Aktifitas Fagositosis Sel Darah Putih Leukosit

10 Keterangan : Wt = bobot rataan akhir gram Wo = bobot rataan awal gram

2.2.3 Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup ikan diamati setiap hari hingga akhir perlakuan. Perhitungan kelangsungan hidup dilakukan di akhir perlakuan dengan rumus sebagai berikut Effendie, 1997 : Keterangan : Nt = Jumlah ikan akhir ekor No = Jumlah ikan awal ekor

2.2.4 Parameter Hematologi

Pengamatan hematologi dilakukan saat H-2 sebelum uji tantang dan H1, H4 dan H7 setelah uji tantang. Parameter yang diamati yaitu aktifitas fagositosis, jumlah leukosit, jumlah eritrosit, kadar hematokrit dan kadar hemoglobin. Pengambilan darah ikan dilakukan dengan alat suntik steril yang telah dibilas dengan Na-sitrat 3,8 sebagai antikoagulan darah. Darah ikan diambil ± 0,2 ml setiap ikan uji dari masing-masing perlakuan 2 ulangan dengan cara ditarik perlahan setelah darah mengalir dengan sendiri ke dalam suntikan yang ditusuk pada bagian vena caudalis. Kemudian darah ditempatkan pada mikrotube untuk dilakukan pengamatan hematologinya.

2.2.4.1 Aktifitas Fagositosis

Aktifitas fagositosis menjadi salah satu parameter hematologi yang dapat menggambarkan respon imun ikan. Parameter ini diamati sebelum dan sesudah uji tantang. Darah diambil sebanyak 50 µL lalu ditempatkan dalam mikrotube kemudian ditambahkan bakteri Staphylococcus aureus dengan kepadatan 10 8 cfuml sebanyak 50 µ L selanjutnya divortex agar homogen. Campuran tersebut diinkubasi selama 20 menit pada suhu ruang. Setelah itu, 5 µ L campuran tersebut diambil dan diteteskan pada kaca preparat untuk dibuat preparat ulas dan dikering udarakan. Selanjutnya preparat direndam dalam methanol selama 11 5-10 menit dan dikering udarakan lalu diwarni dengan perendaman 10-15 menit di Giemsa kemudian dibilas dengan akuades. Setelah kering, preparat diamati dibawah mikroskop dan dihitung persentase sel yang aktif menunjukkan proses fagositosis dari 100 sel fagosit yang teramati. Persentase aktifitas fagositosis dapat dihitung menggunakan rumus berikut Anderson dan Siwicki, 1993 :

2.2.4.2 Sel Darah Putih Leukosit

Darah diambil dengan pipet bulir putih sampai skala 0,5 lalu hisap larutan Turk sampai skala 11. Setelah itu pipet diputar membentuk angka delapan selama 3-5 menit, 2 tetesan pertama dibuang, tetesan selanjutnya dialirkan ke dalam hemasitometer sampai membentuk rambatan cairan pada kaca penutup hemasitometer. Jumlah leukosit dihitung di bawah mikroskop pada 5 kotak besar hemasitometer kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus berikut Blaxhall dan Daisley, 1973 dalam Alifuddin, 1999 : 2.2.4.3 Sel Darah Merah Eritrosit Darah diambil dengan pipet bulir merah sampai skala 0,5 lalu hisap larutan Hayem sampai skala 101. Setelah itu pipet diputar membentuk angka delapan selama 3-5 menit, 2 tetesan pertama dibuang, tetesan selanjutnya dialirkan ke dalam hemasitometer sampai membentuk rambatan cairan pada kaca penutup hemasitometer. Jumlah eritrosit dihitung di bawah mikroskop pada 5 kotak besar hemasitometer kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus berikut Blaxhall dan Daisley, 1973 dalam Alifuddin, 1999 : 12

2.2.4.4 Kadar Hematokrit