Pelatihan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi.

c. Pelatihan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi.

Kegiatan ini sangat penting dilakukan oleh peserta anggota GP3A Mitra Tani karena pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan dengan sebaik – baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat berfungsi secara berkelanjutan dan tidak cepat mengalami penurunan. Adapun peran serta anggota GP3A Mitra Tani dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi diwujudkan mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jaringan. Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharan jaringan irigasi yang dilakukan secara praktek oleh peserta anggota GP3A Mitra Tani antar lain : 1. Anggota GP3A bersama petugas melakukan penelusuran untuk mengidentifikasikan kerusakan – kerusakan, lalu kerusakan tersebut diusulkan rencana perbaikan dengan skala prioritas. 2. Penyusunan jenis – jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan anggota GP3A. 3. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani dapat berperan serta dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi dalam bentuk tenaga, bahan atau biaya sesuai kemampuannya. 4. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani ikut berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi. 5. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani ikut melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan jarinagan irigasi dalam bentuk penyampaian laporan penyimpangan pelaksanaan kepada dinas terkait. Jenis – jenis pemeliharaan saluaran irigasi yang dapat dilakukan peserta anggota GP3A terdiri dari : 1. Pengamanan jaringan irigasi. Pengamanan jaringan irigasi merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan, atau oleh manusia seperti pengambilan batu pasir pada badan sungai, memandikan hewan pada saluran,mendirikan bangunan atau menanam pohon di tanggul saluran. Setiap kegiatan yang membahayakan atau merusak jaringan irigasi dilakukan tindakan pencegahan berupa pemasangan papan larangan, papan peringatan, atau perangkat pengamanan lainnya. 2. Pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisi jaringan irigasi yang dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi pemberian minyak pelumas pada bagian pintu, membersihkan saluran dan bangunan dari tanaman liar semak – semak dan sampahkotoran. Pembuangan endapan lumpur di bangunan ukur, menutup lubang – lubang bocoran kecil di saluran atau bangunan. 3. Pemeliharaan berkala. Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secara berkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh dinas yang berwenang, dan dapat bekerja sama dengan anggota GP3A Mitra Tani secara swakelola berdasarkan kemampuan lembaga tersebut dan dapat pula dilaksanakan secara kontraktual. Pemeliharaan berkala dapat dibagi menjadi tiga, yaitu yang bersifat perawatan pengecatan pintu, pembuangan lumpur, pemeliharaan bersifat perbaikan perbaikan bendung, perbaikan saluran, perbaikan bangunan ukur dan pintu air, dan pemeliharaan yang bersifat penggantian penggantian pintu, penggantian alat ukur. 4. Penanggulanganperbaikan darurat. Perbaikan darurat dilakukan akibat bencana alam atau kerusakan berat akibat terjadinya kejadian luar biasa seperti penjebolan tanggul, longsoran tebing yang menutup jaringan, tanggul putus, dan lain – lain dan perlu penanggulangan secara konstruksi tidak permanen, agar jaringan tetap berfungsi.

6.2.2. Kinerja GP3A Mitra Tani dalam Pengelolaan Irigasi.

Kinerja kelompok GP3A Mitra Tani dapat dilihat dari hasil penerapan kegiatan yang dilakukan pada program pemberdayaan GP3A. Kinerja GP3A Mitra Tani sudah cukup baik, dengan seluruh anggotanya yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemberdayaan dan pengelolaan jaringan irigasi di areal persawahan. Peningkatan kinerja juga dapat terlihat dari terus berkembanya kelompok GP3A tersebut dari pertama kali berdiri hingga saat ini, hal ini dibuktikan dengan sudah adanya kegiatan – kegiatan usaha mandiri seperti usaha penangkaran benih, usaha pengelolaan traktor, usaha pengelolaan penggilingan padi, dan adanya lembaga keunagan mikri agribisnis LKMA. Kinerja GP3A Mitra Tani dapat dinilai dari beberapa hal berikut ini : 1. Para pengurus GP3A Mitra Tani yang tercantum di struktur organisasi telah aktif bekerja sesuai dengan fungsinya. Hal ini menggambarkan bahwa semua pengurus telah mengetahui dan menjalankan tugasnya sesuai tugas pokok dan fungsinya masing – masing. Selain itu, seluruh anggota ikut mencontoh pengurusnya yang bekerja sama dengan aktif dalam mengelola jaringan irigasi melalui program pemberdayaan GP3A. 2. Kegiatan yang dilakukan dalam program pemberdayaan GP3A dirasakan manfaatnya oleh petani, misalnya ditandai dengan kepuasan anggota terhadap pelayanan air irigasi. Karena sampai saat ini belum ada keluhan dari anggota yang merasa tidak mendapatkan keadilan dalam pembagian air. 3. Kegiatan pemberdayaan GP3A selalu mendapat dukungan dari anggotanya, hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan – kegiatan GP3A dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan waktu pelaksanaan. 4. Iuran pengelolaan air irigasi dapat terkumpul dengan lancar dan dapat digunakan untuk kegiatan yang telah direncanakan agar fasilitas irigasi terpelihara dengan baik. 5. Dengan adanya kelompok GP3A Mitra Tani beserta kegiatan pemberdayaannya untuk mengelola jaringan irigasi secara partisipatif, dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari usahatani yang dilakukan dan meningkatkan kesejahteraan petani anggota GP3A Mitra Tani.

6.3. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sebelum dan Setelah Adanya