Pengembangan konsep .1 Konsep ruang

b. Fungsi wisata Fungsi ini dikembangkan pada kawasan untuk memenuhi kebutuhan wisata para pengunjung yang datang dengan aktivitas-aktivitas yang dikembangkan berdasarkan kondisi dan potensi tapak dan ditunjang pula dengan pengembangan fasilitas atau sarana dan prasarana wisata. c. Fungsi pendidikan Fungsi pendidikan ini dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan pengunjung mengenai kawasan dan alam serta diharapkan dapat meningkatkan keinginan pengunjung untuk turut serta dalam upaya-upaya pelestarian kawasan. Hal ini diharapkan dapat memberikan pengunjung tidak hanya pengalaman dalam wisata, akan tetapi juga pengunjung dapat belajar mengenai banyak hal. 5.4.2 Pengembangan konsep 5.4.2.1 Konsep ruang Konsep ruang adalah penjabaran lebih detail berdasarkan block plan yang telah dihasilkan. Pada zona wisata utama, terdapat ruang-ruang wisata utama, zona wisata penunjang terdapat ruang-ruang wisata penunjang, sedangkan pada zona wisata pendukung terdapat ruang penerimaan, dan ruang pelayanan. Ruang wisata utama sendiri diharapkan dapat mengakomodasi fungsi yang diharapkan yaitu fungsi konservasi, fungsi wisata, dan fungsi pendidikan. Seluruh kawasan merupakan ruang konservasi dan terdapat ruang penyangga di sekitar kawasan yang berfungsi sebagai buffer untuk melindungi tapak dari gangguan luar. Gangguan luar yang mungkin terjadi pada KHDTK Cikampek ini antara lain polusi udara dikarenakan di Cikampek merupakan kawasan yang sangat dekat dengan jalan tol dan juga sangat dekat dengan kawasan industri. Selain itu juga memungkinkan terdapat gangguan ancaman konversi lahan menjadi lahan terbangun, karena lokasinya yang berada di tengah perkotaan. Konsep ruang dapat dilihat pada Gambar 34. Keterangan : 1. Ruang Penyangga 5. Ruang Wisata Utama 2. Ruang Konservasi 6. Ruang Wisata Penunjang 3. Ruang Penerimaan Jalan Masuk 4. Ruang Pelayanan Stop Point Gambar 34 Konsep ruang.

5.4.2.2 Konsep sirkulasi

Konsep sirkulasi yang direncanakan dalam tapak berfungsi sebagai penghubung antar ruang dalam tapak dan dalam ruang itu sendiri. Sirkulasi dibagi menjadi jalur wisata dan jalur non-wisata. Jalur wisata berfungsi sebagai sirkulasi dengan titik-titik pemberhentian untuk objek dan atraksi wisata. Sedangkan jalur non-wisata berfungsi sebagai sirkulasi bagi pelayanan dan pengelolaan. Sirkulasi ini dapat dilalui dengan berjalan kaki dan dengan menggunakan kendaraan wisata yang hanya dapat dilalui di jalan raya pada kawasan. Akses menuju tapak sendiri terbagi menjadi dua, yaitu akses primer dan sekunder. Akses primer merupakan pintu gerbang kawasan yang berada di sebelah selatan, sedangkan akses sekunder merupakan pintu gerbang di sebelah utara kawasan. Konsep sirkulasi dapat dilihat pada Gambar 35. Keterangan : Jalur Sirkulasi Kendaraan Wisata Jalur Wisata Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki Jalur Wisata Jalur Sirkulasi Non-Wisata Gambar 35 Konsep sirkulasi.

5.4.2.3 Konsep jalur wisata

Konsep jalur wisata KHDTK Cikampek berupa jalur wisata yang memiliki nilai edukatif dan rekreatif. Konsep jalur pada kawasan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta pemahaman mengenai ekosistem dari kawasan bagi keberlanjutan hutan dan wisata itu sendiri. Gabungan dari jalur wisata pada kawasan ini akan dibuat menjadi paket-paket wisata. Paket wisata tersebut akan dibagi menjadi dua, yaitu paket wisata sehari dan paket wisata menginap. Paket wisata sehari merupakan paket wisata dimana pengunjung tidak membutuhkan waktu lebih dari sehari untuk berwisata sedangkan paket menginap merupakan paket wisata yang membutuhkan waktu lebih dari sehari dan membutuhkan tempat untuk menginap.

5.4.2.4 Konsep aktivitas dan fasilitas

Konsep aktivitas wisata di kawasan KHDTK Cikampek merupakan konsep aktivitas yang terkait dengan alam dan lingkungan. Aktivitas wisata pada kawasan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih pada pengunjung, terutama mengenai hutan itu sendiri. Konsep fasilitas pada kawasan ini berupa fasilitas-fasilitas wisata yang dapat menunjang aktivitas namun tidak banyak atau tanpa merubah kondisi tapak yang berada dalam kawasan. Konsep fasilitas dibagi menjadi dua, yaitu fasilitas untuk kegiatan wisata dan fasilitas untuk pelayanan. Fasilitas untuk kegiatan wisata meliputi jalur tracking, viewing shelter, peralatan untuk bermain, dan lain sebagainya. Sedangkan fasilitas untuk pelayanan meliputi papan informasi, loket tiket, visitor centre, dan lain sebagainya.

5.5 Perencanaan tapak