24
c. Pendugaan Umur Simpan
Umur simpan produk kecap dan saus cabe yang didasarkan pada perubahan karakteristik fisikokimianya ditentukan dengan model
pendekatan Arrhenius. Penurunan mutu bahan pangan diasumsikan mengikuti reaksi
ordo nol, dimana perubahan parameter yang diukur konstan terhadap waktu, mengikuti persamaan sebagai berikut :
-dA = k …………………………… persamaan 1 dt
A – Ao = k.t dimana : A = konsentrasi pada saat t =t
Ao= konsentrasi pada saat t = to k = konstanta laju reaksi
t = umur simpan Dengan menggunakan persamaan Arrhenius, nilai k konstanta
laju reaksi pada beberapa suhu penyimpanan dapat ditentukan. Persamaannya : k = ko.e
-EaRT
……………………… persamaan 2 Dimana : ko = konstanta pre-eksponensial atau konstanta laju
absolut k
= konstanta laju reaksi pada suhu T Ea = Energi aktivasi Jmol
R = konstanta gas ideal 8.314 JK.mol T = suhu absolut °K
2. PENELITIAN BAGIAN II : UJI STABILITAS IODIUM, ZAT BESI,
VITAMIN A
Pada penelitian bagian kedua dilakukan pengamatan perubahan nilai gizi iodium I, zat besi Fe dan vitamin A yang difortifikasikan pada
produk kecap dan saus cabe selama penyimpanan. Selanjutnya dilihat pola kestabilan zat-zat gizi tersebut. Bagan alir penelitian bagian kedua dapat
dilihat pada Gambar 5.
25 Gambar 5 Bagan alir penelitian bagian II
Produk kecap dan saus cabe disimpan dalam inkubator pada suhu 27°C. Selanjutnya dilakukan pengukuran kandungan iodium, zat besi dan
vitamin A pada masing- masing suhu penyimpanan, pada hari ke-0, 14, 28, 42, 56. Data hasil pengamatan digunakan untuk menduga pola stabilitas
masing- masing zat gizi tersebut dalam produk kecap dan saus cabe. Kandungan iodium diukur dengan menggunakan metode spektrofotometri,
zat besi dengan AAS, sedangkan vitamin A dengan HPLC. Prosedur pengukuran kandungan iodium, zat besi dan vitamin A masing- masing
dapat dilihat pada Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 3
3. PENELITIAN BAGIAN III : UJI BIOLOGIS TERHADAP INDUK
TIKUS
Pada penelitian bagian ketiga dilakukan pengujian nilai biologi I, Fe dan vitamin A dari produk kecap dan saus cabe menggunakan hewan
coba tikus induk berdasarkan penilaian biokimia darah. Serta dilakukan
PROD U K
Kecap Saus cabe
PEN YI M PAN AN
Suhu : 27°C
PEN GUJI AN KAN D UN GAN ZAT GI ZI I ODI UM , BESI , VI T. A
Periode penguj ian : hari ke- 0, 14, 28, 42, 56
PEN D UGAAN POLA STABI LI TAS ZAT GI ZI I ODI UM , BESI , VI T. A
26 pengujian manfaat iodium pada kedua produk tersebut dalam
mempengaruhi kemampuan belajar tikus percobaan. Bagan alir selengkapnya dari penelitian tahap ketiga ini dapat
dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Bagan alir penelitian bagian III
PENGELOMPOKAN TIKUS PERCOBAAN
Tikus Betina umur sapih 21 hari, dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu :
1. Tidak diberi sumber I dan Fe dari ransum, tidak diberi kecap dan
saus cabe kontrol - 2.
Diberi sumber I dan Fe dari ransum, tidak diberi kecap dan saus cabe normal
3. Tidak diberi sumber I dan Fe dari ransum, diberi kecap
4. Tidak diberi sumber I dan Fe dari ransum, diberi saus cabe
5. Tidak diberi sumber I dan Fe dari ransum, diberi KIO
3
Keterangan : - Periode perlakuan 30 hari - Masing- masing perlakuan terdiri dari 8 tikus
- Kecap dan saus cabe diberikan secara oral dengan dosis 1,8 gkg BBhari
PENGAMATAN TIKUS PERCOBAAN A. PENIMBANGAN BERAT BADAN TIKUS
Penimbangan berat badan terhadap masing- masing kelompok perlakuan setiap 2 hari sekali selama 30 hari
B. PENGAMATAN KEMAMPUAN BELAJAR
Setelah 30 hari perlakuan, dilakukan pengukuran kemampuan belajar tikus percobaan dengan menggunakan tes mendapatkan
makanan food retrieval test Suprijana, 1992
PEMBEDAHAN TIKUS
§ 2 tikus untuk masing-masing perlakuan
§ Pengamatan : 1. ? sel neuron otak
2. Hb serum 3. Retinol serum
TIKUS DIKAWINKAN
§ 5 tikus untuk masing- masing perlakuan
TIKUS HAMIL
Pengamatan : § Penimbangan BB tikus
selama kehamilan