Pengolahan Data Analisis Data

Untuk tingkat kepercayaan tertentu, semakin pendek selang tersebut semakin efisien dugaannya. Untuk populasi dengan σ tertentu dapat ditentukan ukuran contoh yang dapat menghasilkan selang kepercayaan 1 - 100 bagi μ sepanjang-panjangnya l. Apabila peubah acak X menyebar menyebar menurut sebaran Normal, sebagai berikut : I = A-B = , Sehingga, adalah ukuran contoh yang dapat menghasilkan selang kepercayaan 1 - 100 bagi μ yang panjangnya Saefudin et al. 2009.

5. Pengolahan Data

Selanjutnya data yang telah diperoleh dihitung diolah menggunakan software Microsoft Excel 2007. Dari data tegakan puspa yang telah diperoleh disusun terlebih dahulu berdasarkan kelas-kelasnya, baik kelas diameter, kelas tinggi, serta kelas luas bidang dasarnya. Berdasarkan kelas-kelas tersebut dihitung jumlah tegakan puspanya, baik tegakan puspa pada plot A, tegakan puspa pada plot B, maupun tegakan puspa secara keseluruhan. Selain itu dihitung pula Frekuensi Relatif pada masing-masing kelas tersebut. Kemudian dihitung peluang berdasarkan Sebaran Normal pada masing- masing kelas yang telah ditentukan. Dari peluang sebaran normal tersebut ditentukan frekuensi untuk tiap-tiap kelas, baik diameter, tinggi, serta luas bidang dasar tegakan puspa tersebut. Untuk menentukan peluang sebaran normal dihitung terlebih dahulu rataannya μ, simpangannya σ, serta ragamnya σ². Setelah didapatkan nilai frekuensi untuk tiap-tiap kelas pada masing- masing peubah dibandingkan dengan jumlah pohon hasil pengamatan sesuai peubah dan kelasnya. Hasil perbandingan tersebut diperlihatkan pada Lampiran 1 hingga Lampiran 6. Dari grafik tersebut diperlihatkan kurva normal berbanding dengan kurva berdasarkan data pengamatan. Kurva data pengamatan tersebut dicek kemiringannya skewness menggunakan metode koefisien kemiringan Pearson Hasan 2008. Menurut Hasan 2008, koefisien kemencengan Pearson atau nilai koefisien skewness adalah koefisien berdasarkan nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi simpangan baku. Koefisien kemencengan Pearson atau nilai koefisien skewness dirumuskan: Apabila secara secara empiris didapatkan hubungan antar nilai pusat sebagai: maka rumus kemencengan diatas dapat diubah menjadi: Jika nilai SK dihubungkan dengan keadaan kurva maka: 1. SK = 0 → kurva memiliki bentuk simetris 2. SK 0 → nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kiri, kurva menceng ke kiri atau menceng positif 3. SK 0 → nilai-nilai terkonsentrasi pada sisi sebelah kanan, kurva menceng ke kanan atau menceng negatif Dimana : SK = koefisien kemiringan Pearson = rata-rata Mo = modus Me = median s = simpangan baku σ

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN