Aspek-aspek konformitas Tipe-tipe konformitas

34

2. Aspek-aspek konformitas

Baron dan Byrne 2005 dan Turner dalam Surya, 1999 menyatakan bahwa seseorang konform terhadap kelompoknya jika perilaku individu didasarkan pada harapan kelompok atau masyarakat. Dasar-dasar yang menyebabkannya adalah : a. Pengaruh sosial normatif Pengaruh sosial yang didasarkan pada keinginan individu untuk disukai atau diterima oleh orang lain dan agar terhindar dari penolakan. b. Pengaruh sosial informasional Pengaruh sosial yang didasarkan pada keinginan individu untuk menjadi benar. Menurut Turner hal ini didasarkan atas adanya pengaruh menerima pendapat kelompok. Menurut Sears, Freedman, dan Peplau 1991 bahwa pada dasarnya, orang menyesuaikan diri karena dua alasan yaitu : a. Perilaku orang lain memberikan informasi yang bermanfaat Seringkali orang lain mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui. Dengan melakukan apa yang orang lain tersebut lakukan kita akan memperoleh manfaat dari pengetahuan mereka. b. Keinginan untuk diterima secara sosial dan menghindari celaan Individu akan bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku yang biasa orang lain lakukan. Hal ini untuk menghindari perasaan bahwa dirinya berbeda dengan orang lain sehingga akan terhindar dari celaan serta dapat diterima dalam lingkungan sosial. 35 Berdasarkan uraian di atas, aspek-aspek yang mempengaruhi harga diri adalah pengaruh sosial normatif, pengaruh sosial informasional, perilaku orang lain yang memberikan manfaat, dan keinginan untuk diterima. Aspek-aspek konformitas yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian berdasar pada teori Baron dan Byrne 2005 serta Turner dalam Surya, 1999 yaitu pengaruh sosial normatif dan pengaruh sosial informasional.

3. Tipe-tipe konformitas

Worchel dan Cooper dalam Nindyati dan Indria, 2007 mengkategorikan konformitas menjadi dua bentuk yaitu : a. Acceptance, merupakan bentuk konformitas yang dilakukan individu dengan cara menyamakan sikap, keyakinan pribadi, maupun perilakunya di depan publik dengan norma atau tekanan kelompok. b. Compliance, merupakan bentuk konformitas yang dilakukan individu dengan cara mengubah perilakunya di depan publik agar sesuai dengan tekanan kelompok, tetapi secara diam-diam tidak mengubah pendapat pribadinya. Senada dengan Worchel dan Cooper, Sarwono 1999 juga mengkategorikan dua tipe konformitas yaitu : a. Acceptance yaitu perilaku konformitas yang disertai perilaku dan kepercayaan yang sesuai dengan tatanan sosial. b. Compliance yaitu perilaku konformitas yang dilakukan hanya dengan mengubah perilaku luar tanpa terjadi perubahan pola pikir. 36 Berdasarkan pendapat ahli di atas, tipe-tipe konformitas adalah acceptance dan compliance. Tipe konformitas yang pertama acceptance yaitu konformitas yang dilakukan individu dengan cara menyamakan sikap dan kepercayaan agar sesuai dengan norma atau tatanan sosial. Sedangkan tipe konformitas yang kedua adalah compliance yaitu konformitas yang dilakukan individu tetapi hanya mengubah perilakunya saja tanpa mengubah pola pikirnya.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas