PENELITIAN BAGIAN KEEMPAT HASIL DAN PEMBAHASAN

59 serta kecepatan impuls syaraf merupakan prasyarat proses belajar yang baik, karena dalam suatu proses belajar melibatkan pembiasaan, kondisional alat, belajar pengertian dan mengesankan suatu proses. Selain itu, kecukupan asupan iodium berpengaruh positif terhadap tercukupinya hormon tiroid bagi tubuh. Hormon tiroid akan mempengaruhi kecepatan fungsi mental dan kepekaan terhadap rangsang.

D. PENELITIAN BAGIAN KEEMPAT

Bagian keempat dari penelitian ini dilakukan untuk melihat manfaat pemberian kecap dan saus cabe yang telah difortifikasi terhadap berat lahir anak tikus umur empat hari. Serta dilakukan pengujian manfaat iodium pada kedua produk dalam mempengaruhi perkembangan jumlah sel neuron otak dan kemampuan belajar anak tikus umur empat dan 30 hari.

1. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Lahir

Hasil penimbangan rata-rata berat anak tikus umur empat hari disajikan pada Tabel 14. Dalam tabel tersebut juga disertakan perhitungan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh induk dari masing- masing perlakuan. Penimbangan berat lahir dilakukan terhadap anak tikus umur empat hari. Hal ini dilakukan dengan alasan pada saat baru lahir, anak tikus terlalu beresiko untuk ditimbang karena kondisinya yang masih sangat lemah dan ukurannya yang masih sangat kecil sehingga ditakutkan akan mengalami kematian. Tabel 14 Berat lahir anak tikus Perlakuan Normal Kontrol- Kecap Saus cabe KIO 3 Jumlah anak tikus ekor 6 8 9 7 8 Berat lahir gram 8.1 6.4 6.6 7.9 6.7 Dari Tabel 14 diketahui bahwa berat lahir terkecil dimiliki oleh kelompok kontrol -, diikuti berturut-turut oleh kelompok perlakuan kecap, KIO 3 , saus cabe dan normal. Besar kecilnya bobot lahir anak tikus sangat ditentukan oleh kecukupan zat gizi induk yang dibutuhkan untuk 60 pertumbuhan janin dalam kandungan. Zat gizi yang dibutuhkan sangatlah banyak diantaranya adalah komponen trace element seperti iodium. Hormon tiroid umumnya bekerja dalam biokimia seluler untuk pertumbuhan fetus di dalam kandungan. Sepertinya berat lahir ini dipengaruhi juga oleh jumlah anak yang dilahirkan yang dapat dilihat dari rata-rata jumlah anak yang dilahirkan pada masing- masing perlakuan. Kecenderungan menunjukkan bahwa dengan semakin banyaknya jumlah anak yang dilahirkan maka berat lahir anak akan semakin kecil.

2. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Otak Anak Tikus

Pengamatan terhadap berat otak anak tikus dilakukan untuk melihat pengaruh kecukupan konsumsi zat gizi khususnya iodium terhadap pertumbuhan normal otak. Hasil pengamatan terhadap rata-rata berat otak anak tikus dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Rata-rata berat otak anak tikus umur 30 hari Perlakuan Normal Kontrol - Kecap Saus cabe KIO 3 Berat otak g100 g BB 3.30 3.18 3.62 3.43 3.38 Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap berat otak anak tikus p0.05 Lampiran 23. Secara kuantitatif kelompok perlakuan kecap mempunyai berat otak tertinggi. Namun demikian, tidak berbeda secara signifikan dengan tiga kelompok perlakuan lainnya yang juga mendapatkan asupan iodium kelompok normal, saus cabe, KIO 3 . Berat otak anak tikus kelompok perlakuan kontrol - paling kecil diantara yang lainnya, meskipun secara statistik juga tidak berbeda nyata dengan kelompok normal, kecap, saus cabe dan KIO 3 . Berdasarkan data di atas kondisi hipotiroidisme yang diberikan pada induk tikus kelompok kontrol - mengakibatkan berat otaknya lebih kecil dibandingkan kelompok lainnya. Sethi dan Kapil 2004 melakukan review terhadap penelitian- penelitian sebelumnya dan menyatakan bahwa dampak kekurangan iodium 61 terhadap anak tikus salah satunya adalah perubahan bentuk dan pengurangan berat otak.

3. Pengaruh Perlakuan terhadap Jumlah Sel Neuron Otak pada Anak

Tikus Umur Empat dan 30 hari Penghitungan jumlah sel neuron otak anak tikus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kecukupan zat gizi iodium yang diberikan pada induk berpengaruh terhadap pertumbuhan otak anak. Anak tikus umur empat hari mewakili gambaran pertumbuhan otak bayi baru lahir, sedangkan anak tikus umur 30 hari diharapkan mewakili usia kanak- kanak. Hasil penghitungan jumlah sel neuron otak kiri pada bagian korteks serebri anak tikus umur empat hari per lapang pandang dengan perbesaran 400 kali dapat dilihat pada Tabel 16 serta Lampiran 24. Tabel 16 Jumlah sel neuron otak anak tikus umur 4 dan 30 hari Rata-rata jumlah sel neuron per lapang pandang Perlakuan Anak 4 hari perbesaran 400x Anak 30 hari perbesaran 200x Normal 47±10.41ab 77±4.04b Kontrol - 44±12.01a 58±5.51a Kecap 75±8.19c 80±5.77b Saus cabe 64±5.86bc 80±6.35b KIO 3 53±0.71ab 63±10.69a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji 5 DMRT Hasil analisis sidik ragam Lampiran 25 menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata p0.05 terhadap jumlah sel neuron otak kiri anak tikus umur empat hari. Anak tikus yang terlahir dari induk perlakuan kecap memilki jumlah sel terbanyak 75 selapang pandang, uji beda Duncan Lampiran 26 menyatakan kelompok ini tidak berbeda nyata dengan kelompok saus cabe 64 sellapang pandang akan tetapi berbeda nyata dengan kelompok KIO 3 53 sellapang pandang. Sedangkan anak tikus yang terlahir dari induk perlakuan kontrol -, normal dan KIO 3 tidaklah berbeda secara signifikan. Perlakuan kontrol - dan normal 62 masing- masing hanya menunjukkan jumlahnya sebesar 44 dan 47 sellapang pandang. Dari segi kerapatan, jumlah sel berbanding lurus dengan kerapatan. Perlakuan kecap memperlihatkan susunan sel yang lebih rapat, diikuti perlakuan saus cabe dan KIO 3 yang tidak terlalu berbeda kerapatannya. Sedangkan perlakuan normal dan kontrol - memiliki kerapatan yang rendah dengan sedikitnya jumlah sel yang dimilki. Struktur sel neuron korteks serebri otak kiri anak tikus umur empat hari dapat dilihat pada Gambar 23 . Berdasarkan data diatas, kemungkinan besar kecap dan saus cabe yang difortifikasi iodium mampu memenuhi kebutuhan iodium induk, bahkan pada saat hamil dan menyusui sekalipun. Pada fase janin dan bayi setelah dilahirkan kebutuhan nutrisinya akan sangat tergantung pada kecukupan nutrisi dari induknya. Gambar 23 Gambaran histologi otak kiri bagian korteks anak tikus umur empat hari perbesaran 400 kali Jumlah sel neuron anak yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh status iodium induk pada masa kehamilan dan menyusui. Semakin baik Normal Kontrol - Kecap Saus cabe KIO 3 63 status iodium induk maka jumlah sel neuron anak akan semakin banyak dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan perkembangan otak terjadi sangat pesat pada saat janin trimester pertama dan periode awal setelah kelahiran umur 3 tahun Singh, 2004. Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan iodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi. Dengan demikian, perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, apabila ibu kekurangan iodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun apabila terjadi kekurangan iodium pada masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin. Adapun hasil penghitungan jumlah sel neuron otak kiri anak tikus umur 30 hari per lapang pandang dengan pembesaran 200 kali dapat dilihat pada Tabel 16 serta Lampiran 27. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap jumlah sel neuron anak tikus umur 30 hari Lampiran 28. Berdasarkan uji beda Duncan Lampiran 29 kelompok perlakuan kontrol - tidak berbeda nyata dengan kelompok perlakuan KIO 3 , namun berbeda nyata dengan kelompok perlakuan normal, kecap dan saus cabe. Dalam hal ini, kelompok kontrol - mempunyai jumlah sel terkecil 58 sellapang pandang sedangkan perlakuan KIO 3 mempunyai jumlah sel 63 sellapang pandang. Antara kelompok perlakuan normal, kecap dan saus cabe tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, masing- masing memilki jumlah sel sebesar 77, 80 dan 80 sel lapang pandang. Berdasarkan data tersebut, pemberian saus cabe dan kecap masih memiliki kecenderungan dalam meningkatkan jumlah sel neuron otak anak tikus umur 30 hari. 64 Gambar 24 Gambaran histologi otak kiri bagian korteks anak tikus umur 30 hari perbesaran 200 kali Pada fase anak setelah dilahirkan, fungsi tiroid berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi itu lahir. Pada bayi baru lahir, pertumbuhan otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan iodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkambangan otak normal. Sedangkan kecukupan iodium pada fase ini sangat tergantung pada kecukupan asupan iodium ibu menyusui dan makanan tambahan yang diberikan. Air Susu Ibu ASI merupakan makanan utama bagi bayi beberapa lama setelah dilahirkan. Kualitas nutrisi ASI dapat ditingkatkan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu menyusui dari makanan yang dikonsumsi atau dengan memberikannya suplemen. Apabila langkah tersebut terabaikan maka tidak akan terjadi pengoreksian terhadap kekurangan iodium yang mungkin terjadi sejak bayi dilahirkan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya hipotiroidisme yang akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Kondisi demikian akan Normal Kontrol - Kecap Saus cabe KIO 3 65 berakibat pada retardasi perkembangan fisik dan mental, serta resiko kelainan mental yang sangat tinggi. Struktur sel neuron korteks serebri otak kiri anak tikus umur 30 hari dapat dilihat pada Gambar 24 .

4. Pengaruh Jumlah Sel Neuron terhadap Kemampuan Belajar Anak

Tikus Umur 30 hari Hasil uji kemampuan belajar anak tikus umur 30 hari dapat dilihat pada Gambar 25. Analisis sidik ragam Lampiran 30 menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata p0.05 terhadap kemampuan belajar anak tikus 30 hari. Kemampuan belajar tercepat dimiliki oleh kelompok perlakuan kecap 12.62 detik, diikuti kelompok perlakuan saus cabe 14.85 detik, KIO 3 20.77 detik, normal 19.44 detik dan kemampuan belajar terla mbat tetap dimilki kelompok kontrol - seperti halnya pada induk dengan waktu tempuh 36.52 detik. Gambar 25 Kemampuan belajar anak tikus umur 30 hari Uji beda menggunakan Duncan Lampiran 31 memperlihatkan bahwa perlakuan yang diberi kecap tidak berbeda nyata dengan kelompok yang diberi saus cabe, namun berbeda nyata dengan tiga kelompok lainnya. Sedangkan kelompok perlakuan saus cabe tidak berbeda nyata dengan kelompok KIO 3 . Kelompok normal dan kontrol - berbeda nyata denga n kelompok perlakuan lainnya. 20.77b 14.85a 12.62a 36.52c 19.44b 5 10 15 20 25 30 35 40 Normal Kontrol - Kecap Saus KIO3 Perlakuan Waktu tempuh detik 66 Kemampuan belajar ini tetap saja terkait erat dengan jumlah sel neuron otak yang dimiliki oleh masing- masing perlakuan. Pembentukan sel neuron pada anak tikus sangat ditentukan oleh kecukupan asupan iodium dari induknya. Tikus dengan umur 30 hari merupakan tikus yang baru saja disapih, sehingga praktis selama hidupnya hanya mengandalkan makan dari air susu induknya. Terjaminnya asupan zat gizi induk akan sangat berperan bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak. Seperti yang sudah dipaparkan bahwa pertumbuhan otak dimulai sejak janin hingga bayi setelah dilahirkan. Sejalan dengan penelitian yang seringkali dilakukan pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan iodium menunjukkan prestasi belajar dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama dari daerah yang berkecukupan iodium. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kekurangan iodium mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Keadaan ini dapat dikatakan sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu dapat kembali normal bila diberikan koreksi iodium, namun lain halnya jika keadaan yang terjadi di otak. Kelainan yang terjadi pada otak akibat adanya gangguan dalam pembentukan neurofil saat fase pembentukannya, dalam hal ini kekurangan iodium, cenderung bersifat permanen. Adapun keadaan lesu lebih terkait pada fungsi iodium sebagai pengontrolan konsumsi oksigen oleh sel dan tingkat metabolisme sel.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Identifikasi Zat Pewarna Sintetis Pada Saus Cabe Naga Dengan Metode Kromatografi Kertas

66 435 42

Defisiensi Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B12 Sebagai Salah Satu Predisposisi Stomatitis Aftosa Rekuren

1 50 38

Efikasi dan Preferensi Biskuit yang Difortifikasi Vitamin A dan Zat Besi (Fe) dan Kaitannya dengan Konsumsi, Status Gizi, dan Respons Imun Anak Balita

0 3 149

Perubahan Sifat Fisikokimia dan Pendugaan Umur Simpan Minuman Fungsional Susu Skim yang Disuplementasi Tepung Kedelai Kaya Isoflavon Serta Difortifikasi Vitamin C Dan E

3 19 116

Efikasi dan Preferensi Biskuit yang Difortifikasi Vitamin A dan Zat Besi (Fe) dan Kaitannya dengan Konsumsi, Status Gizi, dan Respons Imun Anak Balita

0 8 308

Stabilitas Minyak Goreng Sawit Curah yang Difortifikasi dengan Vitamin A terhadap Fotooksidasi

0 5 46

HUBUNGAN KONSUMSI PROTEIN, ZAT BESI, VITAMIN C DAN VITAMIN A DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA Hubungan Konsumsi Protein, Zat Besi, Vitamin C Dan Vitamin A Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur Di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

0 1 18

Komposisi Zat Gizi Tempe yang Difortifikasi Zat Besi dan Vitamin A pada Tempe Mentah dan Matang | Astuti | Agritech 9505 17590 1 PB

0 0 9

ASUPAN ZAT BESI, VITAMIN A DAN ZINK ANAK INDONESIA UMUR 6-23 BULAN

0 0 9

DAMPAK FORTIFIKASI MIE INSTAN DENGAN VITAMIN A DAN ZAT RESl TERHADAP STATUS VITAMIN A DAN STATUS BESI ANAK BALITA ABSTRAK - DAMPAK FORTIFIKASI MIE INSTAN DENGAN VITAMIN A DAN ZAT BESI TERHADAP STATUS VITAMIN A DAN STATUS BESI ANAK BALITA

0 0 11