23 Eliminasi partikel yang difagosit melibatkan enzim pengurai yang dilepaskan ke
dalam fagosom dan pembentukan ROI Reaktive Oxygen Intermediate yang dikenal sebagai respirotory burst. ROI pertama yang dihasilkan adalah superoxide
anion O
2 -
. Reaksi berikutnya menghasilkan hydrosuperoxide H
2
O
2
, hydroxyl radicals OH
-
dan singlet oksigen O
-
. Hydrosuperoxide dapat diubah menjadi hypochlorous acid HOCl
-
melalui myeloperoxide sistem membentuk sistim antibakterial potensial Munoz et al. 2000.
2.2 Bakteri Probiotik Pada Udang Budidaya
Berdasarkan Fuller 1992 probiotik adalah mikrob hidup yang ditambahkan ke dalam pakan yang dapat memberikan pengaruh menguntungkan bagi hewan
inang dengan memperbaiki keseimbangan mikrob ususnya. Tetapi bagi hewan- hewan akuatik selain saluran pencernaan, air di sekelilingnya juga memegang
peranan penting. Gomez-Gill et al. 2000 menyatakan bahwa mikrob yang ada di saluran pencernaan merupakan refleksi mikrob di lingkungan akuatik. Dengan
demikian probiotik untuk hewan akuatik adalah agen mikrob hidup yang memberikan pengaruh menguntungkan pada inang dengan memodifikasi
komunitas mikrob atau berasosiasi dengan inang, menjamin perbaikan dalam penggunaan pakan atau memperbaiki nutrisinya, memperbaiki respon inang
terhadap penyakit atau memperbaiki kualitas lingkungannya Verschuere et al. 2000.
Penggunaan bakteri probiotik sebagai biokontrol terhadap V. harveyi telah banyak dilakukan Chythanya and Karunasagar 2002; Gullian et al. 2004;
Vijayan et al. 2006. Bakteri yang digunakan sebagai biokontrol dapat diisolasi dari perairan laut di sekitar tambak atau pembenihan udang Haryanti et al.
2000, lumpur dan air tambak Rengpipat et al. 1998, air pemeliharaan larva Chosa et al. 1997; Li et al. 2006 dan dari usus penaeid yang berbeda Rengpipat
et al. 2000. Menurut Verschuere et al. 2000 probiotik dapat diaplikasikan di
lapangan dengan cara : 1 ditambahkan pada pakan buatan; 2 ditambahkan pada media kultur; 3 perendaman; 4 diberikan melalui pakan hidup.
24 Verschuere et al. 2000, menyatakan bahwa mekanisme kerja probiotik
dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu: 1 memproduksi senyawa inhibitor seperti antibiotik, bacteriocins, siderophores, lysozyme, protease, hidrogen
peroksida ataupun asam organik yang dapat merubah pH : 2 kompetisi terhadap
senyawa kimia atau sumber energi nutrisi, seperti besi ataupun nutrien yang diambil dari inang; 3 kompetisi terhadap tempat pelekatan pada tubuh inang; 4
meningkatkan respon imun kekebalan pada inang; 5 memperbaiki kualitas air 6 interaksi dengan fitoplankton.
Probiotik harus memiliki sifat-sifat tertentu yang meliputi: 1 harus tidak merugikan inang yang diinginkan 2 harus diterima oleh inang, misalnya melalui
ingesti dan kolonisasi potensial dan replikasi di dalam inang 3 harus mencapai lokasi dimana pengaruh diperlukan terjadi 4 harus secara aktual bekerja secara
in vivo jika bertentangan dengan penemuan secara in vitro 5 harus mengandung
gen-gen resisten virulen atau gen-gen resisten antibiotika. Bakteri probiotik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bakteri
probiotik yang telah diteliti memiliki kemampuan dalam hal competisi exclusion, yaitu : 1 Vibrio alginolyticus 13G1 2 V. alginolyticus SKT-b 3 Vibrio sp.13B
4 Vibrio sp. 8A 5 Pseudoalteromonas 1ub 6 Bacillus sp.
Tabel 2 Nama- nama bakteri probiotik, penemu dan asal bakteri No
Bakteri Probiotik Penemu
Asal Bakteri
1. V. alginolyticus
SKT-b Widanarni et al.
2003 Hasil isolasi dari
skeletonema 2.
Pseudoalteromonas 1ub
Tepu 2006 Hasil isolasi dari
naupli udang vaname 3.
4. 5.
Vibrio alginolyticus 13G1
Vibrio sp.13B
Vibrio sp . 8A
Sasanti 2007 Hasil isolasi dari
Terumbu karang Poecillophora
sp. dan Acropora
sp. 6.
Bacillus sp.
- Hasil isolasi dari air
tambak budidaya udang vaname
25 Vibrio alginolyticus
SKT-b merupakan bakteri dari genus vibrio bersifat gram negatif, bentuk batang pendek, kuning pada media TCBS, menyebar pada
media SWC-agar. Mampu produksi protease dan amilase, tidak chitinase. Dapat memanfaatkan glukosa dan sukrosa tidak laktosa. Dapat meningkatkan
kelangsungan hidup larva udang windu sebesar 93, sensitif terhadap antibiotik rimpafisin dan dapat diaplikasikan pada larva udang windu melalui pengkayaan
Artemia. Hasil karakterisasi fisiologi dan biokimia serta analisis sekuen sebagian gen 16S-rRNA menunjukkan bahwa isolat ini termasuk spesies Vibrio
alginoliticus dengan indeks kemiripan 88 Widanarni 2003.
Pseudoalteromonas Iub merupakan bakteri gram negatif, bentuk batang,
non-endospora, motil, aerobik, mesofilik. Di alam berasosiasi dengan spora alga, larva invertebrata, bakteri dan fungi. Berwarna orange cerah pada media SWC-
agar, tidak tumbuh pada media TCBS sehingga termasuk bakteri non vibrio dapat menekan aktivitas Vibrio harveyi pada uji in-vitro dan in-vivo Tepu 2006.
Bakteri probiotik Pseudoalteromonas Iub juga sensitif terhadap antibiotik rimpafisin Ayuzar 2007.
Vibrio alginolyticus 13G1 diisolasi dari Poecilopora sp. berwarna krem dan
menyebar pada media swc-agar, bentuk koloni bulat. Pada media selektif TCBS isolat V. alginolyticus 13G1 dapat tumbuh dan berwarna kuning, tidak berpendar
sehingga isolat ini termasuk kelompok vibrio non patogen, sensitif terhadap antibiotik rimpafisin. Mampu menghambat pertumbuhan V. harveyi secara in
vitro . Pengujian secara in vivo mampu meningkatkan kelangsungan hidup larva
udang windu sebesar 88,33. Hasil karakterisasi fisiologi dan biokimia serta analisis sekuen sebagian gen 16S-rRNA menunjukkan bahwa isolat ini termasuk
spesies V. alginolyticus dengan indeks kemiripan 99,495. Vibrio
sp. 13B diisolasi dari Poecilophora sp. berwarna krem putih kekuningan dan menyebar pada media swc-agar, bentuk koloni bulat. Pada media
selektif TCBS isolat tumbuh dan berwarna kuning, tidak berpendar sehingga isolat ini termasuk kelompok vibrio non patogen, sensitif terhadap antibiotik
rimpafisin. Mampu menghambat pertumbuhan V. harveyi secara in vitro dan secara in vivo bakteri probiotik Vibrio 13B dapat meningkatkan kelangsungan
hidup larva udang windu sebesar 85 Sasanti 2007.
26 Vibrio
sp. 8A diisolasi dari Acropora sp. Berwarna putih kekuningan dan menyebar pada media swc, koloni bulat kecil. Pada media selektif TCBS isolat
dapat tumbuh dan berwarna kuning, tidak berpendar sehingga termasuk kelompok vibrio non patogen, sensitif terhadap antibiotik rimpafisin. Secara in vitro mampu
menghambat pertumbuhan V. harveyi. Pengujian secara in vivo mampu meningkatkan kelangsungan hidup larva udang windu sebesar 83,33 Sasanti
2007.
2.3 Probiotik untuk Imunostimulasi Sistem Imun Udang