5.5 Perencanaan tapak
Rencana tapak KHDTK Cikampek merupakan hasil akhir dari perencanaan, dimana rencana tapak ini merupakan gabungan dari rencana ruang,
rencana sirkulasi, rencana jalur, dan rencana aktivitas dan fasilitas. Rencana tapak ini menggambarkan kondisi tapak beserta objek dan atraksi wisata serta fasilitas
pendukungnya. Rencana tapak tersaji pada Gambar 38 dan kemudian terbagi ke dalam tiga gambar yang lebih detail Detail Plan yang tersaji pada Gambar 39,
40, 41, 42, dan 43. Perencanaan yang diaplikasikan merupakan perencanaan tapak dengan
memanfaatkan sumberdaya yang ada pada kawasan sebagai objek utama wisata pendidikan. Hal ini diharapkan dapat menjadikan kawasan hutan penelitian ini
dapat terus lestari dan dijaga, baik untuk ekosistem itu sendiri maupun untuk kegiatan wisata.
5.5.1 Rencana ruang
Zona pada kawasan KHDTK Cikampek dibagi ke dalam tiga berdasarkan hasil analisis, yaitu zona wisata utama, wisata penunjang, dan pendukung wisata.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa keseluruhan kawasan merupakan kawasan konservasi, mengingat dimana kawasan KHDTK Cikampek ini
merupakan areal hutan penelitian. Ruang konservasi sendiri merupakan ruang yang digunakan untuk mengkonservasi tapak atau sumberdaya yang berada dalam
tapak tersebut yang akan dikunjungi pengunjung wisata. Fungsi ruang konservasi sendiri merupakan ruang yang menunjang kelestarian, sehingga seluruh area
merupakan ruang konservasi dan seluruh aktivitas wisata dibatasi oleh pertimbangan tersebut.
Kawasan dibagi menjadi ruang-ruang wisata, antara lain: 1. Ruang wisata utama
Ruang wisata utama berada dalam zona wisata utama merupakan ruang- ruang dimana aktivitas utama wisata pendidikan yang berkaitan langsung dengan
fungsi pokok KHDTK Cikampek dilakukan. Ruang wisata utama ini memiliki karakteristik area pengembangan wisata terbatas, dimana perlu adanya
pembatasan terhadap jenis aktivitas wisata dan juga jumlah pengunjungnya. Pengembangan wisata yang dapat dilakukan pada ruang wisata ini yaitu tracking
dan pengamatan edukasi mengenai keanekaragaman hayati. Selain itu diperlukan juga adanya interpreter atau pemandu wisata pada ruang ini sehingga jalannya
aktivitas wisata dapat terkendali. Pada ruang wisata utama ini terdapat enam rencana objek dan atraksi wisata, yaitu nursery area, nature interpretation centre,
area penanaman, penangkaran kupu-kupu, forestry play ground, dan galeri alam. Nursery area merupakan objek dan atraksi wisata yang didalamnya
terdapat green house dan juga plot-plot di luar green house tersebut. Nature interpretation centre merupakan objek dan atraksi wisata dimana pengunjung
dapat diberikan pemahaman dan penjelasan mengenai alam dan lingkungan. Area penanaman merupakan area dimana pengunjung dapat turut serta dalam
pelestarian kawasan, pengunjung pun akan diberikan pemahaman mengenai manfaat dan tujuan penanaman. Penangkaran kupu-kupu merupakan area berupa
kubah tempat
menangkarkan kupu-kupu.
Pengunjung dapat
melihat keanekaragaman kupu-kupu di dalamnya, sambil diberikan penjelasan mengenai
kupu-kupu itu sendiri. Selain itu dapat pula diberikan pelatihan berupa keterampilan dalam mengawetkan kupu-kupu atau pembuatan off-set. Forestry
play ground yang bersebelahan dengan area piknik, dimana pada area ini terdapat permainan-permainan yang mengakomodir pengunjung terutama anak-anak
melalui alat-alat permainan bertema satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya agar pengunjung dapat bermain sambil belajar mengenai kehutanan. Galeri alam
merupakan area yang di dalamnya terdapat bangunan, dimana pada area tersebut pengunjung mendapatkan gambaran dan pengetahuan melalui koleksi atau foto-
foto mengenai kehutanan.
a b
c.1 c.2
d.1 d.2
e Keterangan :
a Nursery Area d.1d.2 Galeri Alam
b Nature Interpretation Centre e Penangkaran Kupu-kupu
c.1c.2 Forestry Play Ground
Sumber : www. ecogovproject.denr.gov.ph, www.contemporist.com, Bell, www.geograph. org.uk, www.devon.gov.uk. Intan Purnamasari.
Gambar 36 Ilustrasi objek dan atraksi wisata ruang wisata utama.
2. Ruang wisata penunjang Ruang wisata penunjang yang berada pada zona wisata penunjang
merupakan ruang-ruang wisata dimana wisata yang dilakukan merupakan aktivitas wisata untuk menanggulangi terjadinya penumpukan pengunjung pada
wisata utama sehingga aktivitas wisata tidak hanya terpusat pada wisata utama. Aktivitas penunjang lebih bersifat rekreatif akan tetapi tidak meninggalkan nilai
edukasi di dalamnya. Pengembangan wisata yang dapat dilakukan pada area ini antara lain bermain, outbond, tracking, piknik, menikmati pemandangan, dan
photo hunting. Pada ruang wisata penunjang ini, terdapat tujuh objek dan atraksi wisata, yaitu area outbond, area paint ball, area piknik, sport area, viewing
shelter, camping ground, dan area kuliner. Area outbond merupakan area untuk bermain permainan outbond
Gambar 36. Demikian pula dengan area paint ball yang merupakan area untuk bermain paint ball. Area piknik merupakan area untuk pengunjung berekreasi,
dimana pada area ini pengunjung juga dapat langsung melihat pemandangan sawah karena lokasi yang bersebelahan. Terdapat pula sport area pada kawasan
ini berupa lapangan futsal outdoor untuk pengunjung yang ingin berolahraga. Viewing shelter merupakan area atau spot untuk melihat pemandangan yang
indah. Objek pada viewing shelter ini adalah hamparan sawah yang luas serta sosial budaya masyarakat yang sedang bertani di sawah. Camping ground
merupakan sebuah area objek dan atraksi wisata untuk menginap pengunjung dalam suasana menyatu dengan alam karena area ini bersifat outdoor. Pada area
ini pengunjung dapat menginap menggunakan tenda atau doom. Area kuliner merupakan area berupa kios-kios makanan yang berlokasi di pusat kawasan untuk
pengunjung. Tempat makan untuk area ini bersifat outdoor dengan meja dan kursi makan yang berada di bawah rindangnya pepohonan. Pada area ini juga terdapat
panggung pertunjukan seni budaya yang bersifat non-permanen untuk melihat pertunjukan seni budaya.
a.1 a.2
b c
d.1 d.2
Keterangan : a.1a.2 Area Outbond
c Camping Ground b Area Paint Ball
d.1d.2 Area Piknik
Sumber : www.wisata-abk.blogspot.com, Bell, www.ehow.com, www.parkweb.vic.gov.au, www.awibowo325.wordpress.com, www.forum.transgenderzone.com
Gambar 37 Ilustrasi objek dan atraksi wisata ruang wisata penunjang.
3. Ruang pendukung wisata Ruang pendukung wisata merupakan ruang yang memiliki karakteristik
intensitas pengembangan wisatanya termasuk rendah. Sehingga area ini diutamakan untuk pembangunan fasilitas atau sarana dan prasarana wisata. Ruang
wisata pendukung ini dibagi menjadi dua, yaitu : a. ruang penerimaan, yaitu ruang untuk menyambut pengunjung yang datang ke
kawasan dan merupakan ruang pelayanan pertama untuk pengunjung. b. ruang pelayanan, yaitu ruang untuk memberikan pelayanan bagi pengunjung
serta mendukung penuh kebutuhan pelayanan wisata. Pada kawasan juga terdapat stop point, dimana stop point ini merupakan
titik beristirahat pengunjung pada saat melakukan kegiatan wisata. Stop point ini berupa shelter merupakan titik persimpangan dari jalur yang merupakan area yang
nyaman untuk pemberhentian. Pada stop point ini juga terdapat signage berupa papan interpretasi dan papan arah. Keseluruhan ruang-ruang wisata ini
dikembangkan seluas 7,125 Ha dari luas 51,1 Ha kawasan KHDTK Cikampek. Luasan masing-masing ruang pengembangan wisata dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Luasan ruang pengembangan wisata
No. Kriteria
Luas Ha Persentase
1 Ruang Wisata Utama
3 42,105
2 Ruang Wisata Penunjang
2,75 38,597
3 Ruang Penerimaan
0,75 10,526
4 Ruang Pelayanan
0,625 8,772
Jumlah 7,125
100
Gambar 38 Rencana tapak site plan KHDTK Cikampek.
Gambar 39 Detail plan 1.
Gambar 40 Detail plan 2.
Gambar 41 Detail plan 3.
Gambar 42 Detail plan 4.
Gambar 43 Detail plan 5.
5.5.2 Rencana sirkulasi