Skala perilaku konsumtif Skala konformitas Skala harga diri

58 b. Memberikan kode-kode yang berupa angka-angka untuk tiap-tiap kelas yang dimaksudkan. c. Menuliskan masing-masing kode ke dalam lembar kertas kecil-kecil. d. Menggulung kertas yang sudah berisikan kode. e. Memasukkan gulungan-gulungan kertas ke dalam kaleng atau semacamnya. f. Mengocok kaleng yang berisi gulungan-gulungan kertas. g. Mengambil kertas gulungan sebanyak yang dibutuhkan. Jumlah kelas yang dibutuhkan sebanyak 7 kelas. Tiga kelas digunakan untuk try out dan empat kelas untuk penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala pengukuran psikologis. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga macam skala yaitu skala perilaku konsumtif, skala konformitas dan skala harga diri.

1. Skala perilaku konsumtif

Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya perilaku konsumtif pada remaja putri. Penyusunan skala perilaku konsumtif ini disusun sendiri oleh peneliti dan belum pernah digunakan sebelumnya. Penyusunan skala ini berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Lina dan Rosyid 1997 terdiri dari 3 aspek yaitu : 59 a. Pembelian impulsif Impulsive buying, perilaku membeli semata-mata karena didasari oleh hasrat yang tiba-tiba atau keinginan sesaat, yang dilakukan tanpa pertimbangan dan biasanya bersifat emosional. b. Pemborosan wasteful buying, perilaku konsumtif adalah perilaku menghamburkan banyak dana tanpa didasari adanya kebutuhan yang jelas. c. Mencari kesenangan non rational buying, Suatu perilaku dimana remaja membeli sesuatu yang dilakukan semata-mata untuk mencari kesenangan.

2. Skala konformitas

Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya konformitas pada remaja putri. Penyusunan skala konformitas ini disusun sendiri oleh peneliti dan belum pernah digunakan sebelumnya. Penyusunan skala konformitas ini berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Baron dan Byrne 2005 serta Turner dalam Surya, 1999 terdiri dari 2 aspek yaitu : a. Pengaruh sosial normatif, Pengaruh sosial yang didasarkan pada keinginan individu untuk disukai atau diterima oleh orang lain b. Pengaruh sosial informasional, didasarkan atas adanya pengaruh menerima pendapat kelompok.

3. Skala harga diri

Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya harga diri pada remaja putri. Penyusunan skala harga diri ini disusun sendiri oleh peneliti dan belum pernah digunakan sebelumnya. Penyusunan skala harga diri ini berdasarkan 60 teori yang telah dikemukakan oleh Coopersmith 1967 yang terdiri dari 4 aspek yaitu : 1 Self values, nilai-nilai pribadi individu yaitu isi dari diri sendiri. 2 Leadership popularity, individu memiliki harga diri yang tinggi cenderung mempunyai kemampuan yang dituntut dalam kepemimpinan leadership. popularitas merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan pengalaman keberhasilan yang diperoleh dalam kehidupan sosialnya dan tingkat popularitasnya mempunyai hubungan dalam harga diri. 3 Family parents, penerimaan keluarga yang positif pada anak-anak akan memberi dasar bagi pembentukan rasa harga diri yang tinggi pada masa dewasanya kelak. 4 Achievement, individu dengan harga diri yang tinggi cenderung memiliki karakteristik kepribadian yang dapat mengarahkan pada kemandirian sosial dan kreativitas yang tinggi. Ketiga skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 4 kategori pilihan jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorabel dan unfavorabel, yaitu SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, dan STS sangat tidak setuju. Distribusi skor subjek terlihat pada tabel berikut ini. 61 Tabel 1 Distribusi Skor Skala Pilihan Jawaban Bentuk Pernyataan Favorabel Unfavorabel Sangat Setuju SS 3 Setuju S 2 1 Tidak Setuju TS 1 2 Sangat Tidak SetujuSTS 3

F. Metode Analisis Data