Metode Pengumpulan Data M

Tabel 5 Waktu pengamatan satwa No. Pengamatan hari 1 Pengamatan hari 2 1. 05.00 – 07.00 06.00-08.00 2. 08.00 – 10.00 09.00 – 11.00 3. 11.00 – 13.00 12.00 – 14.00 4. 14.00 – 16.00 15.00 – 17.00 5. 17.0 – 18.00 c. Metode identifikasi tumbuhan Jalur tracking dengan jarak datar 9,95 km akan dibagi menjadi menjadi beberapa jalur pengamatan dengan panjang jalur 1 km. Identifikasi tumbuhan dilakukan per 1 hm 100 meter dengan batas 10 meter di kiri kanan jalur. Kegiatan identifikasi tumbuhan sepanjang jalur bertujuan untuk mencatat dan memilih jenis tumbuhan yang dinilai memiliki potensi untuk dijadikan daya tarik wisata, dengan mencatat nama jenis, mendeskripsikan bentuk fisik, dan manfaatnya, mendokumentasi, serta melakukan penandaan dengan titik koordinat GPS. Tumbuhan yang akan diidentifikasi di sepanjang jalur tracking adalah : • Tumbuhan khas daerah setempat • Tumbuhan yang memiliki bentuk fisik yang menarik dan unik warna bunga, bau, bentuk daun • Tumbuhan yang memiliki nilai manfaat bagi pengguna jalur tracking. 3. Wawancara Wawancara dilakukan kepada para pihak yang terlibat dalam pembentukan strategi pengembangan ekowisata di kawasan Jalur Tracking. Wawancara dilakukan dengan teknik indepth interview wawancara mendalam dengan menggunakan metode wawancara semi terarah. Teknik pemilihan informan akan dilakukan dengan purposive sampling. Pemilihan informan berdasarkan teknik purposive sampling didasarkan pada alasan bahwa peneliti dapat menggali informasi selengkap mungkin. Informan dalam penelitian ini terdiri dari: Tabel 6 Informan dalam penelitian No. Stakeholder Lembaga 1. Tingkat Provinsi UPT. Balai Tahura Bukit Barisan dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara 2. Tingkat Kabupaten Dinas Kehutanan Kabupaten Deli Serdang Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Karo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanah Karo 3. Tingkat Kecamatan dan Desa Pemerintah Kecamatan Sibolangit Kepala Desa Negeri Gugung yang membawahi dusun Negeri Suah 4. Akademisi Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian USU 5. LSM dan KPA Mapala Kompas Mapala Parintal KPA Jerami

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Analisis Daerah Operasi ODTWA

Analisis Daerah Operasi ODTWA dilakukan pada kawasan jalur tracking dengan menggunakan instrumen kriteria penilaian dan pengembangan, untuk mendapatkan kepastian kelayakan obyek dapat atau tidaknya suatu obyek dikembangkan menjadi obyek wisata alam. Kriteria penilaian yang digunakan dalam penilaian ODTWA jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh mengacu pada pedoman ADO-ODTWA PHKA 2001 yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan di lapangan. Kriteria penilaian dalam Analisa Daerah Operasi ODTWA di kawasan jalur tracking Negeri Suah hingga Tongkoh terdiri dari: 1. Kriteria daya tarik 2. Kriteria aksesibilitas kawasan 3. Kriteria peluang pengembangan ekonomi masyarakat lokal 4. Kriteria sarana prasarana Masing-masing kriteria dalam penilaian ODTWA terdiri atas unsur dan sub unsur. Masing-masing kriteria diberikan bobot sesuai dengan tingkat kepentingan dalam pengembangan ekowisata pada lokasi penelitian. Tabel kriteria penilaian ODTWA dapat dilihat pada tabel di bawah ini

1. Kriteria Daya Tarik

Tabel 7 Kriteria daya tarik pada strategi pengembangan ekowisata di jalur tracking Negeri Suah-Tongkoh No UnsurSub Unsur Nilai Kriteria Daya Tarik 1. Keindahan bentang alam a. Pandangan Lepas dalam Objek b. Variasi pandangan Lepas c. Pandangan lepas menuju objek. d. Pandangan lingkungan objek Tidak ada Ada 1 Ada 2 Ada 3 Ada 4 1 2 3 4 5 2. Variasi jenis daya tarik alam a. Air Terjun b. Flora c. Fauna d. Sungai e. Panorama Alam f. Camping ground Tidak ada Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5 Ada 5 1 2 3 4 5 3. Jenis kegiatan wisata alam a. Tracking b. Hiking c. Revling d. Susur sungai e. Teknik navigasi darat f. Pengamatan tumbuhan g. Pengamatan satwa. Tidak ada Ada 1 Ada 2‐3 Ada 4‐5 Ada 5 1 2 3 4 5 4. Variasi bangunan dan benda bersejarahtradisional Tidak ada Ada 1 Ada 2 Ada 3 Ada 4 1 2 3 4 5 5. Kebersihan udara dan lokasi tidak ada pengaruh dari: a. Kejadian alam mis: tanah longsor, belerang b. Industry c. Jalan ramai motormobil d. Pemukiman penduduk e. Sampah f. Kebisingan Ada 5 Ada 4‐5 Ada 2‐3 Ada 1‐2 Tidak ada 1 2 3 4 5 Jumlah Nilai tertimbang