18 kontrol negatif, positif dan pengobatan tidak berbeda nyata P0,05. Pada H4 dan
H7 aktifitas fagositosis perlakuan kontrol positif dan pengobatan tidak berbeda nyata P0,05 tetapi keduanya berbeda nyata P0,05 dengan perlakuan lainnya
sedangkan, kontrol negatif dan pencegahan berbeda nyata P0,05 dan keduanya juga berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05
Gambar 7. Aktifitas fagositosis dalam darah benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada H-2 sebelum uji tantang dan pada H1, H4 dan H7 setelah uji tantang.
3.1.2.4.2 Sel Darah Putih Leukosit
Jumlah leukosit
semua perlakuan
pada H-2
berkisar antara
1,22-1,50x10
5
selmm
3
. Setelah uji tantang terjadi peningkatan jumlah leukosit yang cukup signifikan pada perlakuan kontrol positif, pencegahan dan
pengobatan. Pada perlakuan kontrol negatif jumlah leukosit cenderung stabil hingga akhir pemeliharaan. Jumlah leukosit tertinggi terdapat pada H4 dimana
nilai tertinggi
terdapat pada
perlakuan pencegahan
sebesar 4,90±0,09 x 10
5
selmm
3
. Pada H7 jumlah leukosit perlakuan pencegahan dan pengobatan mengalami penurunan, tetapi pada kontrol positif jumlah leukosit
masih tinggi yaitu 4,08±0,17 x 10
5
selmm
3
Gambar 8. Berdasarkan analisis statistik Lampiran 10, pada H-2 jumlah leukosit perlakuan pencegahan berbeda
nyata P0,05 dengan perlakuan lain, tetapi antara perlakuan kontrol negatif, positif dan pengobatan tidak berbeda nyata P0,05. Pada H1 jumlah leukosit
a a a
b b
a a a
c a
b b
b a
c c
19 perlakuan kontrol positif dan pengobatan tidak berbeda nyata P0,05 tetapi
keduanya berbeda nyata P0,05 dengan perlakuan lainnya sedangkan, kontrol negatif dan pencegahan berbeda nyata P0,05 dan keduanya juga berbeda nyata
dengan perlakuan lainnya. Pada H4 dan H7 semua perlakuan menunjukkan hasil yang saling berbeda nyata P0,05.
Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05
Gambar 8. Jumlah sel darah putih leukosit benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada H-2 sebelum uji tantang dan pada H1, H4 dan H7 setelah uji tantang.
3.1.2.4.3 Sel Darah Merah Eritrosit
Jumlah eritrosit ikan uji sebelum uji tantang pada perlakuan kontrol negatif, positif dan pengobatan hampir sama, tetapi pada perlakuan pencegahan
jumlah eritrositnya lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya yaitu 2,74±0,16 x 10
6
selmm
3
. Setelah uji tantang, jumlah eritrosit kontrol negatif cenderung stabil dibandingkan perlakuan lain yang mengalami penurunan.
Penurunan jumlah eritrosit terendah terdapat pada H4 pada perlakuan kontrol positif yaitu 0,70±0,08 x 10
6
selmm
3
. Pada H7 jumlah eritrosit semua perlakuan mengalami peningkatan kembali Gambar 9. Berdasarkan analisis statistik
Lampiran 11, pada H-2 dan H1 jumlah eritrosit perlakuan pencegahan berbeda nyata P0,05 dengan perlakuan lain, tetapi antara perlakuan kontrol negatif,
positif dan pengobatan tidak berbeda nyata P0,05. Pada H4 dan H7 semua perlakuan menunjukkan hasil yang saling berbeda nyata P0,05.
a a a
b c
a b
b d
a b
c
b a
c d
20
Keterangan: huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata P0,05
Gambar 9. Jumlah sel darah merah eritrosit benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada H-2 sebelum uji tantang dan pada H1, H4 dan H7 setelah uji tantang.
3.1.2.4.4 Kadar Hematokrit