Upaya-Upaya Pemimpin Visioner dalam Mengatasi Kendala-

Karena FKIP merupakam bagian dari UNS maka program kerja yang dibuat harus disesuaikan dengan aturan yang ada di UNS sebagai induk dari FKIP. Dengan adanya fenomena ini justru menghambat beberapa program kerja yang direncanakan di FKIP. Hal ini terutama yang berkaitan dengan keuangan. c. Masih adanya beberapa dosen yang kurang inovatif dan kreatif dalam melakukan pembelajaran saat perkuliahan. Mahasiswa sebagai obyek dari visi dan misi FKIP UNS lebih antusias terhadap perkuliahan yang disampaikan dengan metode yang inovatif. Akan tetapi pada kenyataannya beberapa dosen cenderung mengajar dengan metode ceramah yang dianggap sebagai metode pembelajaran yang konvensional. Hal ini dikarenakan karena beberapa dosen enggan mengikuti perkembangan IT yang pada dasarnya dapat dijadikan alat dan inspirasi untuk membuat media pembelajaran sehingga metode pembelajaran menjadi inovatif. d. Kurang optimalnya penggunaan sarana prasarana dan media pembelajaran yang berbasis IT. Masih belum optimalnya penggunaan sarana prasarana dan media pembelajaran yang telah disediakan oleh fakultas menjadi kendala untuk mempercepat pencapaian visi dan misi FKIP UNS. Hal ini disebabkan kemampuan penguasaan IT oleh civitas akademika kurang.

3. Upaya-Upaya Pemimpin Visioner dalam Mengatasi Kendala-

Kendala untuk Menghasilkan Calon Pendidik yang Berkarakter Kuat dan Cerdas Dalam prakteknya di lapangan menunjukan bahwa kendala yang dihadapi pemimpin visioner untuk menghasilkan calon pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas di FKIP UNS memerlukan solusi yang tepat agar apa yang menjadi tujuan utama dari visi dan misi FKIP UNS dapat sepenuhnya tercapai, untuk itu dekan sebagai pimpinan utama di fakultas ini telah mengupayakan beberapa cara, yaitu: a. Melakukan sosialisasi secara kontinyu dan sistematik agar civitas akademika memiliki persepsi yang sama terhadap visi dan misi yang ada. Dengan adanya sosialisasi yang kontinyu dan terstuktur dengan lebih baik lagi diharapakan menjadi solusi terhadap adanya perbedaan pemahaman tentang visi dan misi, sehingga diawal visi dan misi ini dijalankan semua civitas akademika siap dan benar-benar paham arah dan tujuan organisasinya. b. Membuat perencanaan program kerja dengan teliti dan cermat agar tidak berbenturan dengan aturan yang ada. Penyusunan program kerja selayaknya dilakukan dengan lebih teliti dan cermat, agar tidak terbentur pada aturan universitas. Sehingga program kerja dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu. c. Melakukan penilaian secara periodik dan memotivasi para dosen agar selalu inovatif saat melakukan perkuliahan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para dosen, seharusnya dilakukan penilaian yang dilakukan oleh pimpinan melalui teknik-teknik penilaian yang sistematik sehingga kelemahan dan kekurangan dosen dalam perkuliahan dapat diidentifikasi dengan jelas. Kemudian dari hasil penilaian ini dijadikan landsan untuk selalu memotivasi para dosen, bukan semata-mata untuk mencari kelemahan dan kekurangannya. d. Pengadaan diklat IT agar sarana prasarana dan media pembelajaran yang tersedia dapat digunakan secara optimal. Diklat dalam rangka meningkatkan penguasaan terhadap IT perlu dilakukan agar sarana prasarana dan media pembelajaran yang disediakan dengan biaya pengadaan yang cukup besar dapat digunakan sebagai inspirator untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan perkuliahan, sehingga semua aktivitas dapat berbasisi IT. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan mengenai Peran Kepemimpinan Visioner untuk Menghasilkan Calon Pendidik yang Berkarakter Kuat dan Cerdas di FKIP UNS, maka dapat dirumuskan suatu kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut: 1. Peran kepemimpinan visioner untuk menghasilkan calon pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas di FKIP UNS yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Dekan FKIP UNS bersama jajarannya telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya kemajuan yang signifikan terhadap kinerja dan kualitas pendidikan sejak visi dan misi ini dilaunching yaitu pada tahun 2007-sekarang. Adaoun peran kepemimpinan visioner untuk menghasilkan calon pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas di FKIP UNS dilakukan dalam tahapan-tahapan yang meliputi : a. Peran kepemimpinan visioner dalam penyusunan visi dan misi FKIP UNS. Peran pemimpin fakultas dalam perencaan visi dan misi FKIP UNS adalah sebagai inspirator, motivator, konsultan, dan berperan untuk mengarahkan visi dan misi agar sesuai dengan konsep awal. Adapun hal yang mendasari penyusunan visi dan misi FKIP UNS antara lain : keprihatinan terhadap kecurangan yang terjadi di dunia pendidikan akibat kurang mantapnya pembentukkan karakter calon pendidik saat kuliah, adanya tuntutan dari masyarakat tentang peningkatan kualitas pendidikan di FKIP UNS, kompetitor perguruan tinggi lain yang terus meningkatkan kualitas pendidikannya. Dengan adanya hal-hal seperti diatas pimpinan fakultas merasa termotivasi dan merasa ikut bertanggungjawab dengan membuat visi dan misi baru di FKIP UNS.