1.3 Kerangka Pemikiran
Jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh, merupakan jalur tracking yang sudah lama
dikenal di antara kalangan kelompok pecinta alam. Kondisi jalur yang menantang dan potensi ekowisata yang berlimpah di sepanjang jalur belum dikenal oleh masyarakat luas karena belum
ada upaya Pengembangan Ekowisata yang dilakukan di jalur tracking. Untuk menuju sebuah Pengembangan Ekowisata perlu dilakukan identifikasi terhadap seluruh sumberdaya yang
dimiliki untuk mendukung pengembangan ekowisata dan identifikasi keterlibatan banyak pihak dalam pelaksanaannya. Identifikasi sumberdaya dalam Pengembangan Ekowisata meliputi
identifikasi terhadap: 1. Potensi daya tarik Kawasan, 2. Aksesibiltas kawasan, 3. Peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal, 4. Sarana prasarana. Sumberdaya pendukung
Pengembangan Ekowisata tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis Daerah Operasi-ODTWA untuk nilai kelayakan potensi sumberdaya. Sedangkan identifikasi mengenai
keterlibatan stakeholder dalam strategi pengembangan ekowisata menggunakan analisis stakeholder yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Identifikasi stakeholder yang terlibat, 2.
Tabel kepentingan stakeholder, 3. Matriks klasifikasi stakeholder, dan 4. Matriks partisipasi stakeholder. Hasil dari Analisis Daerah Operasi – ODTWA dan Analisis Stakeholder mengenai
identifikasi stakeholder dan identifikasi kepentingan stakeholder tersebut, kemudian dilihat kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman di dalamnya dengan menggunakan SWOT. Tahap
berikutnya adalah mensintesis hasil analisis SWOT tersebut dan hasil dari matriks klasifikasi dan matriks partisipasi stakeholder secara deskriptif hingga didapat strategi pengembangan
ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh. Kerangka pemikiran strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh secara rinci dapat
dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Bagan Alir Kerangka Pemikiran.
ADO- ODTWA JALUR TRACKI NG
Neger i Suah- Tongkoh
St akeholder Pot ensi ODTWA
a. Daya Tarik
b. Aksesibilitas Kawasan
c. Kondisi Lingkungan
Sosial ek onom i budaya Mayar akat
d. Sarana Prasarana
Analisis st akeholder 3. Mat riks Klasifik asi
st akeholder 4. Mat r iks Par t isipasi
St akeholder Analisis St akeholder
1. I dent ifikasi St akeholder 2. Tabel Mat riks
Kepent ingan St akeholder
Analisis SWOT
Sint esis
St r at egi Pengem bangan Ekow isat a
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh, dengan rincian penelitian sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi potensi ekowisata di sepanjang jalur tracking dusun Negeri Suah
hingga Tongkoh, 2.
Mengidentifikasi Peranan Stakeholder dalam upaya pengembangan ekowisata di jalur tracking dusun Negeri Suah hingga Tongkoh.
3. Merumuskan Strategi Pengembangan Ekowisata di jalur tracking Negeri Suah hingga
Tongkoh
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pemerintah daerah setempat untuk dapat mengembangkan potensi wisata yang berada di kawasan Negeri Suah hingga Tongkoh, dalam
rangka upaya pemerataan pembangunan daerah, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut. Penelitian ini juga diharapkan memberikan sumbangan pemikiran tentang
konsep pengembangan kawasan ekowisata yang berkelanjutan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Pengertian Ekowisata
Perhimpunan Ekowisata Internasional mendefinisikan ekowisata sebagai sebuah perjalanan yang bertanggung jawab ke kawasan alami yang merupakan lingkungan yang
dilindungi, dan masyarakat lokal di sekitar kawasan tersebut sangat menggantungkan hidupnya
pada keberadaan kawasan tersebut. Ekowisata merupakan bentuk pemanfaatan alam yang non
konsumtif dan sebagai kesempatan bagi strategi pengembangan, terutama pada kawasan yang sama sekali belum dikembangkan, dan ekowisata seharusnya tidak hanya melindungi kawasan
saja tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal Koens et al. 2009.
Ekowisata telah mendapat banyak perhatian berbagai pihak dalam beberapa tahun terakhir. Hal yang menarik dalam konsep tersebut adalah bahwa ekowisata sangat berperan
dalam perkembangan dunia. Keberadaan ekowisata terkait dengan inisiatif pembangunan berkelanjutan, upaya perlindungan kawasan konservasi, dan strategi pembangunan masyarakat.
Definisi yang lebih ketat dari ekowisata mensyaratkan bahwa lingkungan dan tanggung jawab sosial sebuah perjalanan untuk menghasilkan dana dan dukungan untuk upaya konservasi, dan
memberikan manfaat bagi masyarakat lokal Ceballos-Lascurain 1999, diacu dalam Page Dowling 2002
Hal yang sering dikaitkan dengan ekowisata menurut Mike Stone dan Geoffrey Wall dalam jurnal Ecotourism and Comunity Development, dalam studi kasus di Hainan China adalah:
1. Kemampuan untuk memberikan pengalaman wisata yang berkualitas tinggi
2. Kemampuan untuk merangsang perkembangan perekonomian nasional
3. Kemampuan untuk diversifikasi dan melengkapi ekonomi dasar
4. Kemampuan untuk menciptakan manfaat sosial dan infrastruktur perbaikan
5. Kemampuan untuk menghasilkan dana bagi manajemen dan kawasan konservasi alam
6. Kemampuan untuk memberikan pembenaran ekonomi untuk perlindungan sumberdaya
alam 7.
Kemampuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan dan dukungan untuk konservasi, antara penduduk lokal dan turis melalui situs peluang pendidikan
8. Kemampuan untuk mempromosikan pelestarian budaya