysia Timur • Selatan berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Laut Jawa
• Timur berbatasan dengan Sarawak dan Kalimantan Timur. • Barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Selat Karimata.
Kalimantan Barat beriklim tropik basah dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun dan disertai kelembaban udara cukup tinggi yang merupakan ciri
khas daerah berhutan tropis. Kalimantan Barat juga dilewati garis khatulistiwa sehingga memiliki suhu udara yang tinggi. Pada tahun 2009, curah hujan di
Kalimantan Barat rata-rata 1817,1 mmtahun, dengan rata-rata curah hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar 3309,8 mm dan terendah sebesar 811,7
mm pada bulan Juli. Curah hujan tertinggi dan terendah tercatat di Ketapang sebesar 764,4 mm pada bulan November dan 10,7 mm pada bulan Juli. Hari
hujan per bulan antara 11 sd 27 hari. Hari hujan terbanyak pada bulan Desember sebanyak 27 hari hujan dan yang terendah pada bulan Mei sebanyak 11 hari
hujan. Kelembaban nisbi pada tahun 2009 berkisar antara 81 sd 95. Temperatur udara tertinggi pada tahun 2009 mencapai 33,2
o
C, sedangkan yang terendah mencapai 22,3
o
C dengan temperatur rata-rata antara 24,5
o
C-27,2
o
C. Kecepatan angin rata-rata 2-5 knotsjam, dan tertinggi rata-rata mencapai 30
knotsjam. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat merupakan dataran rendah
sekitar 5.285.0520 sekitar 36. Sekitar 2.855.600 ha 19,5 dari seluruh wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah tergenang flooding area berupa
rawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Gunung-gunung di Wilayah ini merupakan gunung api tua yang tidak aktif lagi dengan Gunung tertinggi
adalah Gunung Baturaya di Kabupaten Sintang dengan ketinggian 2.278 mdpl. Provinsi Kalimantan Barat merupakan daerah yang memiliki aliran
sungai yang sangat banyak dengan Daerah Aliran Sungai DAS utamanya adalah DAS Kapuas yang mengalir sejauh 1086 km.
Jenis tanah utama di Kalimantan Barat adalah Podsolik merah kuning PMK, aluvial, orgosol gley humus OGH, Podsol, Latosol dan Regosol dengan
proporsi terbesar adalah PMK. Sebagian besar luas tutupan lahan di Kalimantan Barat adalah hutan
42,32 dan padangsemak belukaralang-alang 34,11. Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu seluas 1.964.491 ha, sedangkan
padangsemak belukar terluas berada di Kabupaten Ketapang yaitu seluas 1.374.145 ha. Sementara itu areal perkebunan mencapai 1.574.855,50 atau 10,73
. Sementara areal pemukiman hanya berkisar 0,83 persen. BPS Kalimantan Barat, 2010
Kawasan konservasi besar di Kalimantan Barat yaitu Taman Nasional Gunung Palung 90.000 ha, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya 181.090
ha, Taman Nasional Danau Sentarum 132.000 ha, Taman Nasional Betung Kerihun 800.000 ha.
3.2. PEMERINTAHAN DAN KEPENDUDUKAN