95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan perilaku
konsumtif pada remaja putri. Hal ini telah dibuktikan dengan diperoleh nilai korelasi r
x1y
= 0,342 dan r
tabel
= 0,244 dengan taraf signifikansi 5, yang berarti semakin tinggi konformitas semakin tinggi pula perilaku
konsumtif pada remaja putri. 2. Ada hubungan negatif yang signifikan antara harga diri dengan perilaku
konsumtif pada remaja putri. Hal ini telah dibuktikan dengan diperoleh nilai korelasi r
x2y
= -0,243 dan r
tabel
= 0,244 dengan taraf signifikansi 5 yang berarti semakin rendah harga diri semakin tinggi perilaku konsumtif
pada remaja putri. 3. Ada hubungan yang signifikan antara konformitas dan harga diri dengan
perilaku konsumtif pada remaja putri. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan teknik analisis regresi berganda diperoleh nilai R =
0,372 dan F
regresi
= 4,990 dari F
tabel
3,15 dengan taraf signifikansi 5. 4. Perilaku konsumtif subjek penelitian tergolong rendah mean = 24,11,
konformitas tergolong rendah mean = 19,02, dan harga diri tergolong tinggi mean = 72,05.
96 5. Sumbangan relatif konformitas dengan perilaku konsumtif sebesar 0,73
dan sumbangan relatif harga diri dengan perilaku konsumtif sebesar 0,27. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel konformitas dan
harga diri terhadap perilaku konsumtif sebanyak 13,9 dengan sumbangan masing-masing variabel adalah 10,2 untuk variabel
konformitas dan 3,7 untuk variabel harga diri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,139 sehingga masih terdapat 86,1 faktor lain yang mempengaruhi perilaku konsumtif pada
remaja putri.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Remaja Bagi remaja disarankan untuk mempertahankan dan tetap mengontrol
perilaku membelinya agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan harga dirinya dan
menjadi pribadi yang mandiri. Menerima diri dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang kemudian dikembangkan dengan mengikuti berbagai
kegiatan yang dapat memfasilitasi untuk aktualisasi diri seperti mengikuti OSIS, klub basket, dan ekstra kulikuler lain di sekolah. Berbagai kegiatan
positif akan membantu remaja untuk dapat mempertahankan harga diri yang positif dan menjadi pribadi yang mandiri.
97 2. Bagi Orangtua dan Pendidik
Bagi orangtua dan pendidik hendaknya peduli dengan kondisi perkembangan remaja. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih mengenal dan
memahami pribadi remaja, mengenal dengan baik lingkungan pergaulan atau interaksi sosial remaja di luar keluarga. Selain itu, orangtua dan
pendidik juga diharapkan mampu mengarahkan, membimbing, dan mendidik remaja dengan tetap mempertimbangkan pemikiran dan perasaan
remaja. Kondisi tersebut dapat membentuk hubungan yang baik antara remaja dengan orangtua dan pendidik.
3. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan
tema yang sama, disarankan untuk mencermati konformitas terkait usia remaja dimana konformitas mulai menurun seiring perkembangan kognisi
dan emosi remaja yang semakin matang, maka remaja kemudian mampu menentukan perilaku atau nilai yang sesuai dengan diri remaja itu sendiri.
Menurunnya konformitas pada remaja juga ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk berbeda dengan teman atau kelompok sebayanya. Tingkat
konformitas yang rendah menunjukkan bahwa remaja dapat memberikan keputusan tanpa takut ditolak oleh kelompok. Selain itu, juga perlu
mencermati faktor-faktor lain yang diduga turut berperan dan mempengaruhi perilaku konsumtif pada remaja putri. Faktor-faktor
tersebut antara lain faktor gaya hidup, hadirnya iklan, kartu kredit, faktor kebudayaan dan kebudayaan khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan
98 referensi, keluarga, pengamatan dan proses belajar, serta kepribadian dan
konsep diri. Peneliti lain selanjutnya dapat melakukan penelitian tidak terbatas pada remaja putri saja akan tetapi juga pada remaja putra.
C. Keterbatasan Penelitian