Metode Sampling Pengelolaan Hutan

2.9. Metode Sampling

Sampling adalah suatu cara pengamatan terhadap suatu populasi yang dilakukan hanya terhadap sebagian populasi yang mewakili seluruh unit yang terdapat di dalam populasi tersebut Sutarahardja et al. 1982. Sampling adalah pemilihan bagian dari suatu kumpulan material untuk menghadirkan keseluruhan agregat Yates 1953. Simon 1987 menyatakan bahwa, sampling merupakan teknik yang digunakan pada hampir semua inventarisasi hutan karena alasan-alasan ekonomi. Manfaat teknik sampling adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh taksiran nilai sebenarnya dari harga rata-rata total seluruh populasi, bagi parameter tertentu dari nilai parameter di dalam unit-unit pencuplikan. 2. Untuk memperoleh taksiran error cuplikan ketepatan atau batas kepercayaan pada tingkat peluang tertentu untuk rata-rata taksiran atau nilai total yang diberikan oleh cuplikan. Sutarahardja 1999 mengemukakan bahwa atas dasar kesalahan yang mungkin dibuat dalam pengukuran, maka dalam melakukan pengukuran dilakukan pengambilan contoh yang optimum tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Cara ini disebut sampling methods. Keuntungan cara sampling ini dibandingkan dengan cara sensus full enumeration, sebagai berikut : 1. Dapat mengurangi biaya 2. Waktu pengukuran relatif singkat 3. Lawas cukup luas 4. Ketelitian tinggi 5. Pekerjaan lapangan lebih mudah

2.10. Pengelolaan Hutan

Mankin 1999 dalam Hapsari 2000 menyatakan bahwa pengelolaan hutan adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan hutan, fungsi ekologinya, proses dan semua struktur, dalam kondisi yang sehat dan berlangsung terus menerus. 2. Tidak menyebabkan degaradasi tanah dan air. 3. Tidak menimbulkan akibat yang buruk atau kehilangan keanekaragaman hayati, meliputi gen, spesies, ekosistem, dan tipe-tipe hutan. 4. Menerapkan seluruh hutan sebagai suatu kesatuan seluruh ekologi, daripada komponen yang tunggal atau produksi hutan. 5. Dapat sebagai aktif atau pasif, dan tidak mengeksploitasi suatu hasil dari hutan. 6. Dapat dilaksanakan pada ukuran atau skala pengelolaan area, seperti unit pengelolaan hutan tersendiri atau ekosistem, DAS, landscape, tipe hutan, bio- region, bangsa, bagaimanapun juga bahwa pada level yang berbeda, kelangsungan harus dinilai secara keseluruhan wilayah meliputi batas unit yang terdefinisi. 7. Dapat memberikan keuntungan rentangrange lingkungan yang lebar, keuntungan social dan ekonomi dari pengelolaan area dan kemampuannya serta kapasitas carrying. Terdapat beberapa definisi mengenai pengelolaan hutan secara lestari. Hapsari 2000 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan hutan secara lestari merupakan suatu proses pengelolaan hutan untuk memperoleh satu atau lebih obyek khusus dan jelas dari pengelolaan dengan tujuan untuk keberlangsungan produksi hutan dalam bentuk barang maupun jasa tanpa mengurangi nilai alaminya dan produktivitas masa yang akan datang juga tanpa mengurangi akibat yang diinginkan baik secara fisik maupun sosial dari lingkungan hutan. Pemeliharaan tanaman atau tegakan adalah suatu tindakan atau perlakuan guna memelihara tanaman agar tetap sehat dan pertumbuhannya baik. Pemeliharaan mutlak harus dilaksanakan agar tujuan pembangunan hutan tercapai Hendromono et al. 2006. Penjarangan adalah penebangan pada tegakan muda untuk menstimulasikan pertumbuhan tegakan yang ditinggalkan dan menambah hasil keseluruhan pada material yang berharga dari tegakan Smith 1962 dalam Baker et al. 1987.

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN