24
3.1.2.6 Kualitas Air
Standar baku mutu kualitas air untuk pemeliharaan ikan kerapu macan pada penelitian ini mengacu pada standar baku yang dikeluarkan Kementrian
Lingkungan Hidup dalam Kep. Menneg. Lingkungan Hidup No. 522004.
3.1.2.6.1 Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut pada awal perlakuan berkisar antara 4,55-4,85 mgl, tengah 4,45-5 mgl dan akhir perlakuan 5,05-5,8 mgl
Gambar 12. Standar baku oksigen terlarut untuk pemeliharaan ikan kerapu macan yaitu 5 mgl.
Gambar 12. Kadar oksigen terlarut pada wadah pemeliharaan benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada awal, tengah dan akhir perlakuan
3.1.2.6.2 Amoniak
Kadar amoniak pada awal perlakuan berkisar antara 0,03-0,09 mgl, tengah 0,02-0,03 mgl dan akhir perlakuan 0,03-0,04 mgl Gambar 13. Standar
baku kadar amoniak untuk pemeliharaan ikan kerapu macan yaitu 0,3 mgl.
Gambar 13. Kadar amoniak pada wadah pemeliharaan benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada awal, tengah dan akhir perlakuan
25
3.1.2.6.3 pH
Kadar pH pada awal perlakuan berkisar antara 7,96-8,27, tengah 7,76-8,07 dan akhir perlakuan 7,93-8,09 Gambar 14. Standar baku kadar pH untuk
pemeliharaan ikan kerapu macan yaitu 7-8,5.
Gambar 14. Kadar pH pada wadah pemeliharaan benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan pada awal, tengah dan akhir perlakuan
3.1.2.6.4 Salinitas
Standar baku kadar salinitas untuk pemeliharaan ikan kerapu macan yaitu 33 mgl. Pada penelitian ini kadar salinitas pada wadah pemeliharaan mengalami
perubahan yang cukup signifikan dari awal hingga akhir perlakuan dengan kadar salinitas tertinggi mencapai 36 mgl yang terjadi pada H0 perlakuan Gambar 15.
Gambar 15. Kadar salinitas pada wadah pemeliharaan benih ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif,
pencegahan dan pengobatan setiap 4 hari sekali selama masa pemeliharaan
3.1.2.6.5 Suhu
Standar baku suhu untuk pemeliharaan ikan kerapu macan berkisar antara 28-30 °C. Pada penelitian ini suhu pada wadah pemeliharaan mengalami
perubahan yang cukup signifikan antara pagi, siang dan malam. Suhu tertinggi mencapai 34 °C yang terjadi pada H8 saat siang hari perlakuan Gambar 16.
26 Gambar 16. Suhu pada wadah pemeliharaan benih ikan kerapu macan
Epinephelus fuscoguttatus perlakuan kontrol negatif, positif, pencegahan dan pengobatan setiap pagi, siang dan malam hari
3.2 Pembahasan
Identifikasi ulang terhadap isolat bakteri yang digunakan sebagai bakteri uji dilakukan untuk memastikan tidak adanya kontaminan pada isolat bakteri yang
digunakan. Hasil identifikasi bakteri uji menunjukkan karakterisasi fisiologi dan biokimia isolat bakteri yang berasal dari Balai Budidaya Air Payau Situbondo,
Jawa Timur yang dijadikan bakteri uji memiliki karakter yang sama dengan Vibrio alginolyticus yaitu sama-sama memiliki sifat Gram negatif yaitu berwarna
merah muda dan berbentuk batang tunggal pada hasil pewarnaan Gram, bersifat fermentatif yang ditunjukkan dengan berubahnya warna media dengan dan tanpa
parafin dari hijau menjadi kuning dan bersifat motil pada uji motilitas yang ditunjukkan dengan tumbuhnya bakteri pada permukaan media. Selain itu,
menunjukkan hasil positif pada uji katalase yang ditunjukkan dengan adanya gelembung udara pada tetesan H
2
O
2
3 dan positif pada uji oksidase ditunjukkan dengan berubahnya warna kertas cakram yang berwarna ungu saat ditetesi
p-aminodimethylaniline oxalate menjadi merah saat bakteri dioleskan pada kertas cakram tersebut. Setelah hasil identifikasi menunjukkan persamaan sifat fisiologi
dan biokimia dengan V. alginolyticus, bakteri inilah yang akan digunakan pada uji-uji berikutnya dalam penelitian ini.
Penentuan nilai LD
50
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi bakteri yang digunakan pada uji tantang. Setelah pengamatan dengan menghitung jumlah ikan
yang masih hidup dan yang mati sampai hari ke-7 dilakukan penghitungan sesuai rumus untuk mengetahui nilai LD
50
-nya Lampiran 3. Melalui uji ini diketahui bakteri V. alginolyticus yang menjadi stok dapat menyebabkan kematian sebesar