Aktifitas Phagositosis Uji kerentanan udang yang diberi bakteri probiotik terpilih terhadap infeksi patogen.

41 10 20 30 2 4 6 Waktu Hari A k ti fi ta s P h agosi to si s 13G1 8A SKT-b Kontrol a b b b a b b b a b b b a c bc b Arthrobacter XE-7 dibandingkan udang yang tidak diberi probiotik setelah diuji tantang. Peningkatan aktifitas phenoloksidase sebelum uji tantang menunjukkan bahwa bakteri probiotik mampu menstimulasi sistem imun udang sehingga udang resistensi terhadap infeksi oleh V. harveyi ketika diuji tantang. Gullian et al. 2004 melaporkan adanya peningkatan pada aktifitas phenoloksidase pada udang L. vannamei yang diberi bakteri probiotik Bacillus P64 dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan aktifitas phenoloksidase berhubungan dengan aktifitas sel semi granular dan granular. Menurut Hose 1990 granulosit merupakan sel fagositik utama pada udang, lobster dan kepiting. Bilamana sel granular meningkat maka sel ini akan mampu melepaskan sistem proPO. Dalam penelitian ini terjadi peningkatan pada sel granular untuk udang yang diberi bakteri probiotik sehingga menyebabkan peningkatan pada aktifitas phenoloksidase. Peningkatan aktifitas phenoloksidase mengakibatkan kemampuan dari sel-sel fagositik untuk melakukan fagositosis terhadap partikel asing juga meningkat.

4.2.4 Aktifitas Phagositosis

Aktifitas fagositosis memperlihatkan perbedaan yang nyata diantara udang yang diberi probiotik terhadap kontrol sebelum dan sesudah diuji tantang. Nilai aktifitas fagositosis berkisar antara 9-22. Aktifitas fagositosis pada udang yang diberi bakteri probiotik menurun dengan meningkatnya hari eksperimen. Walaupun terjadi penurunan aktifitas fagositosis tetapi masih lebih tinggi dari kontrol Gambar 5. 42 Gambar 5. Aktifitas phagositosis pada udang L. vannamei Pada hari ke-0 sebelum uji tantang aktifitas fagositosis pada udang yang diberi bakteri probiotik lebih tinggi p0,05 dari kontrol. Pada hari ke-2, 4 dan 6 semua udang yang diberi bakteri probiotik secara nyata lebih tinggi dari kontrol. Penelitian yang dilakukan oleh Rengpipet et al. 2000 melaporkan adanya penurunan p0,05 aktifitas fagositosis pada udang yang diberi bakteri probiotik Bacillus S11 dibandingkan udang yang tidak diberi probiotik setelah diuji tantang. Peningkatan aktifitas fagositosis sebelum uji tantang menunjukkan bahwa bakteri probitik mampu meningkatkan aktifitas sel-sel fagosit. Penurunan aktifitas fagositik udang uji setelah uji tantang disebabkan oleh berkurangnya sel-sel fagositik dalam hemolim, sel-sel fagositik akan hancur bersama-sama dengan bakteri setelah melewati berbagai proses fagositosis. Menurut Van de Braak 2002 sel-sel fagositik dapat meninggalkan sirkulasi setelah melakukan fagositosis dan masuk ke jantung dan insang. Penelitian ini memperlihatkan hasil yang menjanjikan untuk stimulasi respon imun pada L. vannamei. Semua parameter imun pada udang L. vannamei yang diberi bakteri probiotik lebih tinggi dari kontrol dengan perbedaan yang signifikan p0,05 pada jumlah total hemosit, aktifitas phenoloksidase, deferensial hemosit dan aktifitas phagositosis. Hal ini berpengaruh pada kelangsungan hidup udang L. vannamei ketika diuji tantang. 43 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 13G1 8A 87 Kontrol Bakte ri Probiotik K e la ng sung a n H idup 91,1 91,1 46,7 93,3 b b a b

4.2.5 Kelangsungan Hidup