S= Smaks-SminK Hasil analisis kedua aspek yang berupa peta komposit untuk pembuatan
block plan perlu diketahui kriterianya. Dalam menentukan kriteria dari peta tersebut akan dicari selanginterval kriteria berdasarkan klasifikasi penilaian yang
dihitung dengan menggunakan persamaan berdasarkan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam dalam Mulyati 2007:
Keterangan: S
: Selang dalam penetapan selang klasifikasi penilaian Smaks : Skor maksimal
Smin : Skor minimal
K : Banyaknya klasifikasi
Rumus di atas digunakan untuk mencari selang kualitas aspek bio-fisik, dan kualitas aspek wisata, serta kualitas hasil overlay kedua aspek tersebut. Pada
studi ini banyaknya klasifikasi K yaitu 4. Hal ini untuk mendapatkan tingkat kedetailan pada penilaian kualitas masing-masing aspek.
3.3.4 Sintesis data
Peta komposit hasil overlay pada tahapan analisis selanjutnya akan dijadikan dasar untuk menghasilkan solusi berupa alternatif penggunaan ruang
yang direncanakan dalam bentuk block plan. Selain itu, hasil dari tahap sintesis ini adalah konsep dasar perencanaan tapak yang seminimal mungkin berpengaruh
terhadap ekologis atau seminimal mungkin merubah bentang alam yang ada di kawasan tersebut. Konsep dasar ini akan dijadikan sebagai dasar pengembangan
selanjutnya, yaitu berupa konsep ruang, konsep sirkulasi, konsep jalur wisata, dan konsep aktivitas dan fasilitas.
3.3.5 Perencanaan tapak
Tahap perencanaan tapak ini merupakan tahap pengembangan konsep yang telah dilakukan sebelumnya. Rencana tapak ini difokuskan pada site plan
area wisata Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus, dimana akan menghasilkan tata ruang dan tata letak elemen untuk pengembangan wisata.
13
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Administratif dan Geografis
Secara geografis KHDTK Cikampek terletak di 06 25’00”-06
25’48” LS dan 107
27’36”- 107 27’50” BT, kurang lebih 5 km sebelah selatan Kota
Cikampek. Secara administrasi pemerintahan, KHDTK Cikampek termasuk dalam Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dan Kecamatan Cempaka Kabupaten
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat Pusprohut Litbang 2010.
4.2 Keadaan Fisik Kawasan 4.2.1 Topografi
Bentuk muka lahan secara makro adalah datar dan sedikit berombak dengan kelerengan rata-rata 9 . KHDTK Cikampek ini berada pada ketinggian
50 mdpl. Daerah bagian selatan ke utara agak landai, di sebelah barat dan timur dibatasi oleh lembah-lembah sempit dan di sebelah barat terdapat Sungai Cicunut
Pusprohut Litbang 2010.
4.2.2 Geologi dan tanah
Jenis tanah di KHDTK Cikampek sebagian besar termasuk latosol merah. Jenis tanah lainnya adalah laterit air tanah dan latosol merah kekuningan. Kondisi
tanah masam pH 4,9-5,2 dengan kadar bahan organik dan nitrogen rendah, P
2
O
5
sedang, dan K
2
O sangat rendah Pusprohut Litbang 2010.
4.2.3 Klimatologi
Kecamatan Cikampek memiliki curah hujan rata-rata 1.796 mm per tahun dan termasuk dalam tipe iklim C. Curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan
Desember, Januari sampai April, sedangkan curah hujan yang rendah terjadi pada bulan Mei sampai September Pusprohut Litbang 2010.