7
2.1.6 Pembuatan Pakan Perlakuan
Pakan perlakuan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pakan repelleting dimana pakan komersil protein 45,11 ditepungkan kembali
kemudian dicetak setelah dicampurkan dengan bahan tambahan masing-masing perlakuan. Pakan tanpa campuran meniran-bawang putih dalam penelitian ini
tetap disebut sebagai pakan komersil dan pakan yang mengandung campuran meniran-bawang putih disebut sebagai pakan uji.
2.1.6.1 Pakan Komersil
Pakan komersil pada penelitian ini hanya mendapat tambahan vitamin C 0,1. Pakan ini diberikan selama 14 hari sebelum uji tantang pada perlakuan
kontrol negatif, positif dan pengobatan. Setelah uji tantang hanya diberikan pada perlakuan kontrol negatif, kontrol positif dan pencegahan.
2.1.6.2 Pakan Uji
Pakan uji dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu pakan uji perlakuan pencegahan dan pengobatan. Untuk pakan pencegahan, dosis tepung
meniran-bawang putih yang digunakan didapat dari hasil uji in vitro yaitu 20+25 gkg pakan sedangkan pakan pengobatan menggunakan 2 kali dosis yang
digunakan pada pakan pencegahan Angka, 2005 yaitu 40+50 gkg pakan. Selain itu, pada pakan pencegahan dan pengobatan juga ditambahkan vitamin C 0,1.
Pakan pencegahan diberikan selama 14 hari sebelum uji tantang pada perlakuan pencegahan dan pakan pengobatan diberikan pada perlakuan pengobatan setelah
uji tantang.
2.1.7 Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium berukuran 60x30x30 cm
3
. Sebelum digunakan akuarium dicuci dan dikeringkan, kemudian didesinfeksi dengan chlorin 100 ppm selama 24 jam. Setelah itu, dibilas dengan
air bersih. Bagian luar dinding akuarium dilapisi dengan plastik hitam untuk menghindari stres pada ikan uji. Selanjutnya akuarium dirangkai menjadi sistem
resirkulasi.
8
2.1.8 Persiapan Ikan Uji
Benih kerapu macan yang digunakan memiliki panjang rata-rata 7,74±0,27 cm dengan bobot rata-rata 12,50±0,394 g yang berasal dari Kepulauan
Seribu. Ikan kerapu macan diadaptasikan dalam akuarium selama 1-2 minggu sebelum perlakuan dilakukan. Setiap akuarium diisi ikan sebanyak 6 ekor. Selama
proses adaptasi ini ikan diberi pakan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari serta dilakukan kontrol kualitas air pada tahap adaptasi ini.
2.1.9 Uji In Vivo
Uji in vivo dilakukan untuk mengetahui pengaruh dosis campuran meniran-bawang putih yang digunakan dalam pakan terhadap kelangsungan hidup
ikan kerapu macan setelah diinfeksi bakteri uji. Pakan diberikan secara at satiation dengan FF Feeding Frequency 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan
sore hari. Pada uji in vivo ini terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, pencegahan dan pengobatan. Selama uji in vivo
berlangsung dilakukan pengamatan parameter penelitian dan kualitas air dari masing-masing perlakuan. Skema uji in vivo disajikan dalam Gambar 1.
Kontrol negatif : 14 hari pertama ikan diberi pakan komersil, lalu ikan diinjeksi secara intraperitoneal dengan PBS 0,1 mlekor dan 7 hari
selanjutnya ikan tetap diberi pakan komersil Kontrol positif : 14 hari pertama ikan diberi pakan komersil, lalu ikan diuji
tantang injeksi secara intraperitoneal dengan V. alginolyticus 0,1 mlekor dan 7 hari selanjutnya ikan tetap diberi pakan
komersil Pencegahan
: 14 hari pertama ikan diberi pakan uji, lalu ikan diuji tantang injeksi secara intraperitoneal
dengan V. alginolyticus 0,1 mlekor dan 7 hari selanjutnya ikan diberi pakan komersil
Pengobatan : 14 hari pertama ikan diberi pakan komersil, lalu ikan diuji
tantang injeksi secara intraperitoneal dengan V. alginolyticus 0,1 mlekor dan 7 hari selanjutnya ikan diberi pakan uji
9 Gambar 1. Skema uji in vivo pada penelitian penggunaan campuran tepung
meniran-bawang putih dalam pakan untuk pengendalian infeksi Vibrio
alginolyticus pada
benih ikan
kerapu macan
Epinephelus fuscoguttatus
2.2 Parameter Pengamatan 2.2.1 Respons Makan Ikan terhadap Pakan
Pengamatan respon makan ikan terhadap pakan dilakukan dari awal hingga akhir perlakuan. Parameter ini diamati saat pemberian pakan dan
dilakukan pada setiap perlakuan. Parameter ini dihitung melalui perbandingan jumlah pakan yang dimakan ikan setiap harinya dengan bobot biomassa ikan
Setyotomo, 2011.
2.2.2 Laju Pertumbuhan Harian Untuk mengetahui laju pertumbuhan harian, bobot ikan ditimbang saat
awal dan akhir perlakuan kemudian dihitung raatan bobotnya. Laju pertumbuhan harian α ikan dapat dihitung menggunakan rumus Huisman, 1987 :
Kontrol -
Kontrol + Injeksi bakteri 10
4
cfuml Pakan komersil
Pakan komersil H-14
H0 H1 H7
H-1 Injeksi PBS
Pakan komersil Pakan komersil
H-14 H0 H1
H7 H-1
Pencegahan Injeksi bakteri 10
4
cfuml Pakan uji
Pakan komersil H-14
H0 H1 H7
H-1
Pengobatan Injeksi bakteri 10
4
cfuml Pakan komersil
Pakan uji H-14
H0 H1 H7
H-1