Struktur Histologis Hepar Tinjauan Pustaka 1. Pepaya Carica papaya L.

commit to user 7

2. Struktur Histologis Hepar

Hepar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh. Hepar dilapisi oleh kapsul tipis yang bernama Kapsul Glisson dan memiliki jaringan pengikat retikuler serta pembuluh darah di antara parenkimnya. Tipe sel yang mendominasi adalah hepatosit. Sel-sel tersebut tersusun dalam satu atau dua lapisan tebal yang dipisahkan oleh sinusoid hepar. Suplai darah hepar berasal dari vena porta dan arteri hepatik. Hepar juga memiliki tiga sistem drainase yaitu vena hepatik, pembuluh limfa, dan saluran empedu Paulsen, 2000. a. Lobulus Hepar Pembagian lobulus hepar sebagai unit fungsional dibagi menjadi 3 zona: 1 zona I, zona aktif yang sel-selnya paling dekat dengan pembuluh darah, akibatnya zona ini yang pertama kali dipengaruhi oleh perubahan darah yang masuk, 2 zona II, zona intermedia yang sel-selnya memberi respon kedua terhadap darah, 3 zona III, zona pasif aktifitas sel-selnya rendah dan tampak aktif bila kebutuhan meningkat Leeson et al., 1996. Lobulus hepar sebagai kesatuan histologis berbentuk prisma poligonal, diameter 1-2 mm, penampang melintang tampak sebagai heksagonal dengan pusatnya vena sentralis dan di sudut-sudut luar lobuli terdapat kanalis porta Leeson et al., 1996. commit to user 8 b. Parenkim Hepar Sel-sel hepar berbentuk polihedral dengan ukuran yang berbeda-beda, nukleusnya lebar, bulat, berada di tengah, mengandung satu atau lebih nukleoli serta terdapat bercak-bercak kromatin. Sitoplasma sel hepar bervariasi dalam penampakan, tergantung dari nutrisi dan status fungsionalnya. Mengandung sejumlah besar ribonukleoprotein, mitokondria, droplet lipid, lisosom, dan peroksisom Bergman et al., 1996. c. Sinusoid Hepar Bagian yang membentuk jaringan intralobuler yang kaya akan susunan pembuluh-pembuuh darah yang saling bertemu satu sama lainnya pada vena sentralis. Menurut tipe kapilernya dibedakan menjadi dua: 1 sinusoid yang lebar dan bervariasi dalam ukuran diameter, dan 2 sinusoid yang dindingnya terdiri atas dua tipe sel yang dapat dibedakan, yaitu sel endotel dan sel Kupffer Jones, 1993. Sinusoid mengandung sel-sel darah, dan pada neonatus mengandung elemen hemopoetik. Di antara sinusoid terdapat sebuah celah, disebut celah disse, memisahkan permukaan hepatosit yang menghadap sinusoid dengan barisan sel endotel Damjanov, 1996. d. Mikroskopis Kerusakan Hepar Setelah Pemberian Parasetamol Hepatitis akut, dengan maupun tanpa kolestasis, merupakan gambaran histologis yang paling umum dari Drug-Induced Liver commit to user 9 Injury DILI dan obat-obatan seperti parasetamol merupakan penyebab penting dari gagal ginjal akut Ramachandran and Kakar, 2009. Drug-induced liver injury disebabkan oleh dua mekanisme utama, yaitu hepatotoksisitas intrinsik dan idiosinkratik. Hepatotoksisitas intrinsik menyebabkan kerusakan hepatoselular pada mekanisme yang tergantung pada dosis baik secara langsung oleh obat tersebut maupun melalui metabolitnya. Parasetamol termasuk dalam mekanisme hepatotoksisitas intrinsik ini. Hepatotoksisitas intrinsik