Kendala-Kendala yang Dihadapi oleh Pemimpin Visioner

2. Melakukan rapat MKPF yang membahas tentang masalah- masalah yang muncul saat pengimplementasian visi dan misi FKIP dan mencari solusinya. 3. Melaksanakan Lomba Kinerja antar jurusan, prodiBKK guna mengetahui apa saja yang sudah tercapai dan belum tercapai. 4. Melakukan visitasi ke jurusan, prodiBKK guna mengetahui kondisi riil di lapangan dan dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan langkah perbaikan. 5. Menyebarkan angket kepuasan kinerja dosen dan karyawan guna mengetahui point-point mana saja yang dirasa masih kurang dan perlu diperbaiki. 6. Penilaian hasil studi mahasiswa dilakukan dengan cara yang lebih sistematik.

2. Kendala-Kendala yang Dihadapi oleh Pemimpin Visioner

Untuk Menghasilkan Calon Pendidik yang Berkarakter Kuat dan Cerdas di FKIP UNS Surakarta Berdasarkan atas data yang telah didapat oleh peneliti, ditemukan kondisi atau keadaan yang menjadi kendala yang dihadapi oleh pemimpin visioner untuk menghasilkan calon pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas di FKIP UNS. Kendala-kendala yang ditemui adalah sebagai berikut: a. Adanya perbedaan kemampuan berfikir karyawan, dosen, dan mahasiswa dalam memahami visi dan misi untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang berkarakter kuat dan cerdas. Perbedaan pemahaman ini akan menyebabkan adanya perbedaan persepsi yang mengakibatkan langkah yang dilakukan civitas akademika tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang telah di rancang dalam program kerja. Hal ini menjadi kendala yang muncul diawal visi dan misi ini diterapkan di FKIP UNS. b. Adanya benturan pada aturan yang ada, sehingga ada beberapa program kerja yang kurang lancar untuk diimplementasikan. Karena FKIP merupakam bagian dari UNS maka program kerja yang dibuat harus disesuaikan dengan aturan yang ada di UNS sebagai induk dari FKIP. Dengan adanya fenomena ini justru menghambat beberapa program kerja yang direncanakan di FKIP. Hal ini terutama yang berkaitan dengan keuangan. c. Masih adanya beberapa dosen yang kurang inovatif dan kreatif dalam melakukan pembelajaran saat perkuliahan. Mahasiswa sebagai obyek dari visi dan misi FKIP UNS lebih antusias terhadap perkuliahan yang disampaikan dengan metode yang inovatif. Akan tetapi pada kenyataannya beberapa dosen cenderung mengajar dengan metode ceramah yang dianggap sebagai metode pembelajaran yang konvensional. Hal ini dikarenakan karena beberapa dosen enggan mengikuti perkembangan IT yang pada dasarnya dapat dijadikan alat dan inspirasi untuk membuat media pembelajaran sehingga metode pembelajaran menjadi inovatif. d. Kurang optimalnya penggunaan sarana prasarana dan media pembelajaran yang berbasis IT. Masih belum optimalnya penggunaan sarana prasarana dan media pembelajaran yang telah disediakan oleh fakultas menjadi kendala untuk mempercepat pencapaian visi dan misi FKIP UNS. Hal ini disebabkan kemampuan penguasaan IT oleh civitas akademika kurang.

3. Upaya-Upaya Pemimpin Visioner dalam Mengatasi Kendala-