Lingkup Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Penetapan Objek Penelitian Analisis Spasial

IV. BAHAN DAN METODOLOGI

4.1. Lingkup Penelitian

Penelitian ini melingkupi analisis spasial terhadap perubahan lahan dan evaluasi secara deskriptif terhadap kebijakan pengendalian kebakaran hutan di Provinsi Kalimantan Barat. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2010.

4.2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pendekatan observasi, wawancara dengan berbagai pihak yang kompeten seperti Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, Dinas Kehutanan, serta masyarakat yang ada di dalam dan sekitar lokasi terpilih. Sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa instansi seperti Biro Pusat Statistik BPS Kalimantan Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data hotspot tahun 2000, 2003, 2006 dan 2009 dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, Kementerian Kehutanan. 2. Peta land cover Provinsi Kalimantan Barat tahun 2000, 2003, 2006 dan 2009 skala 1:100.000 dari Ditjen Planologi Kementerian kehutanan 3. Peta Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2000 skala 1:250.000 dari Ditjen Planologi kementerian Kehutanan. 4. Peta Administrasi Kalimantan Barat Tahun 2006 dari Bakosurtanal. 5. Peraturan pemerintah dan kebijakan pusat, daerah provisnsi dan daerah kabupaten kota

4.3. Metode Penetapan Objek Penelitian

Penetapan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling dengan melihat pola kebakaran di beberapa daerah yang menjadi kategori rawan I di Indonesia. Dari data tersebut terpilihlah Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki pola kebakaran hutan realtif tinggi setiap tahun.

4.4. Analisis Spasial

Pengolahan data Spasial dilakukan dengan cara melakukan overlay data hotspot 2000, 2003, 2006 dan 2009 dengan Peta Administrasi Provinsi Kalimantan Barat, Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan dan Peta Penutupan Lahan Provinsi Kalimantan Barat tahun 2000, 2003, 2006 dan 2009. Selanjutnya akan didapatkan sebaran hotspot pada daerah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat, sebaran hotspot pada didapatkan sebaran hotspot di masing-masing tipe penutupan lahan. Selanjutnya peta pentupan lahan tersebut tersebut masing masing akan dilakukan overlay untuk mendapatakan data perubahan penutupan lahan. Selain itu data hotspot juga dilakukan overlay dengan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan Kalimantan Barat dan peta Administrasi Kalimantan Barat yang akan menghasilkan peta sebaran hotspot di masing-masing tipe penutupan lahan, jenis penggunaan lahan dan kabupaten. Pengerjaan ini dilakukan dengan menggunakan software ArcGIs 10 free.

4.5. Content Analysis