Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

persawahan GP3A Mitra Tani Lampiran 1, sehingga menyebabkan kurangnya ketersedian air dengan kondisi saluran tersier yang rusak. Kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier ini berpengaruh untuk blok 1 di P3A Sugih Tani dengan jumlah petani sebanyak 56 orang. Kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan air yang mencukupi bagi luas areal persawahan sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi dan mempengaruhi pendapatan petani. Kegitan tersebut diharapkan memberikan pengaruh yang signifikan dari program pemberdayaan GP3A terhadap pendapatan dan kesejahteraan anggotanya. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh program pemberdayaan GP3A yang timbul terhadap pendapatan petani padi anggota GP3A. Berdasarkan kondisi di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Kegiatan apa saja yang dilaksanakan dalam program pemberdayaan GP3A Mitra Tani di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor ? 2. Apakah pelaksanaan program Pemberdayaan GP3A telah memberikan pengaruh yang positif terhadap pendapatan petani padi peserta program dari sisi ekonomi?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan kegiatan yang dilaksanakan dalam program pemberdayaan GP3A dengan melihat sejauh mana konsep kegiatan tersebut dapat diterapkan di GP3A Mitra Tani di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor guna meningkatkan kinerja GP3A tersebut dalam pengelolaan irigasi. 2. Menganalisis pengaruh dari pelaksanaan program pemberdayaan GP3A terhadap pendapatan anggotanya dengan memperhatikan perubahan tingkat pendapatan yang akan dibandingkan antara sebelum dan sesudah saluran tersier diperbaiki.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai : 1. Bahan masukan dan evaluasi bagi pemerintah daerah tentang pelaksanaan Program pemberdayaan GP3A. 2. Media penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh, bagi penulis.

3. Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi penulisan selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Secara umum program pemberdayaan GP3A terdiri dari berbagai kegiatan seperti kegiatan motivasi, pelatihan, penyerahan kewenangan, fasilitasi, bimbingan teknis, pendampingan, kerjasama pengelolaan dan audit pengelolaan irigasi, namun pada penelitian ini difokuskan untuk mengkaji pengaruh program pemberdayaan GP3A dari kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier di areal persawahan guna memenuhi kebutuhan air bagi tanaman padi. Pelaksanaan program pemberdayaan GP3A Mitra Tani yang berupa kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier dilakukan pada bulan Agustus tahun 2008. Analisis pendapatan petani padi yang dilakukan sebelum kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier yaitu pada masa panen bulan Januari dan bulan Juni tahun 2008. Sedangkan analisis pendapatan petani padi yang dilakukan setelah kegiatan rehabilitasiperbaikan saluran tersier yaitu pada masa panen bulan Januari dan bulan Juni tahun 2009.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Karakteristik Masyarakat Petani di Pedesaan Masyarakat desa adalah individu yang bertinggal di desa. Secara sosiologis, desa merupakan satu kesatuan masyarakat atau komunitas penduduk yang bertempat tinggal dalam suatu lingkungan dimana mereka saling mengenal. Kehidupan masyarakat desa banyak bergantung kepada alam, dan desa sering digambarkan dengan masyarakat yang hidup sederhana. Sebagian besar masyarakat pedesaan hidup dari kegiatan pertanian dan pendidikannya relatif rendah. Ikatan sosial, adat dan tradisi masyarakat desa masih kuat, serta bersifat jujur dan bersahaja dalam kehidupan sehari – hari 5 . Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian masyarakat di daerah pedesaan adalah bertani. Seorang petani harus kompeten dalam bermacam-macam keahlian seperti keahlian memelihara tanah, bercocok tanam, hama dan penyakit tanaman, pemasaran, dan sebagainya. Ciri-ciri umum masyarakat petani di pedesaan menurut riset Sayogyo 1993 antara lain : 1. Satuan keluarga rumah tangga petani adalah satuan dasar dalam masyarakat desa yang berdimensi ganda; 2. Petani hidup dari usahatani, dengan mengolah tanah atau lahan; 3. Pola kebudayaan petani berciri tradiosional dan khas; 4. Petani menduduki posisi rendah dalam masyarakat, mereka adalah ”orang kecil” terhadap masyarakat di atas desa . Sedangkan Soekartawi 1986 mengidentifikasikan ”petani kecil” dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk lokal yang meningkat. 2. Mempunyai sumberdaya terbatas sehingga menciptakan tingkat hidup yang rendah. 3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsistem 4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya. 5 Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri. 2009. Pedoman Umum Pemberdayaan Masyarakat dan Desa