BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kajian Tentang Kepemimpinan Visioner
a. Pengertian Tentang Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan merupakan suatu fungsi yang harus dilaksanakan dalam sebuah organisasi, karena kepemimpinan merupakan sebuah tugas yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan visi dan misi yang
akan dicapai. Gaya kepemimpinan yang berbeda pada masing-masing organisasi sesuai dengan kondisi dalam organisasi sangat menentukan tingkat
keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Disamping itu setiap organisasi selalu mengalami perubahan situsasi dimana setiap situasi,
sehingga memerlukan gaya kepemimpinan yang berbeda. Kata “kepemimpinan” sebagai terjemahan dari bahasa Inggris
“leadership” sering didengar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak sedikit
para praktisi
mencoba mempelajarinya
dan mengupasnya.
Kepemimpinan berasal dari kata “to lead” yang berarti memimpin atau menunjukkan, sedangkan “leader” adalah pemimpin atau orang yang
menunjukkan jalan, dapat pula berarti mengepalai suatu pekerjaan. Jadi kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan tuntunan, bimbingan,
menyalurkan jalan untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan. Kepemimpinan adalah ilmu tentang atau kemampuan dalam menggunakan
pengaruh terhadap orang lain untuk mencapai tujuan organisasi atau usaha kerja sama. Seorang pemimpin dalam organisasi memegang peran yang
sangat penting supaya organisasi dapat berkembang dan kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah, sehingga pencapaian tujuan dapat diwujudkan.
Suatu organisasi tidak mungkin lepas dari keberadaan seorang pemimpin, karena dibutuhkan seseorang yang bisa menuntun para anggota organsasi ke
arah jalan menuju tujuan organisasi.
Kartini Kartono 2004:38 berpendapat bahwa “Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya
kecakapan kelebihan di satu bidang sehingga mampu mempengaruhi orang- orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan”. Definisi pemimpin menurut Henry Pratt Fairchil dalam Kartini
Kartono 2003:39 mengandung pengertian yang luas yaitu seseorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur,
mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usahaupaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi.
Definisi tentang kepemimpinan juga disampaikan oleh Mardjiin Syam dalam Hendiyat Soetopo 1984:2 yang menyatakan kepemimpinan
adalah keseluruhan tindakan guna mempengaruhi serta menggiatkan orang, dalam usaha untuk mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih lengkap
dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pemberian jalan fasilitas dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi
formal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemimpin
adalah seseorang yang paling banyak mempengaruhi dalam menentukan dan mencapai tujuan kelompok atau organisasi. Sedangkan kepemimpinan
merupakan sebuah kemampuan yag dimiliki seorang pemimpin untuk bisa mempengaruhi dan menggerakkan orang-orang di dalam sebuah organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi. Born leader dilahirkan sebagai pemimpin, dahulu orang
menyatakan bahwa kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin itu merupakan ciri bawaan yang dibawa sejak lahir, yang khusus ada pada dirinya
dan tidak dimiliki orang lain. Karena itu sifat-sifat kepemimpinanya tidak perlu diajarkan pada dirinya juga tidak bisa ditiru orang lain. Dia memiliki
kepribadian unggul yang luar biasa, dengan bakat dan kharisma yang merupakan bawaan dari orang tuanya. Gaya kepemimpinan semacam ini
sering dikenal dengan gaya kepemimpinan kharismatik. 7
Akan tetapi pendapat tersebut pada zaman modern sekarang sudah banyak ditinggalkan. Sebab setiap organisasi dijalankan secara kolektif oleh
seluruh anggotanya untuk mencapai tujuan dalam bermacam-macam kondisi sosial yang berbeda dan pasti dibutuhkan pemimpin dengan gaya
kepemimpinan tertentu.
Pemimpin-pemimpin yang
demikian harus
dipersiapkan, dilatih, dan dibentuk secara berencana agar mereka mampu melakukan tugas kepemimpinannya kearah sasaran yang ingin dicapai, hingga
muncullah berbagai macam pola kepemimpinan mulai dari pemimpin situasional, kepemimpinan militeristik, kepemimpinan otoriter, kepemimpinan
operasional, sampai pada pola terbaru yaitu pola kepemimpinan visioner. Gaya kepemimpinan visioner dianggap sebagai gaya kepemimpinan yang
paling efektif sekarang ini karena pola ini sangat efektif untuk diterapkan di era globalisasi yang menuntut setiap organisasi selalu mengikuti
perubahannya. Menurut Daniel Goleman dalam buku terjemahan Susi Purwoko
2004:65 yang
mengungkapkan tentang
kepemimpinan visioner,
menyimpulkan bahwa kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama
dengan dampak iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.
“Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama
oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas”. Diana
Kartanegara, www.duniamis.co.id
, diakses 5 Maret 2009. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
visioner adalah sebuah pola memimpin dengan cara menentukan visi bersama sesuai dengan tuntutan perubahan di masyarakat kemudian memberi petunjuk
kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja sesuai dengan visi yang telah ditetapkan bersama-sama sehingga hasil kerja yang diwujudkan akan
sesuai dengan visi. Sedang pemimpin visioner adalah seorang pemimpin yang
dalam menjalankan aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan organisasi menekankan pada visi yang telah ditetapkan bersama, sehingga langkah-
langkah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi merupakan perwujudan dari visi organisasi.
b. Kompetensi Pemimpin Visioner dan Syarat sebagai Pemimpin